Prihal Pembunuhan Munir, Cikeas Sebut Nama Megawati dan Hendropriyono, “Mari Kita Simak Penjelasanya, Ini”? …

munir
(Istimewa)
BOGOR-JABAR, SriwijayaAktual.com – Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) pembunuhan Munir Said Thalib, Marsudhi Hanafi mengatakan,
ada-tidaknya keterlibatan AM Hendropriyono dalam kasus pembunuhan Munir
semestinya diungkap oleh pemerintah Presiden Joko Widodo. Marsudhi
menyatakan hal tersebut dalam konferensi pers di Cikeas,  menyusul “isu”
hilangnya dokumen TPF Munir.  
Kasus ini menjadi polemik setelah Komisi Informasi Publik memenangkan
gugatan Kontras dan meminta pemerintah untuk mengumumkan dokumen itu.
Namun setelah dicek, dokumen tidak ada di Sekretariat Negara.
Hendropriyono adalah eks kepala BIN di era Presiden Megawati,
saat kasus pembunuhan Munir terjadi.  Adapun Munir adalah aktivis
Kontras yang diketahui tewas dalam pesawat Garuda jurusan
Singapura-Belanda, 7 September 2004.
Dalam konferensi pers di Cikeas, Selasa (25/10/2016) siang kemarin, mantan
presiden Susio Bambang Yudhoyono dan eks jajaran kabinetnya, menyebut
dua nama dalam kasus pembunuhan Munir. Berikut ini adalah dua nama yang
disebut-sebut itu.
Megawati
Membuka acara, SBY menyatakan kasus hilangnya dokumen TPF pembunuhan
Munir sengaja digiring pihak tertentu agar bernuansa politis. SBY
mengaku, mengamati pemberitaan dan komentar-komentar yang ada di media,
sudah keluar konteks dari TPF. “Kejahatan yang mengakibatkan
meninggalnya aktivis HAM Munir  adalah kejahatan yang serius. Sebenarnya
mencoreng demokrasi kita waktu itu,” kata SBY.
SBY tidak secara terang menyebut nama Megawati, tapi “demokrasi
kita waktu itu” jelas maksudnya adalah pada zaman Megawati menjabat
presiden. Dan memang, Munir tewas di zaman Megawati.
Hendropriyono
Nama Hendropriyono disebut beberapa kali dan dengan jelas. Eks
sekretaris kabinet, Sudi Silalahi mengatakan rekomendasi TPF kepada SBY
memerintahkan kepala Polri untuk menyelidiki dugaan peran beberapa nama
yang disebutkan termasuk Hendropriyono.
Namun, Sudi mengakui dari hasil penyelidikan dan penyidikan
terhadap para saksi dan para terdakwa yang telah dijatuhi hukuman serta
barang bukti, waktu itu tidak diketemukan keterkaitan dengan
Hendropriyono.
Di tempat yang sama, Marsudhi Hanafi mengungkapkan masih ada
kemungkinan keterlibatan eks kepala BIN Hendropriyono meskipun di era
SBY belum ditemukan keterlibatannya. “Waktu itu. Ingat, ada kata waktu
itu. Kalau sekarang ada silakan saja. Coba baca kalimatnya, ‘waktu itu,
saat itu’, kalau sekarang ada ya kenapa tidak,” kata Marsudhi.
Dia menambahkan, ada atau tidaknya keterlibatan Hendropriyono semestinya diungkap oleh pemerintah Presiden Joko Widodo. 
Pertanyaannya sekarang: apa Presiden Jokowi mau, mengingat Hendropriyono termasuk salah seorang penyokong utama Jokowi? (*)
Sumber, rimanews
Spesial Untuk Mu :  Ahok Pede Akan Diusung Mega, PDIP: Tak Ada Jaminan !!!

Komentar