Pihak Istana Balik Tuding; Amien Rais Tendensius Sebut China Kaji Ibu Kota Negara RI Baru

kepala staf kepresidenan moeldoko

JAKARTA, SriwijayaAktual.com –  Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko
balik menuding Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais tendensius melarang
ibu kota negara pindah ke Kalimantan Timur. Selain itu Moeldoko juga
membantah Ibu Kota Negara berasal dari kajian China, bukan dari Bappenas
seperti yang dituduhkan Amien.

Mantan Panglima TNI itu menegaskan pemerintah Indonesia memiliki
prosedur terkait kajian pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke wilayah
Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
yakni melalui Bappenas. Moeldoko menegaskan tidak mungkin pemerintah
bekerja di luar prosedur yakni di luar kajian Bappenas.

“Nggaklah (kajian bukan dari China), jangan tendensius gitu,” ujar
Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/9/2019).

“Kami kan punya prosedur, prosedur yang kita milikin dong. Masa di luar
prosedur gimana sih. Ini kan di luar prosedur, prosedur kita punya
Bappenas,” lanjut dia.

Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menuding kajian
pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur bukan berasal dari
pemerintah melalui Bappenas. Melainkan, kata Amien, kajian itu berasal
dari China.

Amien meminta Presiden Joko Widodo untuk membatalkan rencana pemindahan
ibu kota negara yang menurutnya lebih banyak menimbulkan mudarat
daripada kebaikannya.

“Sesungguhnya memindah Jakarta bukan karena menunggu studi Bappenas,
tapi studi Beijing. Itu jelas sekali. Saudara sekalian, di dunia ini ada
struggle for global supremacy, struggle for global hegemony antara
Amerika dan Tiongkok. Kemudian Tiongkok ini sekarang dari segi military
power sudah hampir neck on neck, hampir sama,” ujar Amien dalam seminar
di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Baca Juga: woOW! Presiden Jokowi Beberkan Cara Bangun Ibu Kota RI Baru Tanpa Utang

Tidak cuma menuding kajian pondah ibu kota berasal dari China, Amien
kemudian menyebut jika pemindahan ibu kota ke Kalimantan justru bakal
mempercepat pengambialihan Republik Indonesia oleh tangan Tiongkok.
Jadi saya pikir ini ibu kota itu mempercepat pengambilalihan kedaulatan
oleh Republik Rakyat China. Sekali lagi, Xi Jinping ini lebih hebat dari
Pak Mao Zedong. Xi mengatakan bahwa kalau negara-negara Barat bisa
menduduki negara lain, negara-negara Barat dalam era kolonialisme bisa
menjajah negara lain, mengapa kita tidak?” tandasnya.[sa]
Spesial Untuk Mu :  Susilo Bambang Yudhoyono Diperiksa Penyidik Bareskrim Polri

Komentar