Karyawati Toko Hijab ini Jadi Korban Begal Payudara, Aksi Pelaku Terekam CCTV

begal%252B%252B%2B832e3ace 7ea4 4c4f 8c13 7327d6c7cbac 169
Aksi pelaku terekam CCTV (Foto: Enggran Eko Budianto)

MOJOKERTO-JATIM, SriwijayaAktual.com – Aksi seorang pria membegal payudara
karyawati toko busana muslim di Mojokerto terekam kamera CCTV. Akibat
ulah pelaku, korban mengalami trauma sehingga tidak mau bekerja.

Aksi
begal payudara ini terjadi di toko Asyrah Hijab, Jalan Raya Pekukuhan,
Kecamatan Mojosari. Dari rekaman CCTV yang diterima detikcom, pelaku
masuk ke dalam toko pada Selasa (30/7) pukul 20.18 WIB.

Pria ini
datang seorang diri memakai celana pendek warna merah, jaket biru dan
topi kombinasi hitam-putih. Sementara korban usai menata dagangan
busana, terlihat mengobrol dengan temannya sambil berdiri.

Gadis
berusia 19 tahun asal Kecamatan Kutorejo, Mojokerto ini sempat menoleh
ke arah pelaku yang datang mendekatinya. Sedetik kemudian, dia kembali
menoleh ke arah temannya sehingga membelakangi pelaku.

Saat itulah, pelaku memeluk korban dari belakang. Kedua tangannya terlihat meremas kedua payudara korban. Seketika korban terkulai lemas.

Sementara pelaku keluar dari toko dengan santai. Aksi begal payudara ini berlangsung tidak sampai satu menit.

“Saat
itu ada saya, korban dan dua karyawati lainnya. Pelaku tiba-tiba masuk
saja tanpa basa-basi,” kata Septi (25) pemilik toko Asyrah Hijab kepada
wartawan di lokasi kejadian, Kamis (1/8/2019).

Akibat ulah pelaku saat itu, kata Septi, korban seketika pingsan. Dirinya pun memanggil suaminya untuk mengejar pelaku.

“Sempat
ditendang suami saya, tapi tidak kena. Pelaku mengendarai sepeda motor
Honda Vario warna putih kabur ke arah barat (arah Kota Mojokerto),”
terangnya.

Menurut Septi, kasus begal payudara ini langsung dia
laporkan bersama suaminya ke Polres Mojokerto setelah kejadian.
Pelaporan ke polisi tidak bersama korban karena kondisinya tidak
sadarkan diri.

Spesial Untuk Mu :  Ini Sosok Brimob yang Keceplosan Ungkap Penembakan Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan ?

“Sudah dilaporkan suami saya, saudara korban anggota polisi juga datang ke sini minta rekaman CCTV,” ungkapnya.

Namun, tambah Septi, keluarga korban memilih mencabut laporan tersebut.
Dia mengaku kembali datang ke Polres Mojokerto bersama orang tua korban
untuk mencabut laporan kasus ini.

“Kemarin kami cabut laporannya.
Karena kondisi korban trauma, tidak mau bekerja. Bahkan sampai sekarang
tidak mau keluar kamar,” ujarnya.

Septi berharap kasus ini tetap diseldiki oleh polisi agar pelaku begal payudara segera diringkus. Karena sejak kejadian itu, dia dan karyawatinya tidak lagi nyaman bekerja.

“Jadi takut kalau buka toko malam hari,” cetusnya.

Kasat
Reskrim Polres Mojokerto AKP Muhammad Solikhin Fery menyatakan, sampai
saat ini pihaknya belum menerima laporan kasus begal payudara tersebut.
Dia telah mengecek ke SPKT Polres Mojokerto.

“Belum ada laporan.
Namun, kami akan mengecek ke TKP. Nanti PPA (Unit Pelayanan Perempuan
dan Anak) yang ngecek,” tandasnya.
(iwd/detik)

 

Komentar