![]() |
Foto/Ilustrasi/Babinsa |
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Andika Perkasa
mengemukakan apa yang disampaikan mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli
(RR) bahwa TNI AD memiliki data hasil pemilu adalah bohong atau hoax.
Andika tegaskan TNI AD sama sekali tidak memiliki data hasil Pemilu.
Hal itu karena masalah Pemilu bukan kewenangan TNI, termasuk AD.
mengemukakan apa yang disampaikan mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli
(RR) bahwa TNI AD memiliki data hasil pemilu adalah bohong atau hoax.
Andika tegaskan TNI AD sama sekali tidak memiliki data hasil Pemilu.
Hal itu karena masalah Pemilu bukan kewenangan TNI, termasuk AD.
“Jadi saya pastikan informasi yang diberikan oleh salah satu tokoh
bangsa RR adalah berita bohong. Karena itu berita bohong sebaiknya tidak
usah dipakai. Karena memang tidak benar dan malah akan mungkin
menimbulkan masalah di kemudian hari,” kata Andika dalam konferensi pers
di Markas TNI AD, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).
bangsa RR adalah berita bohong. Karena itu berita bohong sebaiknya tidak
usah dipakai. Karena memang tidak benar dan malah akan mungkin
menimbulkan masalah di kemudian hari,” kata Andika dalam konferensi pers
di Markas TNI AD, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).
Berita Terkait; Letkol TNI AD ke Rizal Ramli: Laporan Babinsa, Prabowo Sudah Menang!
Sebelumnya Rizal Ramli (RR) melalui media sosial Twitter menyebut
mendapatkan informasi dari anggota TNI AD berpangkal Letnan Kolonel
(Letkol) yang menyebutkan TNI punya data hasil pemilu. Data itu
menyebutkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menang pemilu.
mendapatkan informasi dari anggota TNI AD berpangkal Letnan Kolonel
(Letkol) yang menyebutkan TNI punya data hasil pemilu. Data itu
menyebutkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menang pemilu.
“Barusan belanja buah di supermarket. Didatangi ibu-ibu dan bapak
yang saya tidak kenal. Ibu-ibu katakan, ‘Pak Ramli harus bicara lebih
keras, ini sudah ndak benar! Kemudian datang seorang LetKol AD, ‘Pak ini
sudah kebangetan, laporan-laporan Babinsa PS sudah menang. Bahkan di
kompleks Paspamres!” tulis Rizal Ramli dalam Twitter-nya pada Minggu
(5/5/2019).
yang saya tidak kenal. Ibu-ibu katakan, ‘Pak Ramli harus bicara lebih
keras, ini sudah ndak benar! Kemudian datang seorang LetKol AD, ‘Pak ini
sudah kebangetan, laporan-laporan Babinsa PS sudah menang. Bahkan di
kompleks Paspamres!” tulis Rizal Ramli dalam Twitter-nya pada Minggu
(5/5/2019).
![]() |
Jenderal TNI Andika Perkasa [dok/net] |
Andika menjelaskan TNI lewat Babinsa sama sekali tidak memiliki data
atau hasil pemilu. Tugas TNI selama Pemilu adalah hanya membantu tugas
kepolisian.
atau hasil pemilu. Tugas TNI selama Pemilu adalah hanya membantu tugas
kepolisian.
“Tugas AD yang dioperasionalkan Mabes TNI itu adalah dalam hal
pengamanan. Mulai dari masa kampanye, masa tenang, distribusi logistik
dan seterusnya sampai dinyatakan tuntas nanti. Tugas kami pengamanan dan
itu pun karena diminta Polri. Tidak benar kalau kami memiliki hasil.
Bagaimana kami memiliki hasil, penghitungannya saja masih berlangsung.
Apalagi kalao kami dikatakan memiliki data formulis C1, apakah fotonya.
Itu tidak benar,” tuturnya.
pengamanan. Mulai dari masa kampanye, masa tenang, distribusi logistik
dan seterusnya sampai dinyatakan tuntas nanti. Tugas kami pengamanan dan
itu pun karena diminta Polri. Tidak benar kalau kami memiliki hasil.
Bagaimana kami memiliki hasil, penghitungannya saja masih berlangsung.
Apalagi kalao kami dikatakan memiliki data formulis C1, apakah fotonya.
Itu tidak benar,” tuturnya.
Dia menegaskan TNI AD tidak akan bereaksi atas ciutan RR tersebut.
TNI AD tidak pro aktif untuk melaporkan RR ke pihak kepolisian. Hal itu
karena dia yakin ada institusi lain yang paham apa yang disampaikan RR.
TNI AD tidak pro aktif untuk melaporkan RR ke pihak kepolisian. Hal itu
karena dia yakin ada institusi lain yang paham apa yang disampaikan RR.
Tugas TNI adalah mencari, menemukan dan menyelidiki oknum TNI AD
berpangkat kolonel seperti yang disampaikan RR. TNI berkepentingan untuk
menemukan agar bisa mengecek dan mengklarifikasi apa yang disampaikan
RR.
berpangkat kolonel seperti yang disampaikan RR. TNI berkepentingan untuk
menemukan agar bisa mengecek dan mengklarifikasi apa yang disampaikan
RR.
“Kami TNI AD akan memproses hukum pemberi info bohong kepada salah
satu tokoh bangsa tadi. Karena kalu memang benar dia anggota TNI aktif
AD maka kewenangan ada di kami untuk memproses. Itu tidak diragukan lagi
dan itu sudah akan kami mulai,” tutup Andika. [b.satu/suaraP]
satu tokoh bangsa tadi. Karena kalu memang benar dia anggota TNI aktif
AD maka kewenangan ada di kami untuk memproses. Itu tidak diragukan lagi
dan itu sudah akan kami mulai,” tutup Andika. [b.satu/suaraP]