ini dia! 4 Agama Asli Indonesia yang Tidak Diakui Pemerintah

inilah 4 agama asli indonesia yang tak diakui pemerintah

SriwijayaAktual.com Pemerintah Indonesia resmi mengakui 6 agama yang
terdiri dari; Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha dan Konghucu? Tapi
tahukah kamu bahwa Indonesia sejak masih dikenal dengan nama nusantara
ternyata memiliki banyak kepercayaan atau aliran yang dipercaya sebagai
ajaran agama sejak jaman nenek moyang kita. Dan sampai saat ini pun
kepercayaan-kepercayaan peninggalan leluhur itu masih dipercaya oleh
sebagian kecil masyarakat di berbagai daerah. Berikut ini ada beberapa
agama asli di Indonesia yang nggak pernah diakui pemerintah karena
beberapa sebab dan alasan tertentu.
ada empat dari beberapa  agama tersebut yang  dipertimbangkan untuk tidak diakui karena
alasan bahwa agama-agama tersebut hanya berbentuk seperti kepercayaan
masa lalu, ajaran leluhur maupun kepercayaan nenek moyang sejenis dengan
animisme dan dinamisme.
Penasran apa saja sih agama-agama yang menjadi
kepercayaan masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu namun tak pernah
mendapatkan pengakuan legal/resmi oleh pemerintah sampai sekarang.
Langsung aja simak selengkapnya!
1. Sunda Wiwitan
Agama%2B698178 1

Agama asli tradisional Indonesia pertama adalah Sunda Wiwitan.
Seperti namanya, ajaran warisan leluhur ini banyak dipercaya oleh
masyarakat tanah sunda atau daerah sekitar Cirebon, Banten, Kuningan,
Cigugur, Kanekes, Kampung Naga dan Baduy pedalaman. Kepercayaan Sunda
Wiwitan ini memuja roh nenek moyang namun tetap menyembah Tuhan yang
tunggal yang dipuja dengan sebutan Sang Hyang Kersa dalam ajaran agama
Sunda Wiwitan ini. Nenek moyang yang dipuja itu seperti Nabi atau sosok
manusia suci yang dimuliakan sedangkan kepercayaan terhadap Sang Hyang
Kersa sama halnya dengan ajaran umat muslim atau Kristen dimana
menyembah hanya satu Tuhan saja. Agama atau kepercayaan ini
lama-kelamaan tradisinya sudah mulai dipengaruhi oleh ajaran Hindu dan
Budha seiring perkembangan zaman.
2. Kejawen
Agama%2B698175 1000xauto 2

Sebagian besar Masyarakat Jawa sendiri terkadang mengklaim bahwa ini
bukanlah agama akan tetapi hanya warisan leluhur untuk menpertahankan
tradisi layaknya rukun-rukun dalam agama Islam. Pada intinya kepercayaan
Kejawen mewajibkan penganutnya untuk berperilaku dan hidup sebagai
pribumi Jawa yang wajib menaati perintah – Nya dan menjauhi laragan- Nya
dengan selalu berbuat baik di dunia dan menghormati roh-roh leluhur. 
Selain itu kepercayaan Kejawen ini memiliki empat hal yang wajib
dilakukan dan ditanamkan dalam hati penganutnya, yaitu selama hidup
manusia harus menjadi rahmat bagi diri sendiri (Mamayu Hayuning
Pribadhi), menjadi rahmat bagi keluarga (Mamayu Hayuning Kaluwarga),
menjadikan manusia sebagai rahmat bagi sesama manusia (Mamayu Hayuning
Sasama), dan yang terakhir menjadi rahmat bagi alam semesta (Mamayu
Hayuning Bhuwana). Meski ajaran agama Kejawen ini identik dengan agama
Islam, namun tradisi mereka juga banyak dipengaruhi dari Agama Hindu,
Buddha dan Ilmu Kebatinan.
3. Hindu Kaharingan
Agama%2B698173 3

Sejarah Kaharingan ini dulunya merupakan kepercayaan besar yang
dianut hampir seluruh masyarakat kuno suku Dayak di Kalimantan, jauh
sebelum agama-agama besar yang diakui sekarang ini tersebar. Tuhan dalam
kepercayaan agama Kaharingan disebut dengan Ranying dan tempat
ibadahnya bernama Balai Basarah. Seiring perkembangan zaman pemerintah
Indonesia memasukkan ajaran Kaharingan sebagai bagian dari agama Hindu
karena banyaknya kemiripan tradisi dan ritual didalam dua agama asli
Indonesia ini sehingga sekarang lebih dikenal dengan nama Hindu
Kaharingan. Meskipun begitu Kaharingan tetap memiliki banyak bagian khas
yang tidak bisa hilang dan melekat di hati para penganutnya hingga saat
ini di Kalimantan.
4. Towani Tolotang
Agama%2B698172 4

Ajaran ini juga lama-lama sudah mampu beradaptasi dengan ajaran agama
Hindu karena kepercayaan mereka nggak pernah diakui oleh Pemerintah,
dan hanya agama Hindu saja yang mendekati dengan ajaran leluhur mereka.
Sekarang ini diketahui penganut Tolotang hanya tinggal sekitar 5100
orang saja yang tersebar di daerah sekitar Sulawesi Selatan, ini pun
sangat dikhawatirkan kalau Agama Towani Tolotang sudah mendekati
kepunahan karena masyarakat mereka pernah mengalami pembantaian saat
terjadinya pemberontakan DI/TII Qahar Muzakkar. Sebagian besar dari
mereka yang berhasil menyelamatkan diri pindah ke Agama Islam namun
seiring perkembangan zaman, generasi penerus mereka mulai beradaptasi
dengan Agama Hindu untuk melestarikan Tolotang, agama peninggalan
leluhur mereka.
Itulah empat agama asli Indonesia yang nggak diakui oleh pemerintah.
Namun, terlepas dari segala hal, mengutip kata-kata dari almarhum
Gusdur; nggak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa
melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya
apa agamamu. (non/famous.id)
Spesial Untuk Mu :  Video: Kisah Nabi Nuh di Balik Berdirinya Masjid Kapal di Semarang

Komentar