![]() |
Kolase; Jokowi & Prabowo [Istimewa] |
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kaka
Suminta mengistilahkan testimoni Mahfud MD dan cuitan Wasekjen DPP
Partai Demokrat seperti gol bunuh diri dalam pertandingan sepakbola.
Suminta mengistilahkan testimoni Mahfud MD dan cuitan Wasekjen DPP
Partai Demokrat seperti gol bunuh diri dalam pertandingan sepakbola.
Artinya, dua kubu yang bertarung di Pilpres 2019 sama-sama rugi. Baik
kubu Joko Widodo-Ma’ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
kubu Joko Widodo-Ma’ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Kaka menilai, kesaksian Mahfud yang bicara blak-blakan di Indonesia
Lawyer Club tentang drama kegagalannya menjadi cawapres Jokowi,
menunjukkan ada intrik yang begitu kuat di kubu pasangan petahana.
Lawyer Club tentang drama kegagalannya menjadi cawapres Jokowi,
menunjukkan ada intrik yang begitu kuat di kubu pasangan petahana.
Sementara cuitan Andi Arief yang menuding ada aliran dana
masing-masing Rp 500 miliar ke PKS dan PAN, memperlihatkan kesan kubu
Prabowo-Sandi sangat pragmatis dalam menentukan cawapres yang diusung.
masing-masing Rp 500 miliar ke PKS dan PAN, memperlihatkan kesan kubu
Prabowo-Sandi sangat pragmatis dalam menentukan cawapres yang diusung.
“Kesannya, kedua pihak saling melakukan blunder di awal pertandingan.
Jika trennya begini, maka ke depannya kemenangan akan ditentukan berapa
banyak kesalahan yang dibuat kubu lawan,” ujar Kaka, Sabtu (18/8/2018)
seperti dikutip jpnn.
Jika trennya begini, maka ke depannya kemenangan akan ditentukan berapa
banyak kesalahan yang dibuat kubu lawan,” ujar Kaka, Sabtu (18/8/2018)
seperti dikutip jpnn.
Kaka juga menyimpulkan, cuitan Andi Arief dan kesaksian Mahfud MD
menunjukkan tidak ada program partai maupun kandidat, yang bisa menjadi
landasan kerja sama atau platform bersama.
menunjukkan tidak ada program partai maupun kandidat, yang bisa menjadi
landasan kerja sama atau platform bersama.
“Itu hal yang juga terjadi di pemilu-pemilu sebelumnya. Mencirikan
tidak adanya program partai maupun kandidat yang bisa menjadi landasan
kerja sama atau platform bersama,” katanya.
tidak adanya program partai maupun kandidat yang bisa menjadi landasan
kerja sama atau platform bersama,” katanya.
Saat ditanya, apakah suara NU akan terpecah dengan pernyataan Mahfud,
Kaka menyatakan, warga NU selama ini tak pernah berada dalam satu
barisan walau pimpinannya yang menjadi kandidat capres maupun cawapres.
Kaka menyatakan, warga NU selama ini tak pernah berada dalam satu
barisan walau pimpinannya yang menjadi kandidat capres maupun cawapres.
“Contoh sederhananya, Megawati Soekarnoputri pernah berpasangan
dengan tokoh NU Hasyim Muzadi, tapi nyatanya kalah juga. Jadi, apa yang
disampaikan Mahfud, memang berefek dan tak bisa hanya diukur dari sisi
warga NU saja,” pungkas Kaka. [*/ak]
dengan tokoh NU Hasyim Muzadi, tapi nyatanya kalah juga. Jadi, apa yang
disampaikan Mahfud, memang berefek dan tak bisa hanya diukur dari sisi
warga NU saja,” pungkas Kaka. [*/ak]
Komentar