KAMPAR-RIAU, SriwijayaAktual.com – Seorang tahanan yang kabur dari Rutan Klas II-B Sialang Bungkuk,
Pekanbaru, diserahkan kembali oleh anggota keluarganya ke Polsek
Perhentian Raja, Kabupaten Kampar.
Pekanbaru, diserahkan kembali oleh anggota keluarganya ke Polsek
Perhentian Raja, Kabupaten Kampar.
“Tahanan tersebut diserahkan langsung oleh ayahnya ke kami tadi
malam,” kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kampar AKBP Edy Sumardi
di Pekanbaru, Sabtu (6/5/2017), dikutip dari antaranews.
malam,” kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kampar AKBP Edy Sumardi
di Pekanbaru, Sabtu (6/5/2017), dikutip dari antaranews.
Sekitar 200 tahanan maupun Narapidana (Napi) kabur setelah menjebol pintu pagar rutan kemarin.
Hadi (22) termasuk salah seorang dari lebih 200 tahanan Rutan Sialang
Bungkuk yang melarikan diri pascabentrok dengan petugas, kemarin
Hadi (22) termasuk salah seorang dari lebih 200 tahanan Rutan Sialang
Bungkuk yang melarikan diri pascabentrok dengan petugas, kemarin
Edy menjelaskan, Hadi yang merupakan terpidana kasus pencurian
dengan pemberatan selama tiga tahun itu berusaha kembali ke rumah
orangtuanya di Kabupaten Kampar. Dia berjalan kaki belasan kilometer dan
mencari beberapa kali tumpangan kendaraan hingga akhirnya tiba di rumah
orangtuanya kemarin malam.
dengan pemberatan selama tiga tahun itu berusaha kembali ke rumah
orangtuanya di Kabupaten Kampar. Dia berjalan kaki belasan kilometer dan
mencari beberapa kali tumpangan kendaraan hingga akhirnya tiba di rumah
orangtuanya kemarin malam.
“Dari pemeriksaan, dia sempat mandi, terus salat dan makan malam
di rumah orangtuanya. Lalu, orang tuanya membujuk agar dia mau
dikembalikan lagi ke rutan melalui anggota polisi,” katanya.
di rumah orangtuanya. Lalu, orang tuanya membujuk agar dia mau
dikembalikan lagi ke rutan melalui anggota polisi,” katanya.
Hadi mengakui hanya ikut-ikutan kabur setelah ratusan rekannya
terlibat bentrok dengan petugas dan melarikan diri sebelum Salat Jumat.
Hadi tidak menjelaskan bagaimana bentrok tersebut bisa terjadi.
terlibat bentrok dengan petugas dan melarikan diri sebelum Salat Jumat.
Hadi tidak menjelaskan bagaimana bentrok tersebut bisa terjadi.
Kepolisian sejauh ini menduga bentrok dan kaburnya tahanan itu
sebagai dampak kapasitas rutan yang terlalu penuh sesak karena diisi
lebih 1.800 tahanan dari kapasitas awal hanya 561 orang.
sebagai dampak kapasitas rutan yang terlalu penuh sesak karena diisi
lebih 1.800 tahanan dari kapasitas awal hanya 561 orang.
Selain itu, polisi menemukan masalah ketersediaan air, makanan,
dan adanya pungutan liar, selain ada pula laporan bahwa petugas rutan
yang arogan juga menjadi pemicu kerusuhan.
dan adanya pungutan liar, selain ada pula laporan bahwa petugas rutan
yang arogan juga menjadi pemicu kerusuhan.
“Tadi sudah negosiasi, katanya mereka diperlakukan tidak
manusiawi. Harapan saya supaya diakomodir tuntutan mereka yang masuk
akal. Kalau pindah blok jangan ada kutipan,” kata Kapolda Riau Irjen Pol
Zulkarnain saat mengunjungi Rutan, Jumat (5/5/2017) malam.
manusiawi. Harapan saya supaya diakomodir tuntutan mereka yang masuk
akal. Kalau pindah blok jangan ada kutipan,” kata Kapolda Riau Irjen Pol
Zulkarnain saat mengunjungi Rutan, Jumat (5/5/2017) malam.
*Dibawah ini video amatir detik-detik kaburnya tahanan maupun Napi Rutan Klas II-B Sialang Bungkuk:
Istimewa
Ia menegaskan Polisi siap membantu menyelesaikan permasalahan
ini. Untuk itu, dia meminta keterbukaan informasi dari Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Riau, yang hingga kini masih minim informasi
ke awak media.
ini. Untuk itu, dia meminta keterbukaan informasi dari Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Riau, yang hingga kini masih minim informasi
ke awak media.
Sampai dengan Sabtu pagi ini ada 202 tahanan telah ditangkap
ataupun ada yang menyerahkan dirinya ke aparat keamanan. Mayoritas
mereka ditangkap di Pekanbaru, namun beberapa diantaranya turut
ditemukan di Pelalawan, Siak, Kampar hingga perbatasan Sumatera Barat. (***)
ataupun ada yang menyerahkan dirinya ke aparat keamanan. Mayoritas
mereka ditangkap di Pekanbaru, namun beberapa diantaranya turut
ditemukan di Pelalawan, Siak, Kampar hingga perbatasan Sumatera Barat. (***)
Komentar