![]() |
Michle Olsson |
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Pria berkebangsaan Sweedia yang telah lama tinggal di Indonesia Michle
Olsson atau pemilik uang sebesar 50 miliar Euro atau setara 800 triliun
resmi membuat laporan polisi terhadap Bank Mandiri TBK.
Olsson atau pemilik uang sebesar 50 miliar Euro atau setara 800 triliun
resmi membuat laporan polisi terhadap Bank Mandiri TBK.
Jalur hukum terpaksa ditempuh pengusaha itu karena Bank Mandiri tidak
mengakui adanya dana 800 triliun yang ditransfer dari Barclays Bank,
London ke rekening mandiri miliknya.
mengakui adanya dana 800 triliun yang ditransfer dari Barclays Bank,
London ke rekening mandiri miliknya.
“Karna Bank Mandiri bilang saya hoax, ini pencemaran nama baik,” kata
Michle saat ditemui di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT)
Mapolda Metro Jaya, Rabu (28/8/2019).
Ia memiliki bukti-bukti yang menguatkan bahwa uang sebesar itu merupakan
miliknya yang tidak diakui oleh bank plat merah itu. Seperti bukti
mutasi transfer dari Barclays Bank, London serta dokumen-dokumen catatan
dari yang biasa digunakan dalam perbankan.
“Ada (semua bukti-bukti), kalau memang itu tidak ada tidak mungkin saya melaporkan ke Polda,” ujarnya.
Michle mengaku telah menjadi nasabah mandiri selama 25 tahun. Selama
itu, ia banyak mengenal karyawan di Bank Mandiri lantaran kerap
melakukan transaksi. Dalam pengakuan beberapa karyawan Mandiri
kepadanya, justru membenarkan uang 800 triliun yang ditransfer dari
Barclays Bank, London memang ada.
itu, ia banyak mengenal karyawan di Bank Mandiri lantaran kerap
melakukan transaksi. Dalam pengakuan beberapa karyawan Mandiri
kepadanya, justru membenarkan uang 800 triliun yang ditransfer dari
Barclays Bank, London memang ada.
Saya sudah punya banyak teman di dalam Bank Mandiri sudah bilang uang
ada. Tapi mereka takut dengan atasan (yang menyuruh) bilang tidak boleh
akui,” pungkasnya.
ada. Tapi mereka takut dengan atasan (yang menyuruh) bilang tidak boleh
akui,” pungkasnya.
Hingga berita ini ditulis, Michle masih merampungkan laporannya di SPKT Polda Metro Jaya.(rmol)
Komentar