Semua Setuju Ekstremisme Tidak Punya Tempat, Tapi Jangan Produksi “HANTU-HANTU”

mahfud%2Bmd%2B%2B%2Bvs%2Bdahnil
kolase foto/istimewa

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Intoleransi dan radikalisme masih saja
memenuhi ruang diskusi publik tanah air. Teranyar, mantan Ketua
Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyebut ada penganut paham radikal
akan masuk ke Indonesia.

Disebutkan Mahfud bahwa mereka akan datang dengan membawa dana besar untuk mendirikan pesantren beraliran radikal.

Sontak pernyataan Mahfud ini ditanggapi serius oleh berbagai pihak.
Salah satunya oleh Jurubicara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto,
Dahnil Anzar Simanjuntak.

Dia mendesak kepada Mahfud MD untuk membuka informasi yang didapat
secara terang benderang agar bisa ditindaklanjuti. Jika tidak, maka
pernyataan itu justru akan menebarkan kecurigaan dan fitnah di kalangan
anak negeri.

Buntutnya, isu radikalisme dan toleransi terus menjadi komiditi rente.

“Saran saya kepada Prof Mahfud yang saya hormati, buka saja siapa dan
dimana orang-orang dari Arab Saudi yang mendanai penyebaran ajaran
radikal,” tanyanya dalam akun Twitter pribadi, Minggu (18/8/2019).

Menurutnya, jika bangsa ini terus disibukkan dengan isu radikalisme dan
anti toleransi yang sengaja diproduksi sekadar untuk berburu rente, maka
anak-anak negeri sulit untuk bisa bersatu dan berkarya mengisi
pembangunan.

“Anak-anak negeri lain sudah berpikir meninggikan ilmu pengetahuan,
sedang kita berputar-putar pada hantu radikalisme,” tegasnya.

Mantan ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah itu berpandangan bahwa
perdebatan mengenai ekstremisme harus segera diakhiri. Sebab, semua anak
bangsa dengan tegas menyatakan tidak ada tempat bagi ekstremisme dan
upaya merongrong Pancasila dan NKRI di Indonesia.

”Tapi jangan produksi “hantu-hantu” untuk sekadar deklarasi dan narasi.
Ayo bebarengan kita bekerja untuk kemajuan NKRI,” tutupnya. [rm]
Spesial Untuk Mu :  Inilah!! 10 Monumen Megah Yang Dihasilkan Dengan Memahat Gunung

Komentar