Cari Kelemahan Situs KPU, Pemuda ini Diringkus Polisi

situs%2Breal%2Bcount%2BKPU
Ilustrasi

SriwijayaAktual.com – Polisi menangkap seorang remaja berinisial MAA, 19 tahun, Kota
Payakumbuh, Sumatera Barat. Aparat meringkusnya pada Senin lalu karena
remaja itu disangka mencoba mengakses secara ilegal laman Komisi
Pemilihan Umum, Kpu.go.id.

Berdasarkan
informasi yang diterima media viva, pada Kamis siang, 18 April 2019, MAA datang ke
salah satu warnet di Kota Payakumbuh. Dengan menggunakan PC 01, MAA
mencoba melakukan penetrasi ke laman KPU.  Bahkan, aktivitas itu sempat
direkam dengan menggunakan Bandy Cam.

MAA memenetrasi melalui
tools accunetix untuk Web Crawler dan scan folder SQL Map untuk injeksi
SQL dan payload. Selama melakukan aksi itu, MAA menemukan celah “open
redirect” di situs KPU namun tidak mendapatkan celah pada SQL Injeksi.

MAA
juga melakukan aktifitas di situs KPU pada 1 April, dan dia sempat
mengirimkan email kepada Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Melalui
email itu, MAA lantas memberikan penjelasan bahwa dia menemukan celah
kelemahan pada situs KPU.

Dedi Hendri, ayah MAA, ketika dihubungi
melalui sambungan telepon pada Selasa malam, mengakui bahwa putranya
sudah dibawa oleh aparat Direktorat Tindak Pidana Kejahatan Siber
Bareskrim Polri ke Jakarta untuk diperiksa.

Celah kelemahan situs

Meski
demikian, Dedi meyakini putranya tidak bertindak kriminal seperti yang
disangkakan. Itu dibuktikan dengan penjelasan putranya perihal celah
kelemahan pada situs KPU. Itu sudah disampaikan pula melalui email dan
direspons oleh BSSN.

“Jadi, saya tak akan rela kalau anak saya dianggap kriminal hanya karena
bersumber dari informasi maupun berita tak jelas. Dia hanya mencari
celah kelemahan, dan itu sudah dia sampaikan melalui email BSSN. Saya
tidak ingin anak saya dianggap kriminal,” kata Dedi.

Spesial Untuk Mu :  Komjen Pol. Budi Gunawan Dilantik adi Kepala BIN

Menurut
Dedi, anaknya memang memiliki keterampilan di bidang teknologi
informasi. Bahkan mendapatkan sejumlah piagam penghargaan dari beberapa
perusahaan besar, seperti tiga perusahaan dari luar negeri dan satu dari
Tokopedia.

Jadi, katanya, sangat tidak mungkin putranya
melakukan tindakan kriminal. Namun dia tidak mengerti jika situasi
politik saat ini sedang panas.

Dedi sedikit lega karena diizinkan
berkomunikasi dengan putranya selama sang sulung dalam pemeriksaan di
Jakarta. Dia memastikan putranya baik-baik saja.

“Sama polisi di
Bareskrim juga saya sudah berkomunikasi. Semua baik-baik saja, anak saya
kooperatif, polisi juga baik sama dia. Besok pagi saya berangkat ke
Jakarta. Jadi sekali lagi, anak saya bukan pelaku kriminal,” ujarnya. [*]  

Komentar