Nah! PPP Kurang Sreg Jika NU Dapat Posisi Menteri

arsul sani1499143122
Arsul Sani [dok/net]

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Arsul Sani menilai tak masalah bila elemen Nahdlatul Ulama (NU) meminta
jatah menteri tambahan di kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Namun, Arsul
mengingatkan NU sejatinya sudah punya posisi terhormat dalam
pemerintahan mendatang.
“NU kan sudah mendapatkan kehormatan yang luar biasa, bukan lagi
masuk kabinet, pemimpin tertingginya sudah jadi wapres,” kata Arsul di
Kompleks Parlemen Senayan, Senin, (24/6/2019).
Arsul menganggap wajar bila NU meminta jatah atau tambahan posisi
menteri. Setiap elemen masyarakat pendukung Jokowi pasti ingin berusaha
menempatkan kadernya dalam struktur pemerintahan. Yang jelas, keputusan
pos mana yang bakal diisi kader NU ada di tangan Jokowi.
“Tentu nanti Pak Jokowi yang akan bicara dengan para petinggi NU.
Tapi saya kira Pak Jokowi akan mempertimbangkan semua elemen
masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftahul
Achyar tak menampik sudah ada pembahasan soal menteri dengan Presiden
Jokowi. Ia pun mengaku sudah menyiapkan kadernya bila diminta menjadi
menteri Jokowi periode mendatang. Miftahul Ahyar juga berharap NU
mendapat pos menteri yang strategis.
“Sebetulnya, kalau siap sejak dulu, siap. Cuma geraknya ini yang jadi
kalau persiapan itu sebetulnya banyak kader itu, tapi kapan maju
jalannya kan gitu. Hanya siap, enggak maju-maju,” kata Miftahul Ahyar di
acara halalbihalal di Jakarta, Minggu (23/6/2019).
Sejumlah nama dari kalangan NU disebut berpeluang menjabat menteri di
kabinet Jokowi pada periode berikutnya. Mereka yakni Ketua PP Muslimat
NU, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid, mantan Ketua Umum Fatayat
NU, Ida Fauziyah, serta Ketua Umum PP GP Ansor (salah satu Badan Otonom
NU), Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut. [medcom]
Spesial Untuk Mu :  Viral! Pria Aceh ini Sebut Jokowi Laknatullah Hingga Ancam Tembak Kepala Jokowi

Komentar