JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Ray Rangkuti selaku pengamat politik
Indonesia memprediksi, menjelang pengumuman pemenang Pilpres 2019 oleh
Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei nanti, Koalisi Indonesia Adil
Makmur pengusung pasangan capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga
Uno akan semakin tidak solid.
Indonesia memprediksi, menjelang pengumuman pemenang Pilpres 2019 oleh
Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei nanti, Koalisi Indonesia Adil
Makmur pengusung pasangan capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga
Uno akan semakin tidak solid.
“Jelang 22 Mei trennya eskalasinya makin turun, di lingkungan koalisinya
sudah enggak solid,” ucap Ray di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu
(11/5/2019).
sudah enggak solid,” ucap Ray di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu
(11/5/2019).
Ray memperkirakan, Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) akan angkat kaki dari koalisi tersebut.
“Demokrat yang sudah agak jelas keluar, PAN yang engga mau ikut-ikutan
dengan model-model seperti sekarang,” tutur pengamat politik itu.
Oleh karena itu, Ray menyebut, tak perlu khawatir atas seruan ‘people
power’ yang selama ini digaungkan kubu 02. Sebab, kata Ray, yang tersisa
dari koalisi nantinya hanya Partai Gerindra dan peserta Ijtima Ulama.
“Artinya yang turun ke jalan ini Gerindra plus jemaah Ijtima Ulama. PAN
engga mau cara-cara begitu, PKS mana ada PKS mengatakan kecurangan coba
cek lagi deh.” sambung Ray.
Seruan people power, kata Ray, tidak perlu dipikirkan sebab itu merupakan reaksi biasa pada tahun politik.
“Dari segi keamanan wacana people power nanti enggak terlalu merepotkan,
ini hanya reaksi biasa yang kita semestinya sudah berulang kali terjadi
harusnya punya pengalaman soal ini,” sambung Ray.
Selain itu, Ray menduga jika nantinya Gerindra juga akan menerima hasil
Pemilu 2019. Sebab, itu akan mempengaruhi elektoral Gerindra di Pemilu
2024 mendatang. [mc]
Komentar