![]() |
Ilustrasi, kilang minyak mentah |
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – PT Pertamina (Persero) terus berusaha
meningkatkan produksi bahan bakar minyak (BBM). Salah satunya dengan
membangun kilang-kilang baru serta mengembangkan kilang lama untuk lebih
mengoptimalkan hasil produksinya.
meningkatkan produksi bahan bakar minyak (BBM). Salah satunya dengan
membangun kilang-kilang baru serta mengembangkan kilang lama untuk lebih
mengoptimalkan hasil produksinya.
Pertamina saat ini tengah membangun dua kilang baru atau New
Grass Root Refinery (NGRR) di Bontang dan Tuban. Serta empat Refinery
Development Master Plan (RDMP) atau pengembangan kilang yang sudah ada.
Grass Root Refinery (NGRR) di Bontang dan Tuban. Serta empat Refinery
Development Master Plan (RDMP) atau pengembangan kilang yang sudah ada.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Rachmad Hardadi
mengatakan pembangunan kilang-kilang ini guna mengurangi ketergantungan
terhadap impor BBM. Selain itu, pembangunan juga dilakukan untuk membuka
lapangan kerja baru bagi lulusan fakultas teknik karena dua kilang baru
tersebut setiap tahunnya membutuhkan banyak SDM.
mengatakan pembangunan kilang-kilang ini guna mengurangi ketergantungan
terhadap impor BBM. Selain itu, pembangunan juga dilakukan untuk membuka
lapangan kerja baru bagi lulusan fakultas teknik karena dua kilang baru
tersebut setiap tahunnya membutuhkan banyak SDM.
“Dengan banyaknya proyek strategis sampai 2023, kebutuhan man
power akan naik. Bontang dan Tuban kalau selesai, ditambah dengan
petrokimianya, maka satu kilang akan butuh pegawai baru 1.400 orang
sampai 1.800 orang. Engineer 40% dari S-1 dan 60% dari D-3 dan SMK,”
ungkapnya di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (28/2/2017), dikutip Okezone.
power akan naik. Bontang dan Tuban kalau selesai, ditambah dengan
petrokimianya, maka satu kilang akan butuh pegawai baru 1.400 orang
sampai 1.800 orang. Engineer 40% dari S-1 dan 60% dari D-3 dan SMK,”
ungkapnya di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (28/2/2017), dikutip Okezone.
Menurutnya, dari pembangunan dua kilang baru tersebut saja sudah
membutuhkan 3.200 tenaga kerja per tahun dan jumlah tersebut belum
termasuk dari proyek kilang Pertamina lainnya. “Jadi ini kesempatan buat
yang lulus dalam waktu empat sampai lima tahun ke depan. Juga berkah
kalau yang bekerja di perusahaan lain dan ingin pindah nanti ke
Pertamina,” tukasnya (*)
membutuhkan 3.200 tenaga kerja per tahun dan jumlah tersebut belum
termasuk dari proyek kilang Pertamina lainnya. “Jadi ini kesempatan buat
yang lulus dalam waktu empat sampai lima tahun ke depan. Juga berkah
kalau yang bekerja di perusahaan lain dan ingin pindah nanti ke
Pertamina,” tukasnya (*)
Komentar