 |
| Harta Karun (Ilustrasi) |
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Indonesia ternyata terdapat sekitar 463 titik
yang diduga kuat sebagai lokasi harta karun yang belum tereksploitasi di
dasar laut.
yang diduga kuat sebagai lokasi harta karun yang belum tereksploitasi di
dasar laut.
“Itu ada di Selayar, Kelarik, Cirebon, ada Anambas, 463 titik
yang teridentifikasi, itu termasuk juga yang nantinya akan kita lihat,”
kata Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP, Brahmantya Satyamurti Poerwadi
seperti dikutip situs kkp.go.id , Selasa (10/1/2017).
yang teridentifikasi, itu termasuk juga yang nantinya akan kita lihat,”
kata Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP, Brahmantya Satyamurti Poerwadi
seperti dikutip situs kkp.go.id , Selasa (10/1/2017).
Harta karun yang berasal dari kapal-kapal yang karam ini diduga
seperti piring, gelas, dan tidak menutup kemungkinan terdapat pula emas
berharga.
seperti piring, gelas, dan tidak menutup kemungkinan terdapat pula emas
berharga.
Tidak hanya itu, pengawasan yang dilakukan oleh KKP juga sejauh
ini belum menemukan laporan mengenai pengambilan secara ilegal soal
harta karun bawah laut dari BMKT.
ini belum menemukan laporan mengenai pengambilan secara ilegal soal
harta karun bawah laut dari BMKT.
Brahmantya menyebutkan, sampai saat ini masih belum dapat dihitung berapa nilai harta karun yang berada di bawah laut Indonesia.
Apalagi, belum lama ini telah menerbitkan moratorium izin
pengambilan harta karun di bawah laut melalui Perpres Nomor 44 Tahun
2016 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang
Terbuka Dengan Persyaratan alias Daftar Negatif Investasi (DNI).
pengambilan harta karun di bawah laut melalui Perpres Nomor 44 Tahun
2016 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang
Terbuka Dengan Persyaratan alias Daftar Negatif Investasi (DNI).
Dengan adanya moratorium, kata Brahmantya, negara melalui KKP
akan mencoba sendiri mengangkat harta karun yang berasal dari
kapal-kapal tenggelam milik dinasti Ming atau negara lain seperti
Belanda, Australia dan lainnya.
akan mencoba sendiri mengangkat harta karun yang berasal dari
kapal-kapal tenggelam milik dinasti Ming atau negara lain seperti
Belanda, Australia dan lainnya.
“Oh total kekayaannya dalam laut belum kita bisa hitung pastinya,
yang kita coba kelola itu KKP atau negara coba dalam hal ini yang
angkat, anggarannya kemarin sempat disampaikan teman PSDKP. Kalau
anggaran saya harus cek dulu, yang jelas kami ingin belajar mengangkat
itu biaya berapa sih, kita akan coba hitung, belum ada anggarannya,
artinya belum kita anggarkan khusus,” Tandasnya. (RN)
yang kita coba kelola itu KKP atau negara coba dalam hal ini yang
angkat, anggarannya kemarin sempat disampaikan teman PSDKP. Kalau
anggaran saya harus cek dulu, yang jelas kami ingin belajar mengangkat
itu biaya berapa sih, kita akan coba hitung, belum ada anggarannya,
artinya belum kita anggarkan khusus,” Tandasnya. (RN)
Komentar