![]() |
| Kerusuhan di Manokwari, Papua Barat |
PAPUA, SriwijayaAktual.com – Aksi Papua jilid II akan terjadi di sejumlah wilayah, seperti Jayapura hari ini, Senin (26/8/2019).
Mereka akan berkumpul sejumlah tempat, sebelum melakukan aksi
besar-besaran. Titik kumpul peserta aksi yakni Unceh Bawah, Unceh Atas,
depan USTJ, depan Umel Mandiri, lingkaran Abepura, Taman Imbi, Dok V dan
sekitarnya.
besar-besaran. Titik kumpul peserta aksi yakni Unceh Bawah, Unceh Atas,
depan USTJ, depan Umel Mandiri, lingkaran Abepura, Taman Imbi, Dok V dan
sekitarnya.
“Ada yang tebar selebaran di jalan. Katanya ada aksi damai di
beberapa tempat,” ucap Yunus, warga Papua yang baru tiba di Bogor,
Minggu (25/8/2019).
beberapa tempat,” ucap Yunus, warga Papua yang baru tiba di Bogor,
Minggu (25/8/2019).
Menurutnya, masyarakat Papua, khususnya para pendatang was-was.
Sebab, toko dan barang dagangan mereka selalu jadi sasaran saat ada
aksi.
Sebab, toko dan barang dagangan mereka selalu jadi sasaran saat ada
aksi.
“Kasihan pendatang di sana, selalu jadi korban. Tapi di Sorong, para
pendatang sudah kuat. Mereka akan melawan kalau diganggu,” tambahnya.
pendatang sudah kuat. Mereka akan melawan kalau diganggu,” tambahnya.
Menurutnya, medsos di Papua masih diblokir. Jaringan internet juga lemot.
“Tadi saya WA (WhatsApp) adik, cuma centang satu. Lama baru bisa masuk,” tandas warga Manokwari ini.
Sementara itu, Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav R Urbinas
mengatakan, pihaknya belum menerima pemberitahuan dari kelompok manapun
terkait aksi demo jilid II hari ini.
mengatakan, pihaknya belum menerima pemberitahuan dari kelompok manapun
terkait aksi demo jilid II hari ini.
Gustav menegaskan akan membubarkan massa yang melakukan aksi tanpa
pemberitahuan kepada aparat kepolisia, dalam hal ini Polres Jayapura
Kota.
pemberitahuan kepada aparat kepolisia, dalam hal ini Polres Jayapura
Kota.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap melakukan aktivitas seperti
biasa dan jangan mudah percaya pada sesuatu yang belum diketahui
kebenarannya,” tandas Gustav.
biasa dan jangan mudah percaya pada sesuatu yang belum diketahui
kebenarannya,” tandas Gustav.
7 Tuntutan Papua
Sebelumnya, massa di Sorong melakukan aksi di lapangan Apel Kantor
Wali Kota Sorong, pada Rabu 21 Agustus 2019. Dalam aksi itu,
koordinartor aksi membacakan 7 tuntutan Papua.
Wali Kota Sorong, pada Rabu 21 Agustus 2019. Dalam aksi itu,
koordinartor aksi membacakan 7 tuntutan Papua.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terpilih asal Papua, Yorrys
Raweyai, menilai Presiden Jokowi harus datang menemui masyarakat Papua
untuk meredakan tensi massa.
Raweyai, menilai Presiden Jokowi harus datang menemui masyarakat Papua
untuk meredakan tensi massa.
“Ada pernyataan tertulis yang mereka (massa aksi) bacakan di Sorong.
Tujuh tuntutan mereka. Artinya, Presiden harus datang, usut tuntas kasus
atau mereka melakukan aksi yang sama,” kata Yorrys di diskusi tentang
Papua di Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2019.
Tujuh tuntutan mereka. Artinya, Presiden harus datang, usut tuntas kasus
atau mereka melakukan aksi yang sama,” kata Yorrys di diskusi tentang
Papua di Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2019.
Yorrys mengatakan, meski kondisi di Papua sudah mulai kondusif,
persoalan di sana tetap belum tuntas. Sebab, masih ada gejolak di
beberapa kabupaten sambil menunggu kepolisian menuntaskan masalah.
persoalan di sana tetap belum tuntas. Sebab, masih ada gejolak di
beberapa kabupaten sambil menunggu kepolisian menuntaskan masalah.
“Istilahnya masih siaga menunggu. Kalau ini tidak, mereka akan melakukan (aksi) lagi,” tambahnya.
Salah satu tuntutan Papua yakni meminta pemerintah pusat untuk segera
menarik militer organik dan nonorganik dari tanah Papua. Biarkan
‘monyet’ hidup sendiri di bangsanya sendiri.
menarik militer organik dan nonorganik dari tanah Papua. Biarkan
‘monyet’ hidup sendiri di bangsanya sendiri.
Berikut 7 Papua yang dibacakan saat aksi di Sorong, tepatnya di lapangan Apel Kantor Wali Kota Sorong, Rabu 21 Agustus 2019:
1. Agar Pemerintah RI segera memulangkan mahasiswa Papua dari Tanah Jawa kembali ke Papua.
2. Mereka juga mendesak agar presiden mewakili segenap Bangsa Indonesia meminta maaf kepada rakyat bangsa Papua.
3. Pemerintah harus segera bubarkan ormas Banser dari negara Republik Indonesia.
4. Negara RI segera tarik militer organik dan nonorganik dari tanah Papua, biarkan ‘monyet’ hidup sendiri di bangsanya sendiri.
5. Agar Presiden Jokowi memecat oknum anggota TNI yang mengeluarkan statement ‘monyet’ kepada mahasiswa Papua.
6. Meminta agar Pemerintah RI memberikan kebebasan bagi Papua
menentukan nasib sendiri. “The right of the self determination for west
Papua kepada rakyat Papua”.
menentukan nasib sendiri. “The right of the self determination for west
Papua kepada rakyat Papua”.
7. Apabila pemerintah Indonesia tidak mengindahkan pernyataan kami dan melakukan hal yang sama, maka kami akan duduki. (one/pojoksatu)
#Catatan Redaksi: Mari tetap kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa, hindari framing-framing hasutan adu domba via isu SARA dll. Ayo tetap ikhtiar jaga persantuan Indonesia, yakinlah bahwa “Tuhan YME Tidak Akan Pernah Mengkhianati Ikhtiar HambaNya”. [red]
Baca Juga: ‘Mengkudeta Ka.BIN Budi Gunawan Lewat Kisruh Papua’








Komentar