![]() |
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian |
Jenderal Tito Karnavian dalam diskusi Semiloka bertema “Indonesia di
Persimpangan antara Negara Pancasila vs Negara Agama” yang bertempat di
Hotel Aryaduta, Menteng,Sabtu pekan lalu mengundang kontroversi. Dalam
pernyataan tersebut, dirinya menyinggung soal Agama dan Negara, yang
intinya menurutnya agama dapat menghancurkan sebuah negara jika dipakai
dalam pertarungan politik. Pendapat itu diucapkannya mengutip pendapat
dari orang lain.
Sontak, pernyataan itu menjadi heboh di media sosial. Kapolri dianggap
telah menyudutkan ajaran Islam. Tidak hanya itu, netizen marah seakan
Tito membenturkan Islam dengan Pancasila. Salah satunya, Joko Prasetyo,
seorang jurnalis senior mengomentari sikap Tito itu berkali-kali, dalam
setiap statusnya, sembari menyebarkan Hastag: #TobatlahPakTito
Berikut beberapa postingan Joko:
Anda Sebenarnya Siapa Pak Tito?
Oleh: Joko Prasetyo
Kalau menentang, justru dipertanyakan kekapitalismeannya.
Wajar kalau orang komunis berjuang menegakkan komunisme
Kalau menentang, justru dipertanyakan kekomunismeannya.
Wajar kalau orang Islam berjuang menegakkan Islam
Kalau menentang, justru dipertanyakan keislamannya.
Anda orang Islam bukan Pak Tito?
Mengapa mempertentangkan Pancasila dengan Islam?
Bila tidak bertentangan mengapa dipermasalahkan?
Bila bertentangan, mengapa tidak bela Islam?
Anda ini sebenarnya siapa Pak Tito? Orang Islam atau orang yang patut dipertanyakan keislamannya?
Kemudian Joko menuliskan status yang menyinggung PDIP sebagai partai anti-Pancasila yang masih berkeliaran membuat kegiatan.
“Anti Pancasila” Senjata Kapolri Berangus Gerakan Islam. PDIP Jelas-Jelas Anti Pancasila Dibiarkan! #TobatlahPakTito
Kalaupun Pancasila Mau Diperas Jadi Ekasila Harusnya Jadi Ketuhanan Yang
Mahaesa, Bukan Gotong Royong. Bubarkan PDIP dan Tangkap Megawati karena
melanggar Sila Pertama: Ketuhanan Yang Mahaesa!
Berani Enggak Pak Tito?
Ingat Pak Tito, kita semua diciptakan oleh Tuhan Yang Mahaesa. Kita
hidup di dunia untuk beribadah kepada-Nya. Setelah kiamat, kita semua
akan dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan Yang Mahaesa, bila pakai
aturan-Nya maka masuk Surga, kalau menentang aturan-Nya masuk Neraka.
Makanya, kalau Pancasila mau diperas jadi Ekasila jadinya wajib
Ketuhanan Yang Mahaesa. Kalau gotong royong, PKI juga gotong royong Pak!
Ingat Pak Tito, jabatan Anda jadi Kapolri, insya Allah, paliiing lama,
paling lama ya, hanya dua tahun lagi. Bapak pasti akan mati! Nanti di
akhirat Bapak mau jawab apa? Ketika ditanya mengapa memberangus gerakan
Islam dan mengapa membiarkan PDIP?
Bapak masih yakin adanya Tuhan Yang Mahaesa kan?
Bapak masih yakin adanya akhiratkan?
#TobatlahPakTito
![]() |
Sumber, forumdetik/rilis.id (1/5/2017) |
Komentar