Manuver Politik Setya Novanto dari Rutan KPK, ‘TIDAK MAU DICOPOT SEBAGAI KETUA DPR RI dan KETUA UMUM GOLKAR’

7f4d1b83 2660 4cff 9218 afcdd15d3374 34
Surat Novanto ke Pimpinan DPR RI. (dok. Istimewa)

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Setya Novanto masih membuat manuver politik dari rutan KPK. Ketum Golkar yang juga Ketua DPR itu menulis surat meminta tak dicopot dari kursinya.

Ada dua lembar surat yang dibuat Novanto hari ini. Kedua surat itu ditulis tangan dan diteken dengan meterai.


Surat pertama ditujukan kepada pimpinan DPR RI. Di surat itu, dia meminta tak dicopot dari kursi Ketua DPR dan statusnya sebagai wakil rakyat dipertahankan. Surat itu bertanggal 21 November 2017.


Mohon pimpinan DPR RI lainnya dapat memberikan kesempatan saya untuk membuktikan tidak ada keterlibatan saya. Dan untuk sementara waktu tidak diadakan rapat… (tak terbaca), sidang MKD terhadap kemungkinan menonaktifkan saya baik selaku Ketua DPR-RI maupun selaku anggota dewan,” demikian penggalan surat itu. detikcom mendapatkan foto surat ini pada Selasa (21/11/2017).
b92cc105 77d2 4d13 92fe c03d945bd887 169
Surat dari Novanto untuk DPP Golkar. (dok. Istimewa)

Surat kedua ditujukan kepada DPP Partai Golkar. Di surat itu dia menegaskan masih sebagai Ketum Golkar. Novanto juga menunjuk Idrus Marham sebagai Plt Ketum Golkar. Tak hanya itu, Novanto juga menunjuk dua Plt Sekjen, yaitu Yahya Zaini dan Azis Syamsuddin.

“Demikian harap dimaklumi,” tulis Novanto menutup surat itu.

Surat kedua ini juga bertanggal 21 November 2017 serta diteken dan diberi meterai 6.000.


Entah karena surat ini atau bukan, MKD DPR membatalkan rapat bersama pimpinan fraksi-fraksi DPR hari ini. Alasannya, ada sejumlah pimpinan fraksi yang tak bisa hadir.

Sementara itu, di DPP Golkar, rapat pleno berlangsung alot. Sejumlah fungsionaris Golkar ngotot mempertahankan Novanto di kursi ketum dan ingin Idrus Marham menjadi Plt Ketum Golkar. (tor/detik) 


Spesial Untuk Mu :  Legitimasi Politik Jokowi Hancur

Komentar