![]() |
Presiden RI Joko Widodo (Dok/net) |
TASIKMALAYA-JABAR, SriwijayaAktual.com – Presiden RI Joko Widodo mengaku telah berkomunikasi dengan sejumlah negara Timur Tengah mengenai krisis diplomatik Qatar.
“Dua hari yang lalu saya telepon Presiden (Recep Tayyip) Erdogan
dari Turki untuk masalah Qatar. Tadi malam juga saya telepon ke Syekh
Tamim (bin Hamad Al Thani) di Qatar, Emir Qatar,” kata Presiden saat
diskusi di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya, Sabtu
(10/6/2017), dikutip dari antaranews.
dari Turki untuk masalah Qatar. Tadi malam juga saya telepon ke Syekh
Tamim (bin Hamad Al Thani) di Qatar, Emir Qatar,” kata Presiden saat
diskusi di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya, Sabtu
(10/6/2017), dikutip dari antaranews.
Presiden menyatakan tengah mempelajari masalah yang terjadi antara
Qatar dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir yang telah
memutuskan hubungan diplomasi dengan negara bercadangan gas alam yang
besar di dunia itu.
Qatar dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir yang telah
memutuskan hubungan diplomasi dengan negara bercadangan gas alam yang
besar di dunia itu.
Jokowi menegaskan Indonesia ingin berperan dalam menyelesaikan krisis diplomatik di Teluk.
Selain itu, menurut Presiden, Indonesia telah mencapai kemajuan
yang baik dalam diplomasi di Timur Tengah, khususnya Palestina yang
telah berhasil mendirikan konsulat kehormatan.
yang baik dalam diplomasi di Timur Tengah, khususnya Palestina yang
telah berhasil mendirikan konsulat kehormatan.
“Ini perkembangan yang sangat baik karena Indonesia dianggap
sebagai orang yang bisa netral dan duduk di tengah dan negara penduduk
muslim terbesar di dunia ini. Peran kita memang harus banyak ke sana,”
kata Jokowi.
sebagai orang yang bisa netral dan duduk di tengah dan negara penduduk
muslim terbesar di dunia ini. Peran kita memang harus banyak ke sana,”
kata Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang berkomunikasi
viatelepon dengan para menteri luar negeri Timur Tengah meminta
negara-negara Teluk menahan diri dan menempuh berbagai upaya demi
mengurangi ketegangan di kawasan.
viatelepon dengan para menteri luar negeri Timur Tengah meminta
negara-negara Teluk menahan diri dan menempuh berbagai upaya demi
mengurangi ketegangan di kawasan.
Retno juga menyampaikan kesiapan Indonesia menjadi penengah dalam krisis itu. (*)
Komentar