Kivlan Zen Bogem Balik Serangan ‘Setan Gundul’

Berita164 Dilihat
9c135aa4 db74 4501 9ca8 0294e82eb253 43
Foto: Kivlan Zen. (Eva Safitri-detikcom)
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Kivlan Zen bogem dalam arti menyerang balik Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut ada ‘setan gundul’ di Koalisi Adil Makmur. Kivlan menuding justru Andi Arief yang ‘setan gundul’.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Istilah
‘setan gundul’ ini pertama kali dilontarkan Andi Arief melalui
cuitannya. Andi mengatakan ‘setan gundul’ itu memberikan masukan kepada
Prabowo, yang menurut dia sesat.

“Dalam Koalisi Adil Makmur ada
Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya,
muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi, dan
cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan gundul ini yang
memasok kesesatan menang 62 persen,” kata Andi Arief dalam Twitter
resminya, Senin (6/5/2019). Cuitan Andi ini dibagikannya kepada sejumlah
wartawan.

Andi mengatakan Partai Demokrat hanya ingin melanjutkan koalisi dengan
partai-partai politik pengusung Prabowo-Sandiaga dan rakyat, bukan
‘setan gundul’. Jika ‘setan gundul’ masih hadir, Andi mengancam Demokrat
bakal memilih jalan sendiri.

Kivlan Zen tidak terima. Menurutnya, yang setan gundul adalah Andi Arief.

“Ya
yang setan gundul itu dia yang setan gundul, Andi Arief setan gundul,
dia yang setan. Masa kita dibilang setan gundul,” ujar Kivlan kepada
wartawan saat demo di Bawaslu RI, Jl Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis
(9/5/2019).

Kivlan juga menyerang Demokrat dan Ketum Demokrat Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY). Kivlan menuding SBY tidak ingin Prabowo Subianto jadi
capres.

“Orang Partai Demokrat nggak jelas kelaminnya, SBY nggak
jelas kelaminnya, dia mau mencopot Prabowo supaya jangan jadi calon
presiden dengan gayanya segala macam cara,” lanjutnya.

Kivlan mengaku sangat memahami sifat mantan muridnya itu, yakni SBY. Bahkan SBY, menurutnya, terbilang licik.

“Dia
saya tahu sifatnya mereka ini saling bersaing antara Prabowo dan SBY.
Dia tak ingin ada jenderal lain yang jadi presiden, dia ingin dirinya
sendiri dan dia orangnya licik. Sampaikan saja bahwa SBY licik. Dia
junior saya, saya yang mendidik dia, saya tahu dia orangnya licik, dia
mendukung 01 waktu menang di tahun 2014,” jelasnya.

Demokrat tidak terima dengan pernyataan Kivlan itu. Demokrat membalas serangan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu.

“Coba
Kivlan apalah, berkaca lagi ke dirinyalah. SBY itu nggak pernah jadi
muridnya Kivlan Zen. Kivlan Zen tidak lebih pintar dari SBY. Kalau sudah
lebih pintar, Kivlan itu sudah jadi presiden dia, bintangnya sudah 4,”
ujar Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon kepada wartawan, Kamis (9/5).

Kivlan
dan SBY memang merupakan purnawirawan TNI. Pangkat terakhir Kivlan
sebelum pensiun adalah Mayor Jenderal (Mayjen) atau bintang dua di TNI
AD.

Sementara itu, SBY mengakhiri karirnya dengan pangkat Letnan
Jenderal (Letjen) bintang 3. Namun dalam perjalanannya, SBY mendapat
gelar jenderal kehormatan bintang 4. Jansen pun menyoroti hal tersebut.

“Coba lihat dulu bintangnya itu berapa biji, begitu,” kata dia.

 Berita Terkait; Mengenal Legenda Setan Gundul yang Kini ‘Masuk Politik’

Ketua Dewan Kehormatan (Wanhor) PD Amir Syamsuddin mengaku tidak kenal
dengan Kivlan. Namun dalam pengamatannya, dia menyebut Kivlan merupakan
tokoh yang kerap menghasut.

“Saya tidak kenal orang ini tetapi
dari pengamatan saya dalam setiap penampilannya dia adalah orang yang
kosa katanya terbatas dengan narasi yang buruk dan cenderung menghasut,”
ujar Amir kepada detikcom, Kamis (9/5/2019).
(idh/dnu)