![]() |
Warga menyaksikan kondisi tiang girder Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang ambruk di Jalan DI Panjaitan, Jakarta. [foto/istimewa] |
JAKARTA, SriwijayaAktuaal.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah
merilis 38 proyek infrastruktur layang yang direkomendasikan untuk
dilanjutkan kembali. Keputusan tersebut setelah evaluasi yang dilakukan
oleh Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) dan tim selama sembilan hari.
merilis 38 proyek infrastruktur layang yang direkomendasikan untuk
dilanjutkan kembali. Keputusan tersebut setelah evaluasi yang dilakukan
oleh Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) dan tim selama sembilan hari.
Dari jumlah tersebut, ada sembilan proyek yang direkomendasikan
lanjut namun dengan disertai catatan. “Seperti Jalan Tol Depok-Antasari
bisa dilanjutkan namun harus melengkapi dokumen lifting,” kata Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanuddin, Rabu (28/2/2018).
lanjut namun dengan disertai catatan. “Seperti Jalan Tol Depok-Antasari
bisa dilanjutkan namun harus melengkapi dokumen lifting,” kata Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanuddin, Rabu (28/2/2018).
Proyek kedua yaitu Double Double Track
(DDT) Manggarai-Jatinegara yang diperbolehkan untuk dilanjutkan
pembangunannya. Hanya saja dengan catatan setelah dilakukan pembongkaran
launcher gantry lama dan pemasangan launcher gantry yang baru.
(DDT) Manggarai-Jatinegara yang diperbolehkan untuk dilanjutkan
pembangunannya. Hanya saja dengan catatan setelah dilakukan pembongkaran
launcher gantry lama dan pemasangan launcher gantry yang baru.
Proyek ketiga yaitu Jalan Tol Jakarta-Cikampek (elevated) “Untuk tol yang dikerjakan anak perusahaan PT Jasa Marga ini boleh dilanjutkan setelah dilakukan site visit untuk melihat pekerjaan pemutaran pier,” tutur Syarief.
Untuk
proyek keempat yaitu Jalan Tol Manado-Bitung. Proyek jalan layang yang
dikerjakan PT Jasamarga Manado Bitung itu bisa dilanjutkan dengan
catatan harus menyampaikan standar operasional prosedur (SOP) Erection terlebih dahulu.
proyek keempat yaitu Jalan Tol Manado-Bitung. Proyek jalan layang yang
dikerjakan PT Jasamarga Manado Bitung itu bisa dilanjutkan dengan
catatan harus menyampaikan standar operasional prosedur (SOP) Erection terlebih dahulu.
Berita Terkait: ‘Robohnya Infrastruktur, Melonjaknya Utang Luar Negeri’
Proyek
kelima yaitu Jalan Tol Kertosono-Mojokerto yang tidak memiliki catatan
tertentu sebab sudah beroperasi. Proyek keenam yaitu Jalan Tol Bogor
Ring Road yang boleh. “Tol Bogor ini boleh dilanjutkan setelah dicek
langsung ke lapangan karena tinggal pasang span terakhir dimana 16 box sudah tergantung di launcher dengan basil pembahasan lanjut,” ungkap Syarief.
kelima yaitu Jalan Tol Kertosono-Mojokerto yang tidak memiliki catatan
tertentu sebab sudah beroperasi. Proyek keenam yaitu Jalan Tol Bogor
Ring Road yang boleh. “Tol Bogor ini boleh dilanjutkan setelah dicek
langsung ke lapangan karena tinggal pasang span terakhir dimana 16 box sudah tergantung di launcher dengan basil pembahasan lanjut,” ungkap Syarief.
Proyek
ketujuh yaitu Jalan Tol Ngawi Kertosono) dengan catatan serah terima
pertama pekerjaan (PHO). Proyek kedelapan yaitu Jalan Tol
Cinere-Jagorawi yang tidak memiliki catatan berarti karena sudah
beroperasi. Lalu proyek kesembilan yaity Jalan Jalan Tol Serang
Panimbang yang belum dimulai. [*]
ketujuh yaitu Jalan Tol Ngawi Kertosono) dengan catatan serah terima
pertama pekerjaan (PHO). Proyek kedelapan yaitu Jalan Tol
Cinere-Jagorawi yang tidak memiliki catatan berarti karena sudah
beroperasi. Lalu proyek kesembilan yaity Jalan Jalan Tol Serang
Panimbang yang belum dimulai. [*]
Sumber, republika.co.id
Komentar