mengingatkan agar anak Indonesia tidak bersikap kurang ajar terhadap
ulama. Nusron menuturkan dirinya tak pernah melotot kepada para ulama,
namun memang begitu gayanya dalam berdiskusi.Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
“Maturnuwun ustadz
Yusuf Mansur. Saya tidak melotot-melotot kepada ulama. Kalau saya
ngomong ya memang begini. Saya menghormati ulama, ilmu dan kealiman,”
kata Nusron saat dionfirmasi, Rabu (12/10/2016).
“Saya
selalu tawadhu dengan para kyai, ulama, dan guru-guru. Apalagi kyai dan
guru yang telah memberikan sanad dan ijazah ilmu kepada saya. Apa yang
saya katakan semua dari beliau-beliau,” sambung Korbid Pemenangan Pemilu
DPP Golkar ini.
Nusron lantas menuturkan dirinya tak bermaksud
melotot kepada ulama. Ia hanya mengungkapkan kemarahannya terhadap
situasi saat ini, saat pernyataan Ahok soal surat Al Maidah ayat 51 jadi
polemik.
“Tapi ya memang beginilah saya dilahirkan dengan wajah
seperti ini. Kalau ngomong kelihatan melotot. Tidak ganteng seperti
antum. Ya inilah saya memang marah melihat keadaan NKRI yang terganggu
dengan pemahaman ayat yang sempit. Sebagaimana kyai dan guru-guru saya
juga marah. Semoga antum mahfum. Sebagian kyai dan guru-guru saya juga
marah Indonesia diganggu seperti ini,” katanya.
Sebelumnya
diberitakan Ustaz Yusuf Mansur mengungkapkan kesedihannya. Sambil
bercucuran air mata, dia memohon agar anak-anak Indonesia tidak bersikap
kurang ajar terhadap ulama. Yusuf mengungkapkan kesedihannya itu lewat
akun Instagram-nya, yusufmansurnew, Rabu
(12/10/2016) pagi. Dia mengingatkan agar para anak Indonesia tak
bertutur kata kasar.
Dikatakan Yusuf, para ulama juga manusia
yang tak terlepas dari dosa. Semua orang punya keburukan. Karena itu,
anak-anak bangsa dimintanya untuk meniru hal-hal yang positif dari para
ulama, sementara yang negatif jangan diikuti. Yusuf mengungkapkan
kesedihannya itu sambil bercucuran air mata. Berikut pernyataan lengkap
Yusuf:
Bismillahirohmanirohim, kepada adik-adik saya, anak-anak
Indonesia, para remaja. Jangan ya, jangan ditiru melotot-melotot ke
ulama. Jangan, jangan ditiru. Sesalah-salahnya ulama itu
sebenar-benarnya kita. Jangan ditiru, yang suka maki-maki orang, jangan
ditiru, yang suka bilang orang bodoh, goblok, tolol, jangan ditiru ya
nak, jangan ditiru ya nak, jangan ditiru, jangan.
Ustaz juga
banyak kesalahannya, banyak dosanya. Niru ustaz juga yang baik-baik
saja, yang buruk mah jangan ditiru. jangan. Enggak ada orang yang enggak
punya keburukan. Semua orang punya keburukan.
Ungkapan kesedihan
Yusuf ini terkait dengan acara debat di sebuah televisi pada Selasa
(11/10/2016) malam soal Pilkada DKI Jakarta 2017. Dalam tayangan televisi
tersebut, mantan Ketua Timses Ahok, Nusron Wahid, bicara lantang membela
cagubnya. Di postingan sebelumnya, Yusuf mengingatkan agar Nusron Wahid
tidak bersikap arogan terhadap ulama. (*).
Sumber, detiknews