Ketum IKBA AMPATI OKI Menolak Keras Isu Agama Untuk Kepentingan Politik

politik ilustrasi

OGAN KOMERING ILIR-SUMSEL, SriwijayaAktual.com –  Setelah beberapa calon mendapat surat rekomendasi dari
masing-masing partai pengusung membuat peta politik Ogan Komering Ilir (OKI),  Provinsi  Sumatera Selatan,  semakin jelas.
Jelasnya peta politik diiringi dengan masing-masing tim calon mulai
bergerak baik di lapangan maupun di dunia maya. Pergerakan tim sukses
membuat berbagai manuver politik untuk menjatuhkan lawan dan menaikkan
popularitas calon sudah terlihat menggunakan segala cara termasuk isu
agama.
Abulaka Archaida
(AA), Ketua Ikatan Keluarga Besar Alumni Aliansi Mahasiswa Pantai Timur
(IKBA AMPATI) sangat menyayangkan jika fenomena Pilkada Jakarta akan di
bawa ke dinamika Pilkada OKI 2018. Ada salah satu tim sukses dengan
terang-terangan membuat status di media sosial jangan memilih beda
agama. Hal itu jelas sekali bahwa ada tim sukses salah satu calon ingin
menggiring masyarakat untuk tidak memilih calon tertetntu dengan
menggunakan isu agama.
“Kami
sangat menyayangkan jika ada tim sukses menjual isu agama demi
memperjuangakan calon mereka dan mencari dukungan masyarakat. Menggiring
pilihan masyarakat dengan isu agama, bagi kami itu bukan langkah
politik yang dewasa dan mendidik masyarakat. Jangan jual isu agama demi
kepentingan politik, turun nilai agama jika hanya dibicarakan dalam
konteks pilkada saja. Agama seharusnya diperjuangkan dalam kehidupan
sehari-hari melalui membantu atas sesama, memberikan bekal pelajaran
agama kepada generasi muda serta melaksanakan tugas dan menjahui segala
larangan-Nya,” jelas Abulaka memberikan komentar dari Kota Pelajar, Yogjakarta,  Selasa 
(14/11/2017), yang diterima redaksi  SriwijayaAktual.com.
Lanjut
Abulaka, janganlah fenomena Pilkada Jakarta di bawa ke OKI, cukup hanya
terjadi di Jakarta saja menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan
termasuk menjual isu agama. Nampak sangat jelas dinamika Pilkada
Jakarta meninggalkan luka berkepanjangan – masyarakat Jakarta masih
terpecah-pecah dan terlihat belum bisa menyatu lagi karena isu SARA
sangat kental di proses Pilkada. Apakah kita menginginkan masyarakat OKI
terpecah juga hanya untuk sekedar memperjuangkan calon masing-masing.
“Mari
kita berpikir rasional dan hati dingin, kita tengok dampak Pilkada
Jakarta, menimbulkan perpecahan bekepanjangan karena isu agama dijual
untuk kepentingan kampanye. Jika fenomena itu terjadi di OKI tentu kita
semua tidak menginginkan ada perpecahan di antara masyarakat hanya
karena soal politik. Kami berharap semua masyarakat dan tim sukses
mengakhiri bawa isu agama ke dalam proses Pilkada,”  tegas Abulaka yang
juga Ketua Umum Jaringan Pemuda Nusantara.

Spesial Untuk Mu :  [VIDEO] Kisah Abang & Adik Berumur 5 dan 3 Tahun Bawa Mobil Cari Ayah
IMG 20171114 WA0024
Abulaka Archadida
Abulaka
menutup pernyataan dengan menitipkan pesan dan harapan kepada semua tim
sukses agar bersaing dengan fair agar terlihat berkualitas pilkada OKI
2018 nanti. Pesta demokrasi yang digelar hanya 5 tahun sekali itu bukan
hanya proses pergantian pemimpin, tapi juga sebagai ajang pembelajaran
politik bagi masyarakat OKI. Jika tim sukse tidak memberikan teladan
politik yang baik lantas masyarakat akan belajar dari siapa. Perlu
dipahami bahwa tim sukses selain mempunyai tugas memenangkan calon juga
memiliki fungsi sebagai aktor yang memberikan pelajaran politik kepada
masyarakat.
“Berharap, Pilkada
bukan hanya proses pergantian pemimpin, tapi juga media pembelajaran
politik bagi masyarakat. Semua tim sukses jangan melupakan tugas Parpol
yang tertuang dalam undang-undang, yaitu salah satunya memberikan
pendidikan politik kepada masyarakat. Bertarunglah secara sehat, biar
terlihat berkualitas, ayolah semua tim sukses beradu visi misi dan
program kerja agar masyarakat memilih karena kualitas bukan doktrin.” Tandasnya. [ril] 

*Abulaka Archadida asli Tulung Selapan Kab.OKI sekarang maseh kuliah di
jogja, pendiri Aliansi Mahasiswa Pantai Timur (AMPATI) Kab. OKI,
sekarang sbg ketuo Ikatan Keluarga Besar Alumni (IKBA) AMPATI.

Komentar