![]() |
Warga Malang yang jalan kaki untuk menemui Presdien Jokowi di istana negara |
kembali mengemuka. Gagal mediasi dengan pihak PTPN XII Pancursari,
sejumlah warga bersama Kepala Desa Tegalrejo, Kecamatan Sumbermanjing
Wetan, Kabupaten Malang, nekat berjalan kaki untuk menemui Presiden
RI Jokowi di Istana Negara.
Keputusan itu diambil setelah Kades dan
warga merasa dirugikan dan tak membuahkan hasil dalam beberapa kali
mediasi terkait kerjasama lahan perkebunan. Uniknya, aksi jalan kaki
warga ke Istana Negara ini sempat dicegah sejumlah Muspika di Kabupaten
Malang, beberapa waktu lalu. Pada saat rombongan warga sudah berjalan
cukup jauh hingga puluhan kilometer, rombongan warga pun dihentikan.
Mereka dijanjikan akan segera dipertemukan dengan pihak terkait membahas
permasalahan kebun.
Agus Harianto, Camat Sumbermanjing Wetan,
Minggu (2/4/2017) menuturkan, persoalan Kerjasama Usaha (KSU) antara Ari
Ismanto selaku Kepala Desa Tegalrejo dengan pihak PTPN XII Kebun
Pancursari, sempat dilakukan mediasi di Kantor Kecamatan setempat pada
Selasa (28/3/2017). Namun upaya mediasi gagal. Berdasarkan surat Kades
Tegalrejo Nomor:95/35.07.04.2002/2017, aksi jalan kaki warga ini terkait
permasalahan sewa menyewa lahan milik PTPN XII Kebun Pancursari.
Selanjutnya
berdasarkan surat PTPN XII Kebun Pancursari
Nomor:005/113/35.07/04/III/2017 tanggal 28 Maret 2017, kedua belah pihak
yang berkepentingan sama-sama tidak hadir atau diwakilkan saja. Karena
tidak ada titik temu, sejumlah warga dan Kades pun memutuskan jalan kaki
ke Jakarta.
“Yang pasti mereka akan bertemu langsung dengan
Presiden RI Joko Widodo terkait permasalahan sewa menyewa lahan dengan
PTPN XII Kebun Pancursari. Permasalahan ini sudah saya laporkan langsung
kepada Bapak Bupati Malang,” tegas Agus.
Ia membeberkan, ada 9
orang warga yang kini sudah berjalan kaki menuju ke Jakarta. Namun
seorang warga atas nama Eko Cahyono, dikabarkan mengurungkan niatnya
atau kembali karena memperoleh kabar jika anaknya sakit. Selama warga
dan Kades jalan kaki ke Jakarta, pelayanan di Desa Tegalrejo bagi
masyarakat sejauh ini tidak terganggu. “Soal pelayanan desa tidak ada
masalah. Sudah ada yang ditunjuk mengurusi masyarakat yakni Sekdes
Tegalrejo,” tutur Agus.
Informasi yang diterima, seperti yang dilansir beritajatim,
rombongan warga yang berjalan kaki ke Istana Negara ini, sudah masuk
wilayah Jawa Tengah. Niat warga untuk mengadukan konflik perkebunan ke
Jokowi sempat digagalkan Muspika Sumbermanjing Wetan.
Muspika
berpendapat, akan memfasilitasi pertemuan dan mediasi. Karena posisi
Muspika berada di tengah-tengah. Sementara baik warga Desa Tegalrejo dan
PTPN XII Pancursari, sama-sama ngotot dan mengklaim berada di jalur
yang benar terkait hak usaha di areal perkebunan tahun ini.
“Kalau
muspika posisinya di tengah. Memang warga sehari-hari menggarap lahan
yang sudah digarap sejak dua tahun lalu itu. Namun KSU yang harusnya
tertulis masih dipertanyakan,” terang Agus.
Agus membeberkan,
pihak PTPN XII mengklaim lahan yang diajukan 177 hektar. Ssedangkan
keterangan Kepala Desa Tegalrejo hanya 87 hektar. Perbedaan tersebut
menurutnya harus segera diurus. [*]
Komentar