Reshuffle Jilid III: Jatah Kursi Kabinet Bertambah, ‘Pohon Beringin’ Tumbuh Subur Lebat di Halaman Istana

172049320160811
Ilustrasi/Istimewa

JAKARTA, SriwijayaAktual.com  – Presiden Joko widodo hari ini akhirnya memutuskan melakukan
perombakan kabinet. Kepastian ini terungkap dari beredernya undangan
pelantikan Menteri Kabinet Kerja Sisa Masa Jabatan Periode 2014-2019
pada Rabu, (17/1/2019) Pukul 09.00 WIB.
Selain perombakan Kabinet Kerja, Jokowi juga akan melantik Kepala
Staf TNI Angkatan Udara yang baru menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto
yang naik menjadi Panglima TNI.
Informasi yang dihimpun abadikini.com, pejabat baru yang dilantik hari ini di Istana Negara adalah:
  1. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa diganti Idrus Marham.
  2. Menteri Perindustrian Airlangga diganti Teten Masduki
  3. Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki diganti Jenderal (Purn) Moeldoko
  4. Wantimpres KH Hasyim Muzadi yang wafat diganti Letjen (Purn) Agum Gumelar
  5. KSAU baru, Marsekal Madya Yuyu Sutrisna.
Sebelumnya, sudah dua kali Jokowi merombak formasi di kabinet pada
hari Rabu. Yang pertama pada Rabu 12 Agustus 2015. Sedangkan, reshuffle
kedua pada tanggal 27 Juli 2016 yang kebetulan juga di hari Rabu.
Keduanya sama-sama jatuh pada hari Rabu Pon berdasarkan kalender Jawa.
Idrus Marham merupakan politisi senior Golkar. Sementara Jenderal
Moeldoko adalah mantan Panglima TNI pada era Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. Moeldoko menjabat Panglima TNI sebelum Jenderal Gatot
Nurmantyo.
Adapun Marsekal Madya TNI Yuyu Sutisna lahir di Cicalengka, Bandung,
Jawa Barat, 10 Juni 1962. Ia adalah perwira tinggi TNI-AU yang kini
menjadi Wakasau.Sebelumnya ia menjabat Panglima Komando Operasi Angkatan
Udara I (berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1074/Xll/2015
tanggal 18 Desember 2015 dan Panglima Kohanudnas.
kabinet
Jatah Golkar Bertambah
Sementara itu, kabar masuknya Idrus Marham ke kabinet dibenarkan
kader Golkar asal Makassar ini. “Baru saja dikabari, terima kasih atas
doanya,” kata Idrus Marham saat dihubungi, Rabu (17/1/2018) pagi.
Dengan masuknya Idrus, jatah Golkar di Kabinet Jokowi menjadi tiga
kursi. Dua jabatan menteri lainnya dipegang Menteri Perindustrian
Airlangga Hartarto, yang kini Ketua Umum Partai Golkar, dan Menteri
Koordinator Kemaritiman Luhut B Pandjaitan.
Golkar, yang saat Pemilihan Presiden 2014 berada di kubu Prabowo
Subiyanto, makin lengket dengan Jokowi setelah Kongres 2016. Bahkan
begitu terpilih sebagai ketua umum, Airlangga langsung mengumumkan
dukungan terhadap Jokowi di Pilpres 2019.
“Golkar sudah mendukung Presiden Jokowi untuk mencalonkan diri pada pilpres,” kata Airlangga.
Idrus Marham, 55 tahun, asal Sulawesi Selatan. Setelah mengundurkan
diri sebagai anggota DPR periode 2009-2014 pada Juni 2011, hingga saat
ini Idrus menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Golkar.
Menurut Idrus, dia tak tahu apakah akan dilantik bersama sejumlah
pejabat baru, seperti Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Kepala Staf
Kepresidenan, dan Dewan Pertimbangan Presiden. “Yang saya tahu hanya
pelantikan (saya dan) KSAU, lainnya belum tahu.”
Nama Idrus Marham sebagai calon Menteri Sosial ramai beredar di hari
terakhir Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar pada Rabu
(20/12/017). Dalam draft surat keputusan Golkar yang diperoleh Tempo,
nama Idrus Marham disiapkan menggantikan Khofifah.
Kala itu, Idrus menyatakan kesiapannya menjadi Menteri Sosial. “Ini,
walaupun jawaban klise, tapi semenjak 2009, ini jawaban saya,” katanya
di kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar pada Selasa, (26/12/2017).

Berita Terkait: Jokowi Males Angkat Menteri Yang Baru….’Baru Opo Pak?…

Idrus Marham, Doktor Ilmu Politik lulusan Universitas Gadjah Mada
(UGM), terjun ke dunia politik sejak terpilih menjadi anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) hasil Pemilu 1997. Setelah itu melalui
Partai Golkar, ia terpilih sebagai anggota DPR tiga periode
berturut-turut, yakni 1999-2004, 2004-2009, serta 2009-2014 dari Daerah
Pemilihan Sulawesi Selatan III.
Pada Juni 2011, Idrus Marham mengundurkan diri dari anggota DPR dengan
alasan ingin fokus bekerja untuk partai menjelang Pemilu 2014. (beng.ak)
Spesial Untuk Mu :  Gadis Cantik Tarif 800 Ribu per jam: Om Polisi ya?

Komentar