‘Terjebak Hoax Ratna Sarumpaet’? “Pemilih Prabowo Pergi atau Malah Semakin Dibelain”

Prabowo %2BRatna
Kolase Foto/Ilustrasi

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Kasus penganiayaan bohong (hoax) Ratna Sarumpaet disinyalir bakal
menggerus eletabilitas capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Namun prediksi itu tidak bisa serta merta dapat terjadi.
Menurut Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consultan
(SMRC) Djayadi Hanan, kasus Ratna Sarumpaet tidak berefek terlalu
signifikan pada Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Alasannya, pemilih dari
Prabowo itu umumnya telah terkristalisasi menjadi para anti-Jokowi.
“Isu Ratna Sarumpaet tidak akan mengakibatkan pemilih Prabowo pergi.
Malah makin belain. Mengapa? Karena pemilih Prabowo itu cenderung
pemilih yang Anti-Jokowi. Apa pun yang dilakukan Prabowo, mereka akan
melakukan pembenaran,” kata Djayadi dalam paparannya di kawasan Jakarta
Pusat, Minggu (7/10/2018) dikutip dari Jawapos.
Di sisi lain, Prabowo-Sandi diperkirakan tidak mendapat suara tambahan dari pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters).
Sebab Ratna Sarumpaet selama ini dianggap bagian dari paslon yang
disingkat PADI itu. Undecided voters akan lebih mendapatkan indikator
pilihan dengan terang-terangan meninggalkan Prabowo-Sandi.
“Saat ini undecided atau sudah cenderung ke Jokowi tapi masih bisa
berubah. Akan sulit bagi dia menambah suara. Itu dugaan saya, namanya
hipotesis. Harus dibuktikan dengan data,” ungkapnya.
Djayadi memprediksi tergerusnya suara Prabowo-Sandi tidak akan
berlangsung lama. Pasalnya akan ada beberapa isu baru yang bakal muncul
ke depan. Isu Ratna Sarumpaet akan hilang begitu saja. Contoh isu baru
itu seperti pagelaran IMF di Bali.
“Karena ini enggak berkaitan dengan isu ekonomi. Kalau ini berkaitan
bisa panjang. Ini isu fundamental. Comes and go. Dugaan saya tidak
terlalu lama bertahan,” pungkasnya. (*)
Spesial Untuk Mu :  Indonesia Terjebak Terus di “Lingkaran Setan” Jika Sri Mulyani Tidak Dicopot?

Komentar