![]() |
foto/dok: Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan panen raya padi di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah, Sabtu (3/10/2015) |
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Menteri Pertanian RI (Mentan RI) Andi Amran Sulaiman menilai, impor
beras sebesar 500 ribu ton adalah bentuk cinta pemerintah pada
masyarakat.
beras sebesar 500 ribu ton adalah bentuk cinta pemerintah pada
masyarakat.
“Itu (impor) menunjukkan bahwa pemerintahan Joko
Widodo-Jusuf Kalla, Presiden begitu mencintai rakyat. Tidak ingin di
konsumen tinggi, petani tidak boleh rugi,” ujar Amran di Kantor Kemenko
Perekonomian, Jumat (12/1/2018), dilansir republika.co.id.
Menurut Amran, jumlah impor beras
yang rencananya akan dilakukan pada akhir Januari 2018 tidak signifikan
jika dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi beras masyarakat per
bulan.”Ada sedikit, berapa sih kalau 500 ribu (ton) itu. Kebutuhan kita kan 2,5 juta (ton) perbulan. Itu setara dengan enam hari,” ujarnya.
Seperti
diketahui, pemerintah akhirnya memutuskan melakukan impor beras khusus
dari Thailand dan Vietnam. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita
menjelaskan, beras yang akan diimpor adalah beras kualitas khusus yang
tidak ditanam di Indonesia.
diketahui, pemerintah akhirnya memutuskan melakukan impor beras khusus
dari Thailand dan Vietnam. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita
menjelaskan, beras yang akan diimpor adalah beras kualitas khusus yang
tidak ditanam di Indonesia.
Jenis beras tersebut memiliki spesifikasi bulir patah di bawah lima
persen. Meski masuk dalam golongan beras khusus, Enggartiasto memastikan
komoditas pangan utama itu akan dijual dengan harga medium.
persen. Meski masuk dalam golongan beras khusus, Enggartiasto memastikan
komoditas pangan utama itu akan dijual dengan harga medium.
Pemerintah sendiri telah menunjuk Perusahaan Perdagangan Indonesia
(PPI) sebagai perusahaan yang akan melakukan impor. Keputusan impor
diambil karena saat ini tengah terjadi kelangkaan pasokan beras medium
yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah ke bawah.
(PPI) sebagai perusahaan yang akan melakukan impor. Keputusan impor
diambil karena saat ini tengah terjadi kelangkaan pasokan beras medium
yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah ke bawah.
Meski pemerintah menyatakan panen masih terjadi, pasokan beras
dianggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Sementara, panen raya diperkirakan baru akan terjadi pada Februari-Maret
mendatang. [*]
dianggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Sementara, panen raya diperkirakan baru akan terjadi pada Februari-Maret
mendatang. [*]
Komentar