 |
| MS. Kaban (Net) |
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Presidium Majelis Nasional Korps Alumni
Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Dr. MS Kaban, mengsikapi Kunjungan
Presiden Jokowi ke Markas Kopasus, Brimob dan juga Maririnir dalam
sepekan belakangan ini. Terutama Kopasus, menurut MS Kaban, kunjungan
tersebut terkesan Paduka Yang Mulia (PYM) Presiden Jokowi ingin hadapkan
Kopasus dengan rakyat jika dalam keadaan darurat. Kaban juga bertanya
kembali kepada Presiden Jokowi, Apakah Negara kita dalam keadaan
darurat?
Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Dr. MS Kaban, mengsikapi Kunjungan
Presiden Jokowi ke Markas Kopasus, Brimob dan juga Maririnir dalam
sepekan belakangan ini. Terutama Kopasus, menurut MS Kaban, kunjungan
tersebut terkesan Paduka Yang Mulia (PYM) Presiden Jokowi ingin hadapkan
Kopasus dengan rakyat jika dalam keadaan darurat. Kaban juga bertanya
kembali kepada Presiden Jokowi, Apakah Negara kita dalam keadaan
darurat?
“Paduka Yang Mulia (PYM) Presiden Jokowi, ada kesan saya (mungkin
salah) saat kunjungi markas KOPASUS arahan ingin hadapkan KOPASUS vs
rakyat jika darurat, apa kta darurat??”, tulis kaban melalui akun twitter pribadinya @hmskaban, Sabtu (12/11/2016).
salah) saat kunjungi markas KOPASUS arahan ingin hadapkan KOPASUS vs
rakyat jika darurat, apa kta darurat??”, tulis kaban melalui akun twitter pribadinya @hmskaban, Sabtu (12/11/2016).
Baca Ini; Ahok Sebut, Katanya Presiden RI Dapat Juga Terguling Apabila Saya Tidak Mundur
Ketua Majelis Syuro DPP Partai Bulan Bintang (PBB) itu, mengingatkan
Presiden Jokowi untuk lebih hati-hati dengan para pembisik yang
menyarankanya untuk melarang aksi bela islam III. Karena menurut kaban
bisa menjauhkan jarak antara presiden dengan rakyatnya, Umat Islam dan
Presiden itu Saudara se-iman.
Presiden Jokowi untuk lebih hati-hati dengan para pembisik yang
menyarankanya untuk melarang aksi bela islam III. Karena menurut kaban
bisa menjauhkan jarak antara presiden dengan rakyatnya, Umat Islam dan
Presiden itu Saudara se-iman.
“Bisikan2 mencegah PYM Pres Jokowi larang aksi yaitu bisikan
menjauhkan sampeyan dengan rakyat sendiri. Ummat islam itu satu tubuh
dengan Presiden Jokowi”, kata MS Kaban.
menjauhkan sampeyan dengan rakyat sendiri. Ummat islam itu satu tubuh
dengan Presiden Jokowi”, kata MS Kaban.
Kaban mengatakan, Presiden jangan larang aksi damai 25 November 2016
yang akan datang dengan massa lebih besar, sebab menurut dia, rakyat
rindu ingin jumpa presiden.
yang akan datang dengan massa lebih besar, sebab menurut dia, rakyat
rindu ingin jumpa presiden.
“PYM Presiden Jokwi gak perlu larang aksi damai 25 Nov yg akan
datang dgn jumlah massa yg lebih besar itu rakyt yang rindu jumpa
Presidennya”, ujarnya.
datang dgn jumlah massa yg lebih besar itu rakyt yang rindu jumpa
Presidennya”, ujarnya.
Baca Juga Ini; Kakanwil Kemenag Sumsel Himbau Umat Islam Supaya Tidak Mudah Dipecah-Belah
Dia, kaban menegaskan, presiden jokowi sekarang lagi diuji hatinya,
untuk memilih cinta rakyat atau ahok serta pendukungnya, jika cita
rakyat. Kaban menyarankannya jangan sia-siakan momen jumpa rakyat pada
aksi bela islam III nanti, karena tuntutan umat islam tegakkan hukum
bagi penista agama Islam oleh ahok itu, akan meyelamatkan jokowi dunia dan
akhirat.
untuk memilih cinta rakyat atau ahok serta pendukungnya, jika cita
rakyat. Kaban menyarankannya jangan sia-siakan momen jumpa rakyat pada
aksi bela islam III nanti, karena tuntutan umat islam tegakkan hukum
bagi penista agama Islam oleh ahok itu, akan meyelamatkan jokowi dunia dan
akhirat.
“PYM Pres Jkwi sdg diuji cinta rakyat atau cinta Ahok/BTP dan
pendukungnya. Jika cinta rakyat manfaatkan momen aksi 25 nov yad jgn
sia2kan”. Karena menurt kaban, “Unjuk rasa ummat islam tuntut
tegakkan hukum utk penista islam oleh Ahok/BTP utk selamatkan PYM Pres
Jkwi dunia dan akhirat klau percaya”, Tegas Kaban. (sl.ak)
pendukungnya. Jika cinta rakyat manfaatkan momen aksi 25 nov yad jgn
sia2kan”. Karena menurt kaban, “Unjuk rasa ummat islam tuntut
tegakkan hukum utk penista islam oleh Ahok/BTP utk selamatkan PYM Pres
Jkwi dunia dan akhirat klau percaya”, Tegas Kaban. (sl.ak)
Komentar