‘ MATAHARI MEMANG BERSINAR DARI SEBELAH TIMUR ‘

Ada 5 infrastruktur yang menjadi prioritas pemerintah dalam membangun Papua yaitu:
1) Proyek jalan trans Papua sepanjang 4.330,07 kilometer yang menghubungkan provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua dan membentang dari kota Sorong di Provinsi Papua Barat hingga Merauke di Provinsi Papua Proyek jalan trans Papua sepanjang 4.330,07 kilometer yang menghubungkan provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua dan membentang dari kota Sorong di Provinsi Papua Barat hingga Merauke di Provinsi Papua ;
2) Jembatan Panjang Hamadi-Holtekam yang merupakan jembatan pertama di Indonesia yang didesain dengan tujuan wisata karena menjadi pintu gerbang yang berbatasan langsung dengan Negara Papua Nugini sekaligus berfungsi memudahkan masyarakat yang akan ke kawasan Koya atau Arso yang merupakan wilayah pengembangan industri di masa depan ;
3) Ada 6 infrastruktur Kelistrikan di Papua dan Papua Barat, diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Orya Genyem 2×10 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Prafi 2×1 25 MW, Saluran Udara Tegangan Tinggi 70 kilovolt Genyem-Waena-Jayapura sepanjang 174,6 kilo meter sirkit. Selain itu Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilo Volt Holtekamp-Jayapura sepanjang 43,4 kilo meter sirkit, Gardu Induk Waena-Sentani 20 Megavolt Ampere dan Gardu Induk Jayapura 20 Megavolt Ampere ;
4) Bandara Internasional Sentani yang berjarak 40 km dari pusat Kota Jayapura yang merupakan bandara terbesar di Papua sebagai peningkatan status dengan peningkatan fasilitasnya dari bandara kelas I ;
5) Pembangunan Jalan Perbatasan Indonesia – Papua Nugini dari Merauke hingga Jayapura di Provinsi Papua sepanjang 1.098 km yang meliputi satu ruas jalan perbatasan yang dikerjakan adalah Jalan Oksibil–Towe Hitam–Ubrup–Jayapura sepanjang 5,52 km.

Lima pembangunan infrastruktur ini seperti petir dalam gemuruh hujan, dia melintas dan menyengat potensi-potensi pembangunan papua yang dilewatinya sekaligus membuka wilayah-wilayah yang masih ketinggalan sehingga terbuka untuk dieksplorasi bagi kemakmuran rakyat sekitarnya. Matahari itu sudah menerangi sisi-sisi Papua yang masih temaram sehingga siap melimpahkan kekayaannya untuk kesejahteraan rakyat. Keadaan ini sekaligus membuat suatu catatan bahwa Papua sekarang sangat siap mengimbangi pertumbuhan pembangunan saudaranya yang berada di Indonesia bagian Barat dan Tengah. Hal ini ditunjukkan dari dampak pembangunan infrastruktur tersebut yang menyebabkan selain terbukanya daerah di sekitarnya sehingga potensi ekonomi yang selama ini terpendam menjadi dapat dieksplorasi, juga memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan serta mengurangi biaya kemahalan dalam distribusi sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.

Spesial Untuk Mu :  “Jokowi Dipastikan Tidak Menang Pilpres 2019”

Sinar Matahari yang sudah terang benderang di Timur ini sekarang menjadi tantangan bagi seluruh Bangsa Indonesia. Keadaan alam sudah tidak lagi menjadi halangan. Tenaga listrik sudah tersedia. Kebijakan politik sudah mengakomodir aspirasi masyarakat papua yaitu dengan adanya reformasi struktur pemerintahan ortonomi khusus dan pemekaran wilayah Papua menjadi 2 provinsi. Kebijakan birokrasi perizinan pun sudah luwes dan efektif. Tinggal sekarang bagaimana kita memanfaatkannya secara efektif, efisien, dan ekonomis sehingga menjadi energi kebangkitan kemakmuran tidak saja bagi masyarakat Papua tetapi juga dampaknya bagi seluruh Bangsa Indonesia.

*) Dr. Ardiyan Saptawan, MSi, Lektor Kepala (Associate Professor) pada FISIP Universitas Sriwijaya dan Sekretaris LP3MP Unsri.

Komentar