Menhan RI: TNI ke Papua Jangan Ditakuti-takuti Langgar HAM!

Hak%2BAsasi%2BManusia%2B%2528HAM%2529
Ilustrasi

JAKARTA, SriwijayaAktual.com — Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat ini sedang menawan
1.300 warga Kampung Kimbely dan Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten
Mimika, Papua. Di antara warga yang disandera itu, ada yang merupakan
pekerja PT Freeport di Tembagapura. Anggota KKB disebut memiliki 35
senjata api hingga mampu membuat warga ketakutan.

Menteri
Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, anggota KKB beraksi
menyandera warga pasti ada yang mendorong mereka untuk melakukannya.
“Pasti ada yang ngompor-ngomporin. Pasti dikompor-kompori. Saya tak menduga (KKB) gitu (ada yang mem-backing),” kata Ryamizard di Jakarta, Selasa (14/11/2017), dikutip dari laman republika.co.id.

Menurut
Ryamizard, sebenarnya aparat bisa saja menghadapi anggota KKB yang
memegang senjata modern. Namun, ia menyayangkan, ada sekelompok
masyarakat sipil yang tak mendukung penuntasan aksi separatisme. “Itu
masalahnya kita gak kompak sih. Kita untuk menghadapi nanti melanggar HAM, itu tanda tidak kompak,” ujar mantan KSAD itu.

ryamizard ryacudu 140412213646 744
Ryamizard Ryacudu

Ryamizard
melanjutkan, kepolisian dan prajurit TNI yang dikirim untuk mengatasi
kelompok KKB di Papua hendaknya didukung semua elemen masyarakat. Dia
heran, ada beberapa kelompok yang malah menyoroti aparat ketika
bertindak tegas menghadapi KKB yang memegang senjata.

“Kalau untuk negara itu, apapun prajurit lakukan. Untuk negara, mati pun mau, mati siap. Kalau gak siap ngapain (TNI) itu ke situ. Saya kan sembilan kali melaksanakan operasi, 14 tahun, saya mengerti,” ujar Ryamizard.

Dia
pun mendorong semangat aparat yang ingin memberantas separatisme di
Papua dan menyelematkan masyarakat untuk tidak takut dengan berbagai
pernyataan negatif yang dilontarkan beberapa kelompok. Menurut dia, baik
polisi maupun TNI bertugas untuk menjaga kedaulatan negara dan memberi
jaminan keamanan bagi masyarakat di Papua.

Spesial Untuk Mu :  IPW Sebut Mudik Lebaran 2016 Jadi 'Catatan Hitam' Badrodin Haiti

“Kalau polisi dan
tentara ke sana, jangan ditakut-takuti melanggar HAM, itu untuk negara.
Jangan ditakut-takuti. Jangan (malah) ditakut-takuti ‘nanti melanggar
HAM’,” ucap Ryamizard. [*] 

Komentar