BNPB, Gempa & Tsunami di Sulteng: Jumlah Pengungsi 61 Ribu Orang, Rumah Rusak 60 Ribu

kondisi kota palu barat 20180929 170503
Kondisi setelah bencana alam di Palu& Danggola [Istimewa]

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa belum
semua kebutuhan dasar pengungsi korban gempa dan tsunami di Sulawesi
Tengah terlayani dengan baik.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
mengatakan, penyebab kurangnya kebutuhan dasar bagi pengungsi disebabkan
oleb terbatasnya logistik yang ada di sana. Seperti tenda, selimut,
matras, makanan dan minuman serta air bersih juga MCK (Mandi, Cuci,
Kakus). Namun begitu, kini logistik sudah mulai berdatangan setelah
sejumlah wilayah Sulteng yang terdampak gempa dan tsunami mulai bisa
diakses.
“Dengan adanya bantuan logistik yang terus berdatangan pelayan kepada
pengungsi menjadi lebih baik, dibandingkan H+1, H+2 sampai kemarin,”
ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (2/10/2018).
Sementara itu, jumlah pengungsi sampai siag tadi tercatat 61.867 jiwa
yang tersebar di 109 titik. Sedangkan jumlah rumah yang rusak akibat
guncangan gempa dengan kekuatan 7,4 SR (Skala Ritcher) pada Jumat
(28/9/2018) mencapai sekitar lebih dari 60.000 rumah.
“Rumah rusak 65.733 unit dan kerusakan ini belum kita klasifikaiskan,
(apakah) ruaak berat, rusak sedang atau rusak ringan,” terangnya.

Berita Terkait: MERINDING!! Video Amatir Satu Kampung Bergeser sebelum Hanyut Digulung Tsunami Palu

Sedangkan diketahui jumlah korban meninggal dunia sudah 1.234 jiwa
dan korban luka-luka 799 orang dengan kategori luka berat. Kemudian
untuk jumlah korban yang tertimbun reruntuhan diduga mencapai lebih dari
100 orang. “Korban tertimbun yang berdasarkan laporan masyarakat ada
152 orang,” pungkas Sutopo. (cw2/win/postknews)
Spesial Untuk Mu :  Penjelasan Majalah Tempo soal Gambar Presiden Jokowi Berhidung Pinokio

Komentar