Cuitan Panas Andi Arief Sebut ‘Algojo’ dan ini Balasan ‘Lunas’ Karni Ilyas?

andi arief dan karni ilyas
Andi Arief (kiri) dan Karni Ilyas (kanan). [Kolase/Dokumentasi Pribadi/Twitter]
“Andi Arief ngamuk di Twitter. Kali ini, Karni Ilyas menjadi sasaran”
SriwijayaAktual.com – Politikus Partai Demokrat, Andi Arief dan Pembawa Acara Indonesia Lawyers Club (ILC) sekaligus Pemimpun Redaksi TV One, Karni Ilyas terlibat ‘perang twit’ alias saling berbalas kicauan di Twitter.
Mulanya, Andi Arief yang
sempat dibekuk di hotel di Slipi karena ‘nyabu’, menuding Karni Ilyas
bersikap abai dalam acara ILC dengan episode ‘Andi Arief Terjerat
Narkoba: Pukulan Bagi Kubu 02?’
Andi Arief menuduh Karni Ilyas
‘menghabisi’ dirinya dengan mengutus reporter TV One ke Badan Reserse
Kriminal Mabes Polri lalu menyebarkan foto-foto untuk menyudutkannya.
“Saya tahu bang @karniilyas salah
satu yang terlibat menghabisi saya dengan mengutus reporter TV One ke
bareskrim dir 4 senin pk10.00 WiB untuk kemudian menyebarka sesuka hati
foto-foto yang benar2 menyudutkan saya. Saya bukan tersangka bang Karni.
Anda wartawan senior tapi abai,”
cuit Andi Arief melalui akun Twitter miliknya, @AndiArief_.
Andi Arief menilai Karni Ilyas
sembrono. Dia pun menyebut kerja profesional polisi, sementara menuding
Karni menyebar foto yang merugikannya.
“Polisi sudah bekerja
profesional, tidak ada barang yang disita dari saya hingga sampai mabes
polri, hanya uang dua puluh ribu yang disita. Sekali lagi bagaimana
mungkin bang @karniilyas sembrono dan menyebar foto yang sudah merugikan
saya. Saya tamu di kamar itu,”
kicau Andi Arief.
Dia menyebut Karni Ilyas dan TV One
sebagai algojo yang menghabisinya. Andi Arief meminta keduanya meminta
maaf. Pun dia menegaskan bahwa statusnya adakah terperiksa seperti yang
dikemukakan Bareskrim.
“Saya berharap bang @karniilyas
dan TV one yang sudah menjadi algojo dalam menghabisi saya meminta maaf,
sekali lagi saya hanya terperiksa seperti yang dikemukakan
kabareskrim,”
cuit Andi Arief.

Kicauan Andi Arief dibayar lunas oleh
Karni Ilyas. Karni menyebut bahwa dirinya tidak berwenang untuk
menggerakkan reporter seperti yang dikatakan Andi Arief.
“Maaf Andi Arief, Anda keliru, di
TV One bukan saya yang menggerakkan reporter, tapi koordinator
peliputan. Di atas korlip, ada manager dan general manajer baru
wapemred. Peristiwa yang menimpa Anda saya baru tahu Senin sekitar pukul
14.00. Sebab Senin itu saya tidur subuh dan bangun siang,”
kicau Karni Ilyas melalui akun Twitter-nya, @karniilyas.

Andi Arief pun membalas cuitan Karni Ilyas. Dia menuding Karni Ilyas ‘menghajar’ orang yang secara hukum tidak bersalah.
Berikut tweet Andi Arief:
“Di ILC bang @karniilyas bilang
demikian. Ini soal penting buat saya, mungkin bagi bang karni
sebaliknya. Saya kira abang bukan orang baru di media dan dunia hukum
bahwa itu tidak patut dilakukan, status hukum saya tidak ada.”
“Saya bahkan dikeluarkan polisi
karena tidak terbukti 2 jam sebelum acara ILC 5 maret. Namun bang karni
dan sejumlah pembicara melanjutkan acara yang mengadili saya. Come on,
bagaimana itu bisa terjadi. Bang Karni menghajar orang yg secara hukum
tidak bersalah.”
“Saya menghargai kebebasan pers,
nggak perlu ragu soal itu. Tapi mengesampingkan fakta hukum bahwa saya
bukan tersangka menjadi bulan-bulanan berita yang mengganggu, itu bukan
tujuan kebebasan pers.”
“Polisi memang punya hak
penyelidikan dan sebagainya, selama masa itu tidak ada hak media untuk
menyebarkan material apapun apalagi menghakimi. Ini standar dasar
penyelidikan dan pemberitaan media. Saya tidak bermaksud menggurui. Ini
masuk skandal pers lho bang Karni.”
“UU ITE bahkan menyebut siapapun
bisa dipidana jika menyebarkan material yang bukan haknya dari offline
ke online yang bisa mencemarkan atau merugikan orang. Bang Karni tahu
kerugian immaterial saya dan keluarga?”

“Saya berharap bang Karni yang
sudah memulai ini menjadi ‘bara’ untuk menjadi bagian memadamkannya.
Saya bukan kriminal dan persepsi buruk tentang foto-foto yang dimuat
sudah meluas. Termasuk dilakukan media lain. Terima kasih.”
Lalu, Andi Arief di kicauan
selanjutnya pun melampirkan unggahan Kode Etik Jurnalistik terkait cara
pemberitaan dan menyatakan pendapat.
“Kecermatan dan sumber dimuat di sini, sekali lagi saya tidak menggurui bang @karniilyas dan pers Indonesia,” cuit Andi Arief.

[red/suara]
Spesial Untuk Mu :  Profesor Riset Bidang Ilmu Politik Ini, Serukan Jangan Pilih 'KUTU LONCAT' di Pilgub DKI Jakarta 2017

Komentar