SriwijayaAktual.com – Urbanisasi telah mempengaruhi cara orang bertani yang meningkatkam prospek
pemanfaatan lahan sempit, seperti di pekarangan rumah. Pasalnya saat
ini hal tersebut menjadi tren tersendiri bagi masyarakat perkotaan,
untuk menanam berbagai komoditas hortikultura seperti sayuran dan
tanaman obat.
pemanfaatan lahan sempit, seperti di pekarangan rumah. Pasalnya saat
ini hal tersebut menjadi tren tersendiri bagi masyarakat perkotaan,
untuk menanam berbagai komoditas hortikultura seperti sayuran dan
tanaman obat.
Saat ini sistem yang paling sering di temui dalam pertanian pekarangan menggunakan teknologi
hidroponik, yang budidaya tanaman memanfaatkan air sebagai media
tumbuhnya, dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi
tanaman.
hidroponik, yang budidaya tanaman memanfaatkan air sebagai media
tumbuhnya, dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi
tanaman.
Dilansir dari Website resmi Kementrian pertanian “Aplikasi nutrisi
menggunakan ukuran satuan parts per million (ppm) yang diberikan kepada
tanaman mulai dari pindah tanam dari semaian sampai dengan minggu akhir
menjelang panen.”
menggunakan ukuran satuan parts per million (ppm) yang diberikan kepada
tanaman mulai dari pindah tanam dari semaian sampai dengan minggu akhir
menjelang panen.”
Kemudian Hara tanaman yang terlarut dalam air menjadi larutan hara
dimanfaatkan kembali dengan cara resirkulasi (sistem tertutup)
menggunakan energi listrik.
dimanfaatkan kembali dengan cara resirkulasi (sistem tertutup)
menggunakan energi listrik.
Kelebihan sistem hidroponik adalah penggunaan lahan lebih efisien,
lingkungan maupun pemberian nutrisi pupuk dapat diatur, tanpa media
tanah, tidak ada gulma, tidak ada resiko penanaman terus-menerus
sepanjang tahun.
lingkungan maupun pemberian nutrisi pupuk dapat diatur, tanpa media
tanah, tidak ada gulma, tidak ada resiko penanaman terus-menerus
sepanjang tahun.
Apalagi kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi, lebih bersih,
bebas dari racun pestisida, penggunaan pupuk dan air lebih efisien,
periode tanam lebih pendek. Sedangkan kekurangannya yaitu membutuhkan
modal yang relatif besar pada saat awal pelaksanaan.
bebas dari racun pestisida, penggunaan pupuk dan air lebih efisien,
periode tanam lebih pendek. Sedangkan kekurangannya yaitu membutuhkan
modal yang relatif besar pada saat awal pelaksanaan.
Dengan sistem hidroponik, maka tanaman relatif lebih cepat tumbuh
kembang karena unsur hara dalam larutan dapat secara optimal
dimanfaatkan sepenuhnya oleh tanaman, sehingga daun lebih lebar, daging
buah lebih besar dan kokoh.
kembang karena unsur hara dalam larutan dapat secara optimal
dimanfaatkan sepenuhnya oleh tanaman, sehingga daun lebih lebar, daging
buah lebih besar dan kokoh.
Untuk anda yang tertarik maka cobalah teknik menanam hidroponik
dengan sumbu (wick) dapat Anda aplikasikan karena tergolong paling
sederhana dan tepat untuk para pemula.
dengan sumbu (wick) dapat Anda aplikasikan karena tergolong paling
sederhana dan tepat untuk para pemula.
Teknik dengan sumbu ini efektif digunakan untuk tanaman kecil,
seperti kangkung, bayam, seledri, selada, cabai, dan lainnya. Namun,
teknik sumbu ini kurang tepat untuk tanaman yang membutuhkan banyak air.
seperti kangkung, bayam, seledri, selada, cabai, dan lainnya. Namun,
teknik sumbu ini kurang tepat untuk tanaman yang membutuhkan banyak air.
Adapun alat dan bahan yang diperlukan yakni sebagai berikut :
Siapkan alat sebagai wadah tanaman, misalnya seperti ember, pot bekas, botol bekas, kaleng bekas cat, dan lainnya.
Siapkan sumbu. Anda bisa memanfaatkan kain flanel, kain lain yang menyerap air, bekas sumbu kompor, dan lainnya.
Siapkan media tanam. Ada beberapa media tanam yang dapat Anda pilih,
antara lain sekam, serabut kelapa, arang, pecahan bata, rockwool,
kerikil, busa bekas kursi, atau kapas. Jika ingin mendapat hasil tanaman
dengan kualitas yang lebih baik, pilihlah rockwool karena lebih steril
dan tahan terhadap penyakit tanaman.
antara lain sekam, serabut kelapa, arang, pecahan bata, rockwool,
kerikil, busa bekas kursi, atau kapas. Jika ingin mendapat hasil tanaman
dengan kualitas yang lebih baik, pilihlah rockwool karena lebih steril
dan tahan terhadap penyakit tanaman.
Lalu, jika sudah siapa berikut yang anda perlu lakukan :
Siapkan botol bekas, dan potong menjadi dua bagian. Pastikan bagian
bawah botol berukuran lebih panjang daripada bagian atas botol.
bawah botol berukuran lebih panjang daripada bagian atas botol.
Buat dua lubang pada bagian leher botol.
Masukkan sumbu, atau kain flanel dari satu lubang dan keluar dari lubang yang satu lagi.
Setelah itu, posisikan bagian atas botol secara terbalik dan letakkan ke dalam bagian bawah botol.
Media tanam sudah jadi dan siap digunakan.
Setelah botol dan media tanam sudah jadi, langkah selanjutnya adalah
mengisi bagian bawah botol dengan larutan nutrisi. Lalu, pindahkan
rockwool atau media tanam yang sudah disemai tumbuhan ke dalam bagian
bagian atas botol. Selanjutnya, Anda tinggal menunggu dan merawat
tanaman hingga tumbuh besar. [akurt]
mengisi bagian bawah botol dengan larutan nutrisi. Lalu, pindahkan
rockwool atau media tanam yang sudah disemai tumbuhan ke dalam bagian
bagian atas botol. Selanjutnya, Anda tinggal menunggu dan merawat
tanaman hingga tumbuh besar. [akurt]
Komentar