![]() |
Sandiaga Uno (M Zhacky/detikcom) |
“Pak
Prabowo kemarin memberikan jelas posisinya yang sangat tegas bahwa Pak
Prabowo itu nggak bisa mendikte masyarakat akan melalukan apa, karena
masyarakat Indonesia sudah cerdas,” kata Sandiaga saat ditemui di
kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (7/5/2019).
“Masyarakat
Indonesia sudah sangat dewasa. Jika ada kecurangan (dalam Pemilu 2019),
pasti masyarakat Indonesia akan menilai sendiri,” imbuhnya.
menginstruksikan rakyat untuk berbuat sesuatu. Namun Sandiaga sendiri
tak bisa menyatakan secara lugas saat diminta mengimbau masyarakat untuk
tidak turun ke jalan.
“Tentunya ada upaya-upaya untuk kita
melaporkan (kecurangan) tersebut dan pelaporan tersebut (terkait Pilpres
2019) berjalan,” ujarnya.
Cawapres nomor urut 02 itu menyebut Prabowo tidak ingin berhipotesis. Ketua Umum Gerindra itu, sebut Sandiaga, masih berharap kecurangan dalam pilpres bisa ditindaklanjuti.
“Dan ini meng-quote Prabowo juga bahwa, ‘let not put an hypothesis‘.
Jangan berhipotesis, kita tunggu prosesnya. Kita harapkan untuk
dilakukan perbaikan, dilakukan koreksi sesuai dengan laporan-laporan
yang sudah kasatmata,” terang Sandiaga sambil menirukan pernyataan
Prabowo.
Baca Juga: PEOPLE POWER = MAKAR?
mulut politikus senior Amien Rais. Kapolri Jenderal Tito Karnavian
mengingatkan bahwa kebebasan berpendapat yang diatur UU No 9/1998
memiliki batasan yang harus dipatuhi.
“Meski dilindungi UU 98,
itu tidak absolut. Kita tahu itu UU 98 ini mengadopsi aturan kebebasan
berekspresi. UU itu mengadopsi ICCPR (International Covenant on Civil
and Political Rights),” kata Tito di kompleks parlemen, Senayan,
Jakarta, Selasa (7/5).
Tito menyampaikan hal itu dalam rapat
kerja (raker) bersama DPD RI. Agenda rapat adalah evaluasi pelaksanaan
Pemilu 2019.
(zak/idn/detik)