JAKARTA, Sriwijaya Aktual -Nilai tukar (kurs) mata uang rupiah telah menyentuh angka Rp16.000 per dolar AS pada perdagangan Jumat (12/4/2024). Berdasarkan Google Finance yang dilansir pada Sabtu (13/4/2024) pukul 12.07 Baca Selengkapnya!
#Nilai Tukar Rupiah
Mata Uang Rupiah Menguat Seiring Pemerintah Buka Keran Ekspor CPO
JAKARTA, Sriwijaya Aktual – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (10/5/2022) pagi menguat seiring kebijakan pemerintah yang membuka kembali keran ekspor minyak sawit mentah (CPO). Baca Selengkapnya!
Presiden Jokowi sebut, Kinerja Ekonomi Pemerintahanya Membaik
Presiden Joko Widodo menyampaikan paparan pendahuluan ketika memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/10/2018). JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan surplus neraca perdagangan yang mencapai Baca Selengkapnya!
Pemerintah Akan Terbitkan Surat Utang Berdenominasi Yuan China
Ilustrasi yuan. (REUTERS/Jason Lee) NUSA DUA-BALI, SriwijayaAktual.com – Kementerian Keuangan akan menerbitkan obligasi berdenominasi yuan China. Direktur Strategi dan Portofolio Utang Kemenkeu Schneider Siahaan mengatakan rencana tersebut dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam mendiversifikasi instrumen pembiayaan di Baca Selengkapnya!
“Menkeu Sri Mulyani Sudah Menyerah Selamatkan Rupiah”
Ilustrasi JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Gerindra Heri Gunawan menilai Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menyerah dalam menyikapi kian tertekannya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Baca Selengkapnya!
Temui Presiden RI Jokowi Di Istana, HMI Beri Sembilan Tuntutan ‘Senturi’
BOGOR-JABAR, SriwijayaAktual.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memberi sembilan tuntutan yang mereka beri nama ‘Senturi’ atau ‘Sembilan Tuntutan Rakyat Indonesia’ kepada Presiden Joko Widodo. Tuntutan itu diberikan dalam kesempatan pembukaan Baca Selengkapnya!
Menkeu Sri Mulyani Ungkapkan Biang Kerok Pelemahan Rupiah Tembus Diatas Rp 15.000
Sri Mulyani [dok/net] JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Rupiah terus melemah hingga di atas 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pelemahan rupiah terjadi diakibatkan semakin membaiknya ekonomi Baca Selengkapnya!
“Rupiah Ambrol” Wahai Pemerintah Jangan Selalu Salahkan Faktor Eksternal!!
Ilustrasi JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah. Untuk kesekian kalinya, rupiah kembali berada pada level di atas Rp 15 ribu per dolar AS. Anggota Komisi Baca Selengkapnya!
Kuasai Ruang Paripurna DPRD Riau, Ratusan Mahasiswa Minta Petisinya Disampaikan ke Pusat!!
Aksi mahasiswa yang menguasai ruang sidang paripurna DPRD Riau PEKANBARU-RIAU, SriwijayaAktual.com – Ratusan mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) yang menggelar aksi hari ini, Senin, (10/9/2018), setelah berhasil memasuki ruang rapat Baca Selengkapnya!
BI Apresiasi Penukaran Dolar AS Berhasil Perkuat Rupiah
Ilustrasi JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengapresiasi para pengusaha yang menukarkan valuta asing (valas) miliknya dengan rupiah dalam beberapa hari terakhir. “Hari ini pergerakan pasokan dan permintaan Baca Selengkapnya!
Mantan Deputi Gubernur BI ini sebut, Omong Kosong Fundamental RI Kuat!!
Foto: Anwar Nasution (dok. Humas Universitas Brawijaya) JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Ekonom senior yang juga mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Anwar Nasution menilai sikap pemerintah yang kerap kali menyebut fundamental Baca Selengkapnya!
HMI Jakarta; “Presiden Jokowi GAGAL”, Satu Periode Saja…
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se Jakarta sore dini hari mengelar aksi unjuk rasa di jalan Cikini Raya Menteng Jakarta Pusat menyoal kondisi sosial yang terjadi belakangan ini, Baca Selengkapnya!
Prabowo Angkat Bicara!; ini Penyebab Rupiah Melemah vs Dolar
Prabowo Subianto BANGKALAN-JATIM, SriwijayaAktual.com – Calon Presiden Prabowo Subianto mengatakan punya jawaban atas tiga pertanyaan ini. Kenapa Indonesia selalu disebut negara lemah, kenapa Indonesia selalu disebut tak punya uang dan kenapa rupiah Baca Selengkapnya!
Cawapres Sandiaga Kemarin Tukar Dolar, Alhamdulilah Rupiah Hari ini Menguat!
Foto/Istimewa JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Bakal calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno secara simbolis menukarkan sejumlah uang dolar miliknya di salah satu tempat penukaran uang asing di pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis Baca Selengkapnya!
Jika Para Orang Kaya Indonesia Ikuti Langkah Sandiaga, Rupiah Dapat Menguat!
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira mengatakan, langkah Pengusaha sekaligus bakal calon presiden Sandiaga Uno akan efektif perkuat rupiah lawan dolar AS bila diikuti tokoh lainnya. Baik itu pelaku Baca Selengkapnya!
Ekonom Amerika Serikat Bantah Pernyataan Jokowi bahwa Rupiah Lemah oleh Faktor Eksternal, Fadli Zon: Setuju!
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Profesor Steve Hanke seorang ekonom asal Amerika Serikat ikut buka suara terkait melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dalam kicauan Twritternya @steve_hanke membantah pernyataan Jokowi yang Baca Selengkapnya!
“Rupiah Kian Nyungsep”, GEMPAR!! Tagar #RupiahLongsorJokowiLengser Trending Topic!
Foto/Istimewa SriwijayaAktual.com – Makin terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS rupanya mulai direspons masyarakat. Di media sosial, keluhan masyarakat mulai terlihat. Entah siapa yang memulai, tekanan terhadap rupiah tersebut Baca Selengkapnya!
Politikus PDIP ini; Jokowi Lebih Baik Mundur, Jangan Jadi Pecundang!
Foto/Istmw/net JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Anggota Komisi I DPR, Effendi MS Simbolon menantang Presiden Joko Widodo untuk turun dari jabatannya karena dianggap gagal dalam meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Effendi mencontoh, Baca Selengkapnya!
“NILAI TUKAR TAHU GORENG”
Ilustrasi Kolom Eko Kuntadhi: NILAI TUKAR TAHU GORENG SriwijayaAktual.com – “Dolar naik terus, mas,” ujar Abu Kumkum. Dia menyomot sebuah tahu goreng isi toge. Ini tahu ke tiga yang dimakannya. Kumkum membayar Rp 5.000. Harga tahu sama seperti 8 bulan lalu, sebelum dolar naik seperti sekarang. Goceng dapat 3 potong. Saya cuma manggut-manggut. Abu Kumkum menegaskan lagi, seolah saya gak mendengar omongannya. “Dolar sudah Rp 14.850, lho, mas.” Saya diam saja, Barusan saya beli rokok, harganya juga sama seperti beberapa beberapa bulan lalu. Gak banyak berubah. Tadi pagi, kata Kumkum, dia membeli beras, ikan dan sayuran di pasar. Harganya juga tidak berubah jauh. Ada yang naik, ada yang turun. Tapi gak gila-gilaan juga naik-turunnya. Harga telur memang pernah naik sedikit, tapi sekarang sudah normal lagi. Jadi dolar naik, emang kenapa, Kum? Coba lihat di pasar. Semua bahan makanan tersedia. Kamu mau membeli apa semuanya ada. Harganya juga masih biasa-biasa saja. Gak banyak berubah. “Lalu kalau dolar naik, siapa yang repot? Kenapa orang-orang pada teriak soal dolar?” Begini, kang. Yang terkena dampak kenaikan dolar itu adalah barang-barang impor. Atau barang-barang yang proses produksinya menggunakan bahan baku impor. Kalau barang itu diproduksi sendiri oleh kita, kenaikan dolar gak banyak pengaruhnya. Siapa yang pertama kena imbas kenaikan dolar, yaitu mereka yang terbiasa menggunakan barang impor untuk konsumsinya. Harga makanan kemasan yang berasal dari impor juga naik. Tapi itu hanya dirasakan oleh kalangan menengah. Kelas kayak kita yang makan bubur ayam gerobakan, mah, cuma kena isunya doang. Dampaknya belum terasa sekarang. Ok, dolar naik. Tapi coba lihat angka inflasi sekarang. Menurut data BPS inflasi kita rata-rata gak sampai 4%. Artinya untuk barang yang dikonsumsi publik kenaikkannya gak besar-besar amat. Kenapa inflasi bisa terjaga? Karena pemerintah serius memikirkan kemampuan daya beli rakyat. Untuk kita, Kum, yang paling penting adalah angka inflasi terjaga. Harga-harga barang terjangkau. Bisa dibeli dengan mudah. Barangnya tersedia banyak di pasaran. Itu yang penting. “Ngapain kamu mikirin dolar yang naik, wong kamu masih bisa makan tahu seharga goceng 3 potong,” kataku. “Tapi kalau dolar naik, kan bahaya buat ekonomi kita?” Iya, kalau naiknya gila-gilaan memang bahaya. Turun gila-gilaan juga bahaya. Tapi begini. Dulu ekonomi AS krisis. Pemerintahnya memproduksi dolar banyak untuk menggerakkan roda ekonomi. Bunga bank rendah agar pengusaha bisa meminjam. Sebagian uang dengan bunga rendah itu dilarikan untuk investasi di luar AS yang keuntungannya lebih tinggi. Lalu Trump menang. Dia mengambil kebijakan berbeda yaitu dengan menarik kembali uang yang ada di luar agar masuk kandang. Trump menaikkan pajak barang impor. Dia menghambat barang dari luar untuk masuk dengan bebas. Di sisi lain, The Fed menaikkan suku bunga. Akibatnya orang lebih untung menempatkan dolarnya di AS dibanding dengan di luar negeri. Dana yang tadinya berada di berbagai negara, lalu terbang kembali ke haribaan AS. Akibatnya terjadi kekosongan dolar di berbagai negara. Nah, negara-negara itu atau rakyatnya kan juga harus melakukan transaksi dengan dolar. Karena harus impor barang atau bayar utang kepada investor asing. Kita butuh dolar, sementara dolar lagi balik kandang ke AS. Akibatnya dolar yang ada di pasaran harganya jadi naik. Bukan hanya rupiah yang tertekan. Lira Turki juga ngos-ngosan. Ringgit Malaysia juga deg-degan. Peso Argentina juga ampun-ampunan. Bath Thailand juga kena imbas. Pokoknya, seluruh dunia kena imbas dari kebijakan Trump yang ajaib ini. Seluruh dunia kena imbasnya. Termasuk Indonesia. Tapi ada negara yang imbasnya pada angka inflasi yang melonjak sehingga barang-barang mahal. Ada juga yang berusaha menjaga dampak fluktuasi dolar dengan mempertahankan angka inflasi yang rendah. Nah, Indonesia mengambil kebijakan tersebut. Orang-orang ada yang teriak dolar naik. Dolar naik. Tapi dia masih bisa beli beras Rp 9.500 seliter. Bisa membeli rokok dengan harga biasa. Bisa membeli pakaian dengan harga yang gak banyak berubah. Tapi dia sok-sokkan menyerang pemerintah dengan belagak pusing mikirin harga dolar. Wong, isi data saja belinya paket gocengan. Jalan yang paling relistis untuk mengantisipasi adalah dengan menganjurkan kepada orang-orang kaya pemilik dolar untuk melepas dolarnya ke pasar. Para politisi dan pejabat yang memegang dolar, jangan cuma kritik dan nyonyor harga dolar naik, tapi tukarkan dolar miliknya menjadi rupiah. Coba tanya Sandiaga Uno, yang sekarang lagi nyinyir, berapa banyak dolar yang sudah dilepas ke pasar untuk membantu memperbaiki rupiah? Tanya Fadli Zon, berapa sudah simpanan dolarnya ditukarkan. Tanya hal yang sama pada SBY atau Prabowo atau kepada siapa saja orang-orang superkaya yang sekarang nyinyirin pemerintah. Apakah mereka benar mau membantu rupiah agar nilainya kembali normal dengan melepas dolarnya atau, jangan-jangan, malah mengambil keuntungan dari fluktuasi nilai tukar. Bagi rakyat kebanyakan, yang menjadi soal bukan dolar mahal atau murah. Toh, transaksi kita tetap menggunakan rupiah. Dan masuk ke restoran mahal setahun sekali. Yang paling penitng bagi kita, apakah harga barang di pasar mahal apa gak. Barangnya tersedia apa gak. Kalau dilihat dari data inflasi sih, kenaikan rata-rata barang nilainya rendah. Masuk ke warung, miniumarket atau supermarket juga mau cari barang apa saja masih banyak. “Tahu goreng nilai tukarnya masih sama,” ujar Abu Kumkum. “iya benar.” “Harga rokok tetap.” Baca Selengkapnya!
Rupiah ‘Jebol’ Rp15.000/Dolar, Sandiaga Uno Serukan Seluruh Rakyat Bantu Pemerintah dan Lupakan Perbedaan!
Sandiaga Uno dan Ustad Abdul Somad saat tepuk tepung tawar di Lembaga Adat Melayu Riau, Selasa (4/9/2018). PEKANBARU-RIAU, SriwijayaAktual.com – Nilai tukar rupiah jatuh semakin dalam terhadap dolar Amerika Serikar Baca Selengkapnya!
Nilai Tukar Rupiah “MengES”, Ini Faktor Penyebabnya Menurut Presiden Jokowi
Ilustrasi [net] JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pelemahan kurs rupiah yang terjadi saat ini tak terlepas dari faktor eksternal. Mulai dari kenaikan suku bunga AS, perang dagang Baca Selengkapnya!
Dolar “NGAMUK LAGI” Rupiah “KLEPEK-KLEPEK”, Jokowi Harus Naikan lagi Harga BBM, Menkeu Sri Mulyani? Ya…Ya…Eeits…
Foto: Sri Mulyani di Istana Negara (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara) JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menegaskan, pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan bakar Baca Selengkapnya!
Nilai Tukar Rupiah Nyaris Rp15.000/USD, Presiden Jokowi Bakal Naikkan Harga BBM?
Ilustrasi JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Abadi Poernomo mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang melakukan rapat dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Rapat dilakukan terkait Baca Selengkapnya!
‘Inilah Ancaman Terbesar Jokowi’
Foto/Istimewa/net JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku, sudah sejak awal dirinya mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar segera mengambil sikap soal lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Baca Selengkapnya!
Rupiah Melemah, Menkeu Sri Mulyani Ancam! Pengusaha yang Tahan Dolar
Ilustrasi JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Pemerintah bergerak cepat seusai rupiah berada di level terendah sejak 1998. Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang siang tadi masih berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat, bergegas Baca Selengkapnya!
- 1
- 2
- Berikutnya
Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.