JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Analis politik Pangi Syarwi Chaniago berpendapat, kekalahan calon
Presiden Joko Widodo alias Jokowi di 12 kabupaten/kota di Jawa Barat
berdasarkan simulasi Pilpres 2019 yang digelar Radar Bogor, membuat
blusukan yang dilakukan petahana di wilayah itu terkesan sia-sia.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi di 12 kabupaten/kota di Jawa Barat
berdasarkan simulasi Pilpres 2019 yang digelar Radar Bogor, membuat
blusukan yang dilakukan petahana di wilayah itu terkesan sia-sia.
Hal ini disampaikan Pangi merespons hasil simulasi, di mana Prabowo –
Sandi meraup suara sebanyak 61,64 persen. Sedangkan 38,36 persen-nya
mencoblos Joko Widodo – Ma’ruf Amin. Dia mengakui, simulasi tersebut
masih perlu diverifikasi metodologinya. Apakah ada yang ganjil atau
sesuai dengan metodologi yang benar.
Sandi meraup suara sebanyak 61,64 persen. Sedangkan 38,36 persen-nya
mencoblos Joko Widodo – Ma’ruf Amin. Dia mengakui, simulasi tersebut
masih perlu diverifikasi metodologinya. Apakah ada yang ganjil atau
sesuai dengan metodologi yang benar.
Namun demikian, bila pengambilan datanya benar, berarti bisa saja
upaya Jokowi mondar-mandir di Jabar untuk membagikan sertifikat, tidak
berpengaruh banyak terhadap elektabilitasnya.
upaya Jokowi mondar-mandir di Jabar untuk membagikan sertifikat, tidak
berpengaruh banyak terhadap elektabilitasnya.
“Itu artinya pemilih Jawa Barat pemilih yang mantap (strong voter),
tidak mudah bergeser dan beralih dukungan. Sehingga, sering
mondar-mandirnya Jokowi ke Jabar belum terlalu punya korelasi pada
peningkatan elektabilitas beliau,” ucap Pangi seperti dikutip JPNN,
Selasa (12/2/2019).
tidak mudah bergeser dan beralih dukungan. Sehingga, sering
mondar-mandirnya Jokowi ke Jabar belum terlalu punya korelasi pada
peningkatan elektabilitas beliau,” ucap Pangi seperti dikutip JPNN,
Selasa (12/2/2019).
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini juga
menyebutkan, publik paham bahwa Jabar adalah basis grasroot Prabowo
sejak 2014, sekaligus wilayah dengan jumlah populasi terpadat dari
seluruh provinsi di tanah air.
menyebutkan, publik paham bahwa Jabar adalah basis grasroot Prabowo
sejak 2014, sekaligus wilayah dengan jumlah populasi terpadat dari
seluruh provinsi di tanah air.
Dengan demikian, tidak heran bila Jokowi yang berdampingan dengan
Ma’ruf Amin mencoba melakukan penetrasi dan menjadi Jabar sebagai zonasi
pertempuran primer. Sama halnya dengan Jawa Timur, Banten, DKI dan
Yogyakarta.
Ma’ruf Amin mencoba melakukan penetrasi dan menjadi Jabar sebagai zonasi
pertempuran primer. Sama halnya dengan Jawa Timur, Banten, DKI dan
Yogyakarta.
“Ya karena provinsi itu termasuk dewa elektoral atau penentu
kemenangan dalam Pilpres, sehingga Jokowi melakukan penetrasi dan
maintenance langsung suara di Jawa Barat,” tandasnya. [ak]
kemenangan dalam Pilpres, sehingga Jokowi melakukan penetrasi dan
maintenance langsung suara di Jawa Barat,” tandasnya. [ak]
Komentar