![]() |
Shaymaa Ismaaeel pose depan demonstran anti-Islam di Washington, AS. Foto/Twitter @SyaymaaDarling |
WASHINGTON-AS, SriwijayaAktual.com – Seorang perempuan Muslim yang
berpapasan dengan demonstrasi anti-Islam di AS berbagi cerita saat ia
memutuskan untuk “memerangi kebencian para pemrotes dengan cinta dan
senyum”.
berpapasan dengan demonstrasi anti-Islam di AS berbagi cerita saat ia
memutuskan untuk “memerangi kebencian para pemrotes dengan cinta dan
senyum”.
Hal ini dilakukan setelah foto-foto posenya di depan kelompok itu menjadi viral.
Para pengunjuk rasa tengah menempatkan diri di luar sebuah konferensi
Islam di Washington, Amerika Serikat (AS), selama tiga hari, memegang
plakat mengecam Islam dan Nabi Muhammad, ketika Shayma Ismaa’eel
memutuskan untuk mengambil sikap.
Islam di Washington, Amerika Serikat (AS), selama tiga hari, memegang
plakat mengecam Islam dan Nabi Muhammad, ketika Shayma Ismaa’eel
memutuskan untuk mengambil sikap.
Peserta lain di KTT Lingkaran Islam Amerika Utara itu menjadi
kesal oleh aksi para pemrotes—yang juga meneriakkan slogan-slogan
anti-Muslim—tetapi tidak tahu bagaimana menghadapi orang-orang itu.
kesal oleh aksi para pemrotes—yang juga meneriakkan slogan-slogan
anti-Muslim—tetapi tidak tahu bagaimana menghadapi orang-orang itu.
Saat itulah Ismaa’eel meminta seorang teman untuk mengambil foto pose
dirinya dengan senyum lebar dan tanda damai di depan para lelaki.
Perempuan Muslim ini merasa bahwa berjalan kaki melewati mereka saja
tidak cukup.
dirinya dengan senyum lebar dan tanda damai di depan para lelaki.
Perempuan Muslim ini merasa bahwa berjalan kaki melewati mereka saja
tidak cukup.
“Saya sedang jalan kaki ketika mereka terus meneriakkan kalimat kebencian mereka,” katanya.
“Saya bertanya kepada petugas polisi apakah saya bisa berdiri di
tepi jalan di depan orang-orang itu. Petugas itu berkata ‘tidak,’ dan
pada saat itu, saya merasa seperti pemberontak terbesar.”
tepi jalan di depan orang-orang itu. Petugas itu berkata ‘tidak,’ dan
pada saat itu, saya merasa seperti pemberontak terbesar.”
“Saya tersenyum sangat lebar di foto itu dan lelaki di sana mulai mengarahkan pidatonya ke arah saya.”
“Hal-hal konyol seperti, ‘Wajahmu harus ditutupi’, dan, ‘Kamu
tahu itu hal menyimpang ketika kamu berjalan di luar mengenakan
piyama’.”
tahu itu hal menyimpang ketika kamu berjalan di luar mengenakan
piyama’.”
Ismaa’eel mengunggah tiga foto ke Twitter. Tak lama setelah itu, postingannya banyak menerima komentar dari sesama pengguna.
Postingan itu disukai lebih dari 304.000 kali dan di-retweet lebih dari 83.000 kali.
“Pada 21 April saya tersenyum menghadapi kefanatikan dan
melenggang pergi sambil merasakan bentuk pencapaian terbesar,” tulis
Ismaa’eel di halaman Twitter-nya.
melenggang pergi sambil merasakan bentuk pencapaian terbesar,” tulis
Ismaa’eel di halaman Twitter-nya.
Ia juga membagikan salah satu foto itu di Instagram, di mana foto itu disukai lebih dari 338.000 kali.
“Kebaikan adalah tanda iman. Mereka yang tidak baik tidak
memiliki iman,” demikian bunyi tulisan di postingan Instagram Ismaa’eel,
mengutip Nabi Muhammad.
memiliki iman,” demikian bunyi tulisan di postingan Instagram Ismaa’eel,
mengutip Nabi Muhammad.
On April 21st I smiled in the face of bigotry and walked away feeling the greatest form of accomplishment. pic.twitter.com/Dbrtk7MDAw— شيماء (@ShaymaaDarling) 23 April 2019
Komentar di akun Instagramnya menyebut foto itu “ikonik”, sementara
setidaknya satu pengguna menamakannya, “Foto favorit saya di internet”.
setidaknya satu pengguna menamakannya, “Foto favorit saya di internet”.
“Saya ingin mereka melihat saya tersenyum dan melihat cinta, saya
ingin memerangi kebencian mereka dengan cinta dan senyum,” katanya
Ismaa’eel.
ingin memerangi kebencian mereka dengan cinta dan senyum,” katanya
Ismaa’eel.
Perempuan 24 tahun, seorang terapis yang bekerja dengan anak-anak
dengan spektrum autisme, itu mengatakan bahwa anggota keluarga dan
teman-temannya telah mengalami pelecehan dan diskriminasi beberapa kali.
dengan spektrum autisme, itu mengatakan bahwa anggota keluarga dan
teman-temannya telah mengalami pelecehan dan diskriminasi beberapa kali.
Tetapi ia mengatakan dirinya juga percaya orang-orang, pada
umumnya, menjadi lebih menerima keragaman agama, dan reaksi daring
terhadap postingannya sangat positif.
umumnya, menjadi lebih menerima keragaman agama, dan reaksi daring
terhadap postingannya sangat positif.
Selain dibanjiri pesan-pesan dukungan, Ismaa’eel bahkan menerima
saran bahwa foto tersebut harus ditampilkan di museum hak-hak sipil.
saran bahwa foto tersebut harus ditampilkan di museum hak-hak sipil.
“Sejujurnya saya tak tahu apakah mereka benar-benar mengatakannya dengan tulus, mungkin itu hanya olok-olok,” katanya.
“Tapi saya tak menyesal tentang jati diri saya—jangan biarkan siapa pun merendahkan harga dirimu.”. (fzy)
Komentar