Ada 900 Juta Lebih Pemilih, Inilah 10 Fakta Menarik Pemilu India
SriwijayaAktual.com – Tak hanya Indonesia yang menggelar pesta demokrasi besar-besaran,
pemilihan umum (pemilu) di India rupanya juga akan diadakan mulai bulan
April mendatang.
pemilihan umum (pemilu) di India rupanya juga akan diadakan mulai bulan
April mendatang.
Dilansir dari BBC, komisi pemilu setempat mengumumkan jajak pendapat
untuk memilih ‘Lok Sabha’ atau Majelis Rendah Parlemen akan diadakan
dari 11 April hingga 19 Mei 2019. Sementara itu, penghitungan suaranya
akan dilaksanakan tanggal 23 Mei 2019.
untuk memilih ‘Lok Sabha’ atau Majelis Rendah Parlemen akan diadakan
dari 11 April hingga 19 Mei 2019. Sementara itu, penghitungan suaranya
akan dilaksanakan tanggal 23 Mei 2019.
Dengan 900 juta pemilih yang memenuhi syarat, pemilu India ini
rupanya akan menjadi yang terbesar di dunia. Tak hanya itu, pesta
demokrasi terbesar di dunia ini menyimpan sejumlah fakta menarik.
rupanya akan menjadi yang terbesar di dunia. Tak hanya itu, pesta
demokrasi terbesar di dunia ini menyimpan sejumlah fakta menarik.
Dilansir dari BBC, inilah 10 fakta menarik pemilu di India.
1. Pesta demokrasi yang luar biasa besar
Diperkirakan lebih dari 900 juta orang di atas usia 18 tahun akan
ikut memberikan suara di 1 juta TPS (Tempat Pemungutan Suara) di seluruh
India. Bahkan, jumlah pemilih ini lebih besar dibandingkan jumlah
seluruh masyarakat Eropa dan Australia. Majalah Economist pun pernah
mengibaratkan pesta demokrasi ini seperti gajah pengangkut kayu yang
akan memulai perjalanan besarnya.
ikut memberikan suara di 1 juta TPS (Tempat Pemungutan Suara) di seluruh
India. Bahkan, jumlah pemilih ini lebih besar dibandingkan jumlah
seluruh masyarakat Eropa dan Australia. Majalah Economist pun pernah
mengibaratkan pesta demokrasi ini seperti gajah pengangkut kayu yang
akan memulai perjalanan besarnya.
2. Durasinya sangat panjang
Berbeda dengan Indonesia yang hanya berlangsung 1 hari saja, pemilu
di India akan diadakan tanggal 11 April, 18 April, 23 April, 29 April, 6
Mei, 12 Mei, dan 19 Mei. Pemilu di sejumlah negara bagian memang harus
dibagi menjadi beberapa tahap.
di India akan diadakan tanggal 11 April, 18 April, 23 April, 29 April, 6
Mei, 12 Mei, dan 19 Mei. Pemilu di sejumlah negara bagian memang harus
dibagi menjadi beberapa tahap.
Pasalnya, butuh persiapan matang untuk mengamankan TPS. Polisi daerah
juga harus menjadi peserta pemilu, jadi tugas keamanan diserahkan pada
pasukan federal. Mereka harus dibebastugaskan lalu disebar ke seluruh
negeri.
juga harus menjadi peserta pemilu, jadi tugas keamanan diserahkan pada
pasukan federal. Mereka harus dibebastugaskan lalu disebar ke seluruh
negeri.
3. Menghabiskan banyak dana
Menurut Pusat Penelitian Media di India, diperkirakan partai dan
kandidat menghabiskan sekitar USD 5 miliar (Rp71,4 triliun) pada pemilu
2014 silam. Tentu jumlah ini akan berlipat ganda pada tahun ini. Sumber
dana ini masih ditutup-tutupi meski pada akhirnya mereka harus
melaporkan jumlah pendapatannya.
kandidat menghabiskan sekitar USD 5 miliar (Rp71,4 triliun) pada pemilu
2014 silam. Tentu jumlah ini akan berlipat ganda pada tahun ini. Sumber
dana ini masih ditutup-tutupi meski pada akhirnya mereka harus
melaporkan jumlah pendapatannya.
Pada tahun 2018 lalu, Perdana Menteri India Narendra Modi mengesahkan perjanjian pemilu sehingga para pebisnis dan individu bisa menyumbang tanpa harus mengungkap identitas mereka.
4. Suara perempuan menentukan kemenangan
Jumlah perempuan yang mengikuti pemilu tahun ini sangat besar.
Otomatis, suara mereka turut menjadi kunci kemenangan. Jumlah ini
menjadi yang terbesar sepanjang sejarah pemilu di India. Tak heran
partai-partai politik menjanjikan berbagai program yang berpihak pada
perempuan, misalnya pinjaman pendidikan, gratis tabung gas, dan gratis
sepeda untuk remaja putri.
Otomatis, suara mereka turut menjadi kunci kemenangan. Jumlah ini
menjadi yang terbesar sepanjang sejarah pemilu di India. Tak heran
partai-partai politik menjanjikan berbagai program yang berpihak pada
perempuan, misalnya pinjaman pendidikan, gratis tabung gas, dan gratis
sepeda untuk remaja putri.
5. Berpusat pada Narendra Modi
Kemenangan pria 68 tahun ini sebagai perdana menteri di tahun 2014
memang menjadi sejarah tersendiri. Pasalnya, kemenangan itu menjadi
kemenangan pertama kali partai yang mengusungnya, Bharatiya Janata Party
(BJP), sejak tahun 1984. Bahkan, partai itu menang telak dalam pemilu
2014 lalu.
memang menjadi sejarah tersendiri. Pasalnya, kemenangan itu menjadi
kemenangan pertama kali partai yang mengusungnya, Bharatiya Janata Party
(BJP), sejak tahun 1984. Bahkan, partai itu menang telak dalam pemilu
2014 lalu.
Tentu bukan hal yang mudah untuk mempertahankan kemenangan ini. Para analis memperkirakan Narendra Modi
menjadi target utama dalam pemilu bulan April mendatang. Oposisi
diperkirakan akan melengserkan pemimpin pemerintahan yang dicintai
sekaligus dibenci ini.
menjadi target utama dalam pemilu bulan April mendatang. Oposisi
diperkirakan akan melengserkan pemimpin pemerintahan yang dicintai
sekaligus dibenci ini.
6. Isu ekonomi jadi fokus utama
Di bawah pemerintahan Modi, pusat ekonomi terbesar ketiga di Asia ini
tampaknya mengalami kemunduran. Sektor pertanian stagnan, para petani
terbelit utang, ekspor menurun, jumlah pengangguran meningkat, dan
sejumlah bank pemerintah terjebak masalah kredit macet. Parahnya lagi,
inflasi tak terhentikan.
tampaknya mengalami kemunduran. Sektor pertanian stagnan, para petani
terbelit utang, ekspor menurun, jumlah pengangguran meningkat, dan
sejumlah bank pemerintah terjebak masalah kredit macet. Parahnya lagi,
inflasi tak terhentikan.
Meski begitu, Modi mengatakan reformasi ekonomi masih terus berjalan.
Jadi, pemilu mendatang akan menjadi pembuktian apakah rakyat masih mau
memberinya kesempatan kedua.
Jadi, pemilu mendatang akan menjadi pembuktian apakah rakyat masih mau
memberinya kesempatan kedua.
7. Strategi persaingan populis
Untuk menutupi kekurangan negara, pemerintah membagikan uang tunai
langsung ke warga miskin. Langkah ini pun menimbulkan strategi
persaingan populis atau menyasar langsung ke warga.
langsung ke warga miskin. Langkah ini pun menimbulkan strategi
persaingan populis atau menyasar langsung ke warga.
Pemerintah sudah mengumumkan transfer tunai langsung ke petani dan
keringanan pinjaman pertanian. Tak hanya itu, dijanjikan pula kuota
pekerjaan bagi kaum miskin di kalangan kasta tinggi dan agama-agama
minoritas. Sementara itu, oposisi menghujani para pemilih dengan ‘hadiah
gratis’ mulai dari TV sampai laptop. Meski begitu, masih belum jelas
apakah hadiah gratis itu mampu merebut suara.
keringanan pinjaman pertanian. Tak hanya itu, dijanjikan pula kuota
pekerjaan bagi kaum miskin di kalangan kasta tinggi dan agama-agama
minoritas. Sementara itu, oposisi menghujani para pemilih dengan ‘hadiah
gratis’ mulai dari TV sampai laptop. Meski begitu, masih belum jelas
apakah hadiah gratis itu mampu merebut suara.
8. Nasionalisme berlebih mengganggu kedamaian negara
Nasionalisme Modi dan partai politik mayoritas rupanya telah memecah
belah negara yang sebagian besar warganya beragama Hindu itu.
belah negara yang sebagian besar warganya beragama Hindu itu.
Politisasi Hindu rupanya telah menguatkan kelompok sayap kanan
radikal untuk menghukum mati warga Muslim yang diduga menyelundupkan
sapi. Pasalnya, hewan itu dianggap suci bagi kaum Hindu. Sapi pun jadi
sasaran perdebatan. Mereka yang mengkritisi Hindu radikal pun dicap
sebagai antinasionalisme. Perbedaan pendapat ini pun memecah belah
masyarakat.
radikal untuk menghukum mati warga Muslim yang diduga menyelundupkan
sapi. Pasalnya, hewan itu dianggap suci bagi kaum Hindu. Sapi pun jadi
sasaran perdebatan. Mereka yang mengkritisi Hindu radikal pun dicap
sebagai antinasionalisme. Perbedaan pendapat ini pun memecah belah
masyarakat.
Sementara itu, banyak yang mengatakan 170 juta Muslim di India
menjadi minoritas yang tak terlihat. BJP sama sekali tidak punya anggota
parlemen Muslim di majelis rendah. Partai itu memang punya 7 kandidat
di tahun 2014, sayangnya mereka semua kalah.
menjadi minoritas yang tak terlihat. BJP sama sekali tidak punya anggota
parlemen Muslim di majelis rendah. Partai itu memang punya 7 kandidat
di tahun 2014, sayangnya mereka semua kalah.
![]() |
Narendra Modi menjadi sasaran utama untuk meraih suara oleh partai pengusungnya sekaligus untuk dijatuhkan oleh oposisi | BBC |
9. Serangan India ke Pakistan bisa memperkuat citra Modi
Ketegangan India dan Pakistan usai serangan bunuh diri mematikan di
Kashmir di wilayah pemerintahan India tentu menguatkan rasa nasionalis
di negara yang terkenal akan kain sarinya itu. Sang perdana menteri
sendiri menegaskan tak akan ragu membalas jika tanah India diserang
kelompok militan yang berbasis di Pakistan. Ternyata isu ini pun
dijadikan salah satu bahan kampanye untuk memperkuat citra nasionalisme
Modi.
Kashmir di wilayah pemerintahan India tentu menguatkan rasa nasionalis
di negara yang terkenal akan kain sarinya itu. Sang perdana menteri
sendiri menegaskan tak akan ragu membalas jika tanah India diserang
kelompok militan yang berbasis di Pakistan. Ternyata isu ini pun
dijadikan salah satu bahan kampanye untuk memperkuat citra nasionalisme
Modi.
10. Tokoh dalam partai menentukan kemenangan
Pada pemilu 2014 lalu, karisma Modi dan kemampuan partainya untuk
menyatukan koalisi berhasil mengalahkan partai-partai regional yang
kuat, seperti Samajwadi Party (SP) dan Bahujan Samaj Party (BSP).
menyatukan koalisi berhasil mengalahkan partai-partai regional yang
kuat, seperti Samajwadi Party (SP) dan Bahujan Samaj Party (BSP).
Pada tahun ini, Mayawati yang mengetuai BSP menjadi ikon bagi jutaan
kaum Paria, kasta terendah di India. Suara kaum Paria pun mendominasi
seperlima dari Negara Bagian Uttar Pradesh, negara bagian yang sangat
berpengaruh bagi kancah politik India. Terlebih lagi Mayawati kini telah
bergandengan dengan Akhilesh Yadav dari SP yang dulu menjadi saingan
beratnya. Koalisi mereka pun diharapkan bisa memenangkan lebih dari 50
kursi dan menghentikan dominasi BJP di pemerintahan India. [*]
kaum Paria, kasta terendah di India. Suara kaum Paria pun mendominasi
seperlima dari Negara Bagian Uttar Pradesh, negara bagian yang sangat
berpengaruh bagi kancah politik India. Terlebih lagi Mayawati kini telah
bergandengan dengan Akhilesh Yadav dari SP yang dulu menjadi saingan
beratnya. Koalisi mereka pun diharapkan bisa memenangkan lebih dari 50
kursi dan menghentikan dominasi BJP di pemerintahan India. [*]
Komentar