oooO?…Ini Penyebab Malaysia dan Vietnam Getol Curi Ikan di Laut Indonesia

nyuri%2Bikan%2Bdi%2Blaut
Ilustrasi/Pencurian Ikan Dilaut Indonesia
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti geram meningkatnya
kasus pencurian ikan di laut Indonesia. Menurut data yang dihimpun
Kementerian Kelautan dan Perikanan, kasus intrusi kapal asing meningkat
beberapa tahun terakhir. 
Dari data yang dikeluarkan kementerian, kapal berkebangsaan Vietnam dan Malaysia rajin mencuri ikan di perairan Indonesia. Vietnam tercatat 33 kasus dan Malaysia 16 kasus. Sedangkan barang bukti yang diamankan mencapai 47 kapal. 
“Beberapa tahun ini, terutama satu tahun terakhir aktivitas dari pada
pencurian intrusi kapal ikan asing di Laut Natuna memang meningkat
tajam,” kata Susi di VIP Room Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta
Timur, Selasa (30/4/2019). 
Dari analisa yang dilakukan jajarannya, wacana kapal curian yang
dilelang bukan solusi cerdas. Malahan menurutnya, hal itu membuat negara
merugi. 
“Dilelang itu dengan harga yang masuk negara dengan harga Rp 100-200
juta paling besar Rp 500juta. Untuk mereka hitung-hitungan ekonominya
untung. Sekali melaut dateng trip ke Indonesia, mencuri, bisa dapet Rp
1-2 milyar, kalau dilelang dia tebus Rp 500 juta masih untung,” ujar
Susi. 
Aksi pelelangan kata Susi malah membuat pelaku makin berani untuk
mencuri. Hal itu terbukti dengan adanya kapal residivis yang ditangkap
kembali. 
“Jadi kita itu jengkelnya setahun terakhir menangkap beberapa kapal,
yang kita tangkap setahun yang lalu. Dilelang, dibeli, dijual, dibeli,
dipake lagi, nyuri, ditangkep lagi,” tuturnya. 
Kedepan ia mengusulkan dari pelelangan kapal nilai ekonomisnya kecil.
Apalagi tidak setara dengan kerugian dari ikan serta tidak setara juga
dengan resiko pengejaran patroli. 
” Masa kita kerjanya nangkepin kapal yang sama. Kan sumber daya
resource kita lebih baik untuk mengawasi yang lain. Dan deterance effect
jadi tidak ada,” tambah Susi. 
Tidak hanya itu, Susi melihat apa yang membuat Vietnam dan Malaysia getol mencuri di perairan Indonesia karena sudah putus asa dengan sumber daya kelautan di perairan mereka. 
” Saya melihat persoalan mereka satu desperation, itu benar. Sumber daya laut mereka sudah habis rata-rata. Ya mereka desperate untuk dapat. Lari ke bawah(Indonesia)” 
“Akhirnya mereka dikartu kuning, mereka sudah bebas dari itu. Ya
mestinya mereka tidak lepas dari kartu kuning karena masih melakukan ilegal unreported and unregulated fishing (IUU),” imbuhnya. [akurat]
Spesial Untuk Mu :  Lagi ... 4 Juta Umat Islam "212" Siap Aksi Bela Islam Atas Kasus Penistaan Agama Oleh Ahok, Ini Penjelasanya

Komentar