Akhirnya…Keinginan Nyak Sandang untuk Bertemu dengan Presiden Jokowi Terwujud

nyak%2Bsandang%2B1521643997
Presiden Jokowi dan Nyak Sandang. ( Foto: dok. beritasatu.com )
  • Nyak Sandang adalah salah satu donatur pembelian pesawat pertama di Indonesia.
  • Presiden Jokowi mengundangnya dan memenuhi tiga permintaannya, apa saja?
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Keinginan Nyak Sandang untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo
akhirnya terwujud. Presiden menerimanya di Istana Merdeka pada Rabu, 21
Maret 2018 sekitar pukul 18.25 WIB. 
Siapa Nyak Sandang? Ia adalah pemilik bukti obligasi Pemerintah
Indonesia tahun 1950. Nyak Sandang adalah salah satu orang yang ikut
andil menyumbangkan harta kekayaannya untuk membeli pesawat pertama
Indonesia.
Berawal dari tahun 1948 saat Presiden Sukarno berkunjung ke tanah
Aceh guna mencari dana untuk pembelian pesawat pertama setelah Indonesia
merdeka.
Nyak Sandang yang kala itu berusia 23 tahun bersama orang tuanya
menjual sepetak tanah dan 10 gram emas. Hartanya yang dihargai Rp100 pun
diserahkan kepada negara.
Presiden Sukarno pun menerima sumbangan dari masyarakat Aceh sebanyak
SGD 120 ribu dan 20 kg emas murni untuk membeli dua pesawat terbang
yang diberi nama Seulawah R-001 dan Seulawah R-002. Dua pesawat tersebut
merupakan cikal bakal maskapai Garuda Indonesia Airways.
Nyak Sandang, adalah seorang warga Gampong Lhuet, Kecamatan Jaya,
Kebupaten Aceh Jaya, Aceh merupakah salah satu masyarat Aceh penyumbang
dana untuk membeli pesawat pertama Indonesia. Bukti pembayaran berupa
kuitansi masih disimpannya sejak diterima pada 1950 lampau dan masih
utuh hingga kini.
Nyak Sandang mengatakan dulu ketika Indonesia masih susah, mereka
membantunya. Kini ia berharap Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan
Joko Widodo peduli akan nasib mereka. Ia berharap bisa berjumpa
presiden.
Ternyata keinginan Nyak Sandang terpenuhi. Ditemani dua anaknya
Maturidi dan Khaidar, mereka terbang dari Aceh kemarin untuk menjadi
tamu presiden.
Di Istana Negara, Jokowi menerima mereka. “Ini Pak Jokowi, Ayah. Dia
senang sekali bisa bertemu Presiden,” kata Maturidi menerjemahkan Nyak
Sandang yang selama berbincang dengan Presiden menggunakan bahasa Aceh.
Dalam pertemuannya dengan Kepala Negara ini Nyak Sandang pun
mengutarakan beberapa permohonan kepada Presiden. Salah satunya mengenai
bantuan untuk operasi katarak.
“Baik nanti saya uruskan untuk kataraknya. Katarak kan operasi
ringan, besok tolong dicek ke rumah sakit untuk kataraknya,” jawab
Presiden.
Selain itu, Nyak yang berusia 91 tahun pun meminta agar dibuatkan
masjid di kampungnya di Lamno, Aceh. Presiden pun menjawab bahwa nanti
akan dikirimkan tim untuk mengecek kondisi di sana.
Permintaannya yang ketiga adalah untuk menunaikan ibadah haji. “Ingin
naik haji. Kalau bisa tahun ini, karena sudah tua,” lanjut Maturidi.
Terkait hal ini, Presiden mengatakan bahwa dirinya akan
mengupayakannya dan berkoordinasi dengan Menteri Agama. Sambil menunggu
kepastian keberangkatan haji, Presiden pun menawarkan untuk umroh
terlebih dahulu.
“Mengingat haji kan ada antriannya, nanti saya bicarakan dengan Menteri Agama,” kata Presiden.

Berita Terkait: Nyak Sandang Masih Menyimpan Surat Utang Pemerintah Era Presiden Ir.Soekarno Kepadanya Hingga Kini

Nyak Sandang kemudian menunjukkan bukti obligasi Pemerintah Indonesia tahun 1950 yang dimilikinya kepada Presiden.
Di
penghujung perbincangan, Nyak Sandang pun berterima kasih kepada
Presiden. “Terima kasih Bapak Presiden sudah punya waktu untuk kami,”
kata Nyak Sandang.
Bahkan, Presiden Jokowi memposting peristiwa pertemuannya dengan Nyak Sandang di akun instagramnya. [B.satu]

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on Mar 21, 2018 at 7:37am PDT
Spesial Untuk Mu :  Hemmm...So Sweet! Bocah Ini Masak Nasi Goreng Sendiri untuk Adiknya, Lihat Videonya...

Komentar