![]() |
Iustrasi |
SriwijayaAktual.com – Aku tidak berani menyebut diriku sebagai orang baik, tapi di mata
banyak orang, aku adalah orang seperti itu. Stabil, berpenghasilan
cukup, sayang istri.
banyak orang, aku adalah orang seperti itu. Stabil, berpenghasilan
cukup, sayang istri.
Aku pikir dalam masyarakat sekarang yang banyak godaan, mampu untuk
tidak tergoda dengan itu semua sudah lebih dari cukup untuk disebut
sebagai pria yang baik.
tidak tergoda dengan itu semua sudah lebih dari cukup untuk disebut
sebagai pria yang baik.
Istriku adalah cinta pertamaku. Kami berpacaran selama 3 tahun
sebelum memutuskan untuk menikah. Kami saling pengertian sangat dalam
sehingga hanya dengan saling memandang saja, sudah tahu apa yang
dipikirkan masing-masing.
sebelum memutuskan untuk menikah. Kami saling pengertian sangat dalam
sehingga hanya dengan saling memandang saja, sudah tahu apa yang
dipikirkan masing-masing.
Aku sendiri yakin bahwa kehidupan pernikahan kami seperti ini, karena
itu, bisa dikatakan bahwa kami menjalani perikahan yang bahagia.
itu, bisa dikatakan bahwa kami menjalani perikahan yang bahagia.
![]() |
Ilustrasi |
Setelah menikah, istriku telah membuktikan dirinya sebagai wanita
yang baik. Dia hampir menghentikan semua kegemaran dan kebiasaannya,
serta segala hobi, demi memenuhi kewajiban dan tanggung jawab sebagai
seorang istri.
yang baik. Dia hampir menghentikan semua kegemaran dan kebiasaannya,
serta segala hobi, demi memenuhi kewajiban dan tanggung jawab sebagai
seorang istri.
Sebelum berangkat kerja di pagi hari, aku hanya tinggal duduk,
sementara sarapan, perlengkapan dan baju kerja, sudah disiapkan oleh
istri.
sementara sarapan, perlengkapan dan baju kerja, sudah disiapkan oleh
istri.
Saat pulang kerja, makan malam sudah siap di meja dan aku hanya
tinggal makan saja. Semua pekerjaan rumah termasuk mencuci, menyapu dan
mengepel juga sudah beres dikerjakan oleh istri.
tinggal makan saja. Semua pekerjaan rumah termasuk mencuci, menyapu dan
mengepel juga sudah beres dikerjakan oleh istri.
Keadaan ini berlangsung cukup lama sehingga aku mulai merasa biasa dan
berpikir bahwa memang seharusnya itu kewajiban seorang istri untuk
suaminya.
berpikir bahwa memang seharusnya itu kewajiban seorang istri untuk
suaminya.
aku sama sekali tidak pernah melakukan pekerjaan apa pun di rumah,
lambat laun, aku mulai merasa seperti raja, yang harus sudah disiapkan
segala keperluannya di rumah.
lambat laun, aku mulai merasa seperti raja, yang harus sudah disiapkan
segala keperluannya di rumah.
Setelah kami punya anak pertama, tentu saja kesibukan istriku
bertambah, dia tidak hanya mengurus rumah dan aku, tapi juga mengurus
kebutuhan anak.
bertambah, dia tidak hanya mengurus rumah dan aku, tapi juga mengurus
kebutuhan anak.
Aku sering melihatnya sibuk, namun aku tetap tidak sadar. Saat di
rumah aku terkadang bermain dengan anak sebentar, dan hanya itu saja,
tidak pernah membantu sedikitpun pekerjaan istri.
rumah aku terkadang bermain dengan anak sebentar, dan hanya itu saja,
tidak pernah membantu sedikitpun pekerjaan istri.
Orang luar memandang keluarga kami sebagai keluarga yang bahagia,
suaminya pandai mencari uang, istrinya pandai mengurus rumah. Mereka
tidak tahu bahwa sebetulnya saat itu, pekerjaan istriku sudah terlalu
banyak.
suaminya pandai mencari uang, istrinya pandai mengurus rumah. Mereka
tidak tahu bahwa sebetulnya saat itu, pekerjaan istriku sudah terlalu
banyak.
Setelah beberapa tahun, akhirnya anak kedua kami lahir. Seorang gadis
kecil yang cantik kini menjadi anggota baru keluarga kami, dan tentu
saja, itu artinya adalah tugas tambahan bagi istriku.
kecil yang cantik kini menjadi anggota baru keluarga kami, dan tentu
saja, itu artinya adalah tugas tambahan bagi istriku.
![]() |
Ilustrasi |
Suatu hari saat aku sedang bermain dengan anak kedua kami, anak
pertama kami menangis, jadi istri yang saat itu sedang menyetrika,
meninggalkan setrikaannya dan bergegas mendekati anak yang pertama.
pertama kami menangis, jadi istri yang saat itu sedang menyetrika,
meninggalkan setrikaannya dan bergegas mendekati anak yang pertama.
Ternyata dia lapar dan minta dibuatkan susu, istriku pun segera
memasak air untuk menyeduh susu, sambil menenangkan anak pertama kami.
memasak air untuk menyeduh susu, sambil menenangkan anak pertama kami.
Tiba-tiba telepon genggamku berbunyi, jadi aku bergegas ke kamar
untuk mengangkat telepon. Hanya sebentar saja, telepon itu berlangsung
selama sekitar 5 menit dan aku segera kembali ke anak yang kedua lagi.
untuk mengangkat telepon. Hanya sebentar saja, telepon itu berlangsung
selama sekitar 5 menit dan aku segera kembali ke anak yang kedua lagi.
Aku pun sangat terkejut, anak keduaku sedang bergelantungan di tepi
ranjang, ternyata saat aku meninggalkannya rupanya dia berusaha turun
sendiri dari ranjang.
ranjang, ternyata saat aku meninggalkannya rupanya dia berusaha turun
sendiri dari ranjang.
Aku melihat istri sedang membuat susu untuk anak pertama, aku pun memanggilnya dan langsung memarahinya.
“Bagaimana sih kamu sebagai ibu, anak sendiri tidak diurus, lihat! Anakmu hampir jatuh dari ranjang!”
Istriku meminta maaf sambil menangis, dan buru-buru menggendong anak kami, dan terus meminta maaf karena lalai.
Beberapa hari kemudian, di kantor sedang akan diadakan rapat besar
para direksi, jadi para karyawan diperbolehkan pulang lebih awal. Maka
aku pun segera pulang.
para direksi, jadi para karyawan diperbolehkan pulang lebih awal. Maka
aku pun segera pulang.
Setelah tiba di rumah, saya menyadari bahwa istriku sedang mandi,
dan, yang membuat aku terkejut, dia mandi tanpa menutup pintu kamar
mandi.
dan, yang membuat aku terkejut, dia mandi tanpa menutup pintu kamar
mandi.
Aku benar-benar tidak habis pikir dan langsung memarahinya
“Kamu tidak punya sopan santun ya? Apa tidak malu kamu telanjang
dilihat orang? Untung aku yang masuk ke rumah, bagaimana jika orang lain
yang masuk? ”
dilihat orang? Untung aku yang masuk ke rumah, bagaimana jika orang lain
yang masuk? ”
Dia menjawab, “Sayang, ayo kesini, masuk ke kamar mandi bersama saya!”
![]() |
Ilustrasi |
Awalnya saya agak ragu dan bertanya-tanya dalam hati, tapi akhirnya aku masuk ke kamar mandi juga.
“Nah, kamu lihat, dari sini kita bisa melihat jelas kedua anak kita,
kalau aku menutup pintu kamar mandinya, lalu siapa yang akan mengawasi
mereka.”
kalau aku menutup pintu kamar mandinya, lalu siapa yang akan mengawasi
mereka.”
Bukan cuma itu, aku perhatikan istriku denga seksama ada beberapa bekas
luka di tangannya dan bahwa betisnya juga mengalami varises, selain itu
juga ada bagian tubuhnya yang memar.
luka di tangannya dan bahwa betisnya juga mengalami varises, selain itu
juga ada bagian tubuhnya yang memar.
Aku menanyakan bagaimana dia bisa mempunyai semua luka itu, dia
menjelaskan bahwa semua itu terjadi saat dia melakukan pekerjaan rumah
juga saat mengurus anak kami, tangannya melepuh terkena air panas untuk
menyeduh susu, varisesnya terjadi karena dia mengangkat barang berat
cukup lama…
menjelaskan bahwa semua itu terjadi saat dia melakukan pekerjaan rumah
juga saat mengurus anak kami, tangannya melepuh terkena air panas untuk
menyeduh susu, varisesnya terjadi karena dia mengangkat barang berat
cukup lama…
Tepat saat itu, anak kedua kami menangis, tanpa berpakaian dan dengan
hanya mengenakan handuk, istriku segera menghampiri anak kami, dia
segera berusaha menenangkannya.
hanya mengenakan handuk, istriku segera menghampiri anak kami, dia
segera berusaha menenangkannya.
Ternyata anak kami mengompol, dan dia segera mengganti celananya,
celana yang kotor itu ditaruh ke keranjang cucian, saat itu saya baru
menyadari satu hal.
celana yang kotor itu ditaruh ke keranjang cucian, saat itu saya baru
menyadari satu hal.
Biasanya saat pulang kerja di waktu biasa, semua cucian sudah selesai
dicuci, kali ini saya melihat di tumpukan baju kotor itu, ada bajuku,
bajunya, serta baju kotor kedua anak kami, itu adalah satu tumpukan baju
kotor yang sangat banyak.
dicuci, kali ini saya melihat di tumpukan baju kotor itu, ada bajuku,
bajunya, serta baju kotor kedua anak kami, itu adalah satu tumpukan baju
kotor yang sangat banyak.
Aku baru menyadari bahwa selama ini, tanpa aku ketahui, ternyata istriku telah menanggung beban pekerjaan yang begitu banyak.
Tiba-tiba hatiku terasa sakit, aku merasa sedih sekaligus malu. Aku
baru sadar, saat itu anak pertama kami baru berusia hampir 4 tahun, anak
kedua kami hampir berusia 1 tahun.
baru sadar, saat itu anak pertama kami baru berusia hampir 4 tahun, anak
kedua kami hampir berusia 1 tahun.
Aku merasa bodoh dan bersalah, bagaimana bisa selama ini aku tidak
tahu kalau pekerjaan istriku sebegitu banyak, dan bahwa mengurus dua
anak yang masih kecil ini, sebegitu repot.
tahu kalau pekerjaan istriku sebegitu banyak, dan bahwa mengurus dua
anak yang masih kecil ini, sebegitu repot.
![]() |
Ilustrasi |
Aku memeluk istriku, aku menangis dan meminta maaf padanya.
Sejak hari itu setiap ada kesempatan aku pasti akan membantu
pekerjaan istri, dan kini, bukan hanya istri, aku sendiri tidak menutup
pintu kamar mandi saat mandi, supaya aku juga bisa terus mengawasi
anak-anak kami.
pekerjaan istri, dan kini, bukan hanya istri, aku sendiri tidak menutup
pintu kamar mandi saat mandi, supaya aku juga bisa terus mengawasi
anak-anak kami.
Aku rasa, seharusnya memang seperti ini, sebagai suami istri, sudah sepantasnya saling membantu dan bekerja sama satu sama lain.
Tidak ada yang lebih tinggi atau yang lebih rendah di antara suami
istri. Kehidupan suami istri yang bahagia, hanya bisa terwujud, jika
kedua belah pihak mau saling memahami dan saling pengertian. [***]
istri. Kehidupan suami istri yang bahagia, hanya bisa terwujud, jika
kedua belah pihak mau saling memahami dan saling pengertian. [***]
Komentar