Jokowi Berikan 1.890 Hektar Pemanfaatan Hutan Kepada Petani

Jokowi%2BBoyolali
Presiden Joko Widodo saat membagikan SK IHPS
kepada petani Boyolali dan Pemalang di Desa Wonoharjo, Kecamatan
Kemusu, Boyolali. (Foto : Galih Prasojo)

BOYOLALI-JATENG, SriwijayaAktual.com – Upaya pemerataan
ekonomi terus dilakukan oleh pemerintah, diantaranya melalui Program
Perhutanan hutanan Sosial berupa pemanfaatan hutan negara oleh
masyarakat petani. Untuk mendukung program tersebut, Bank BRI akan
mendukung melalui pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pendampingan
kepada petani agar pemanfaatan lahan hutan bisa lebih produktif.
Dalam penyerahan Surat Keputusan (SK) Izin Pemanfaatan Hutan
Kehutanan Sosial (IHPS) seluas 1.890 hektar oleh Presiden Joko Widodo
kepada 1.685 petani asal Boyolali dan Pemalang di Desa Wonoharjo,
Kecamatan Kemusu, Sabtu (4/11/2017), terpapar Program Perhutanan Sosial
yang bergulir saat ini sudah mencapai 1,08 juta hektare di seluruh
Indonesia dan masih dalam tahap penyelesaian seluas 960 ribu hektare.
Khusus di Pulau Jawa, penyiapan lahan untuk program tersebut seluas 46
ribu hektare yang tersebar di 48 titik di 30 kabupaten.
Saat ini, terdapat sebanyak 25.863 desa yang berada dalam wilayah
hutan, dimana sebanyak 70 persen diantaranya menggantungkan kehidupan
dari sumber daya alam yang tersedia dari hutan. Dalam pidatonya,
Presiden Joko Widodo mengatakan, izin pemanfaatan hutan tersebut berlaku
untuk 35 tahun ke depan.
SK IHPS ini penting, sebab akan memberikan kepastian status hukum
kepada petani yang menggarap pertanian di kawasan hutan negara. Setelah
status hukumnya jelas, presiden meminta agar lahan tersebut bisa
produktif, jangan sampai terbengkalai. “Semua harus produktif dan
bermanfaat, jangan dibiarkan nganggur. Setahun lagi akan saya cek satu
per satu. Benar tidak lahannya dimanfaatkan. Benar tidak pendampingan
oleh perbankan,” kata Jokowi.
Presiden juga mengimbau agar petani yang memanfaatkan KUR benar-benar
mengkalkulasikan pinjamannya untuk digunakan sesuai peruntukannya,
yakni untuk pengadaan alat produksi pertanian, misalnya pupuk. Ia juga
akan mengupayakan agar pada tahun depan, bunga KUR yang saat ini sebesar
9 persen bisa diturunkan menjadi 7 persen saja.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BRI, Suprajarto menjelaskan, dalam upaya
mendukung program pemerintah tersebut, pihaknya akan memberikan KUR,
Kartu Tani, hingga CSR BRI Peduli kepada masyarakat yang tinggal di
kawasan hutan. Para petani juga akan diberikan Kartu Tani yang juga
dapat difungsikan sebagai kartu debit Bank BRI bagi para petani, kartu
penjualan hasil panen, pengambilan pupuk bersubsidi, dan sebagai data
sumber untuk memberikan pinjaman dan layanan KUR kepada para petani.
“Harapannya, bantuan tersebut dapat mendorong pemerataan ekonomi
serta meningkatkan ketahanan pangan dan produktivitas pertanian,”
katanya.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memberikan bantuan berupa 15
unit pemipil jagung, 3 unit Saung Meeting, 11 unit Tandon air dan 3 unit
rumah pompa, serta 8 hand tractor kepada petani. (Gal/Krjogja)
Spesial Untuk Mu :  Merinding! Misteri Alas Purwo yang lahirkan Wagini Anak Gendruwo

Komentar