![]() |
| Acara ‘Rembuk Nasional 2017, Outlook 2018: Tantangan dan Peluang di Tahun Politik 2018’, Kamis (21/12/2017). |
Indonesia pada 2017 sangat gencar. Itu dapat terlihat dari berbagai
proyek pembangunan, seperti jalan tol, jalan lintas Papua hingga jalur
kereta api, bendungan, jembatan dan beberapa proyek lainnya.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI). Dia menuturkan,
pembangunan infrastruktur itu berkorelasi dengan pembangunan ekonomi ke
depannya.
pembangunan infrastruktur yang juga akan mendorong perkembangan ekonomi
negara di masa depan,” papar Firdaus di acara ‘Rembuk Nasional 2017,
Outlook 2018: Tantangan dan Peluang di Tahun Politik 2018’, Kamis
(21/12/2017).
infrastruktur di daerah-daerah yang sebelumnya tidak terjamah, seperti
di Papua.
pemerintah sebagai pihak yang Jawa sentris. Dia ingin melakukan
pembangunan nasional sampai ke pelosok di daerah timur, seperti Papua,”
ujarnya.
air turut dicanangkan. Seperti pembangunan sistem irigasi sepanjang
2017, di mana secara angka itu adalah yang terbesar sepanjang sejarah.
tahun depan. Pemerintah mengalokasikan anggaran 2018 kepada Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp 106,911 triliun.
hasil yang juga sepadan nantinya. “Nanti kita semua akan merasakannya,
bahwa ramainya pembangunan infrastruktur saat ini bertujuan untuk memajukan ekonomi bangsa,” tegasnya.
Baca Juga: Video Heboh! Guru Cantik Tagih Utang Lewat Pelesetan Lagu Surat Cinta untuk…
Pemerintah mengklaim, utang ribuan triliun itu digunakan untuk
membangun infrastruktur, bukan untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM).
“Kalau dihitung infrastruktur yang dibangun sudah banyak sekali.
Infrastruktur ada yang belum selesai, sebagian sudah, sebagian masih
dibangun, dan ada yang masih diproses, tapi Anda sudah menghitung
utangnya, jadi pada dasarnya tidak begitu hitungnya,” kata Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Jakarta, Kamis
(19/10/2017).
Dia memastikan, utang tersebut digunakan untuk kegiatan produktif,
salah satunya untuk membangun infrastruktur. “Kalau meminjam untuk
sesuatu yang produktif pada dasarnya oke, kecuali produktifnya tidak
benar. Tapi ini benar. Namanya membangun sesuatu jangka panjang,” ujar
dia.
Darmin menegaskan, pemanfaatan utang tidak untuk sesuatu konsumtif.
“Pemerintah kalau yang konsumtif itu masih dalam soal subsidi BBM. Kalau
ini kan tidak, dipinjam karena kita perlu pembiayaan infrastruktur,” Tandasnya. [*]
Source liputan6
Berita Terkait: oh ya…Bu Sri Mulyani, Presiden RI Jokowi ini kan Gencar Bangun Infrastruktur, Uangnya Dari Mana?








Komentar