TKN Jokowi: Ijtimak Ulama III Sesatkan Umat!

Berita85 Dilihat
Maruf Amin dan Jubir TKN Ace Hasan. Dok. TKN
Ace Hasan Syadily (berkemeja kuning) bersama Ma’ruf Amin. Foto/dok: TKN Jokowi-Amin

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – TKN Jokowi-Ma’ruf Amin mengkritik pelaksanaan Ijtimak Ulama III. Hasil Ijtimak Ulama juga dianggap aneh karena tak konsisten.

“Pertemuan
timses kubu 02 yang berkedok Ijtimak Ulama jelas sebuah politik
akal-akalan dan ugal-ugalan yang tujuannya justru menyesatkan umat.
Segala upaya dilakukan untuk tidak mengakui kekalahan versi hitung cepat
mulai dari delegitimasi KPU, meminta pemilu ulang sampai dengan meminta
Pak Jokowi didiskualifikasi,” kata Jubir TKN, Ace Hasan Syadzily,
kepada wartawan, Rabu (1/5/2019).

Bagi Ace, Ijtimak Ulama III adalah manuver politik kalap dari Timses 02. Ace menyebut timses 02 tak siap kalah.
“Anehnya, walaupun secara kasat mata mereka melakukan delegitimasi KPU,
tapi justru mereka minta KPU-Bawaslu untuk mendiskualifikasi Pak Jokowi.
Ini artinya mereka merengek-rengek pada lembaga yang kredibilitasnya
sedang mereka hancurkan,” ulas Ace.
Dia bicara soal skenario timses 02 jelang penetapan hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei nanti. Ace mengatakan ada sejumlah skenario.

“Ini
semakin mengkonfirmasi skenario 02 menjelang 22 Mei, yakni meminta
Bawaslu untuk mendiskualifikasi 01 dengan alasan kecurangan yang
bersifat Terstruktur, Sistematis dan Massif (TSM). Sejalan dengan itu,
kubu 02 mengerahkan massa pendukungnya bermain presiden-presidenan.
Skenario diskualifikasi ini ingin menjalankan skenario pilkada Kota
Waringin Barat yang saat itu Bambang Widjajanto terlibat menjadi
pengacara salah satu paslon,” bebernya.

“Dengan didiskualifikasi
calon terpilih, maka calon penantang yang otomatis dilantik. Akal bulus
ini jelas tidak punya pijakan obyektif karena kecurangan TSM yang mereka
tuduhkan hanya ilusi tanpa fakta. Kita ingat gertak sambel Prabowo pada
saat sengketa tahun 2014 yang mengklaim membawa bukti berkontainer ke
MK. Nyatanya hanya ilusi. Jangankan bukti kecurangan, mengumpulkan C1
saja plintat-plintut. Ngaku-ngaku punya real count, tempatnya tidak
jelas entah di mana. Skenario kota Waringin Barat jelas halusinasi
juga,” sambung Ace.

Berita Terkait; ini dia!! Hasil Ijtimak Ulama III Soal Pilpres 2019

Politikus Golkar ini bicara soal skenario people power dari kubu 02. Ace
mengatakan akan ada pengulangan skenario seperti di Venezuela.

“Jika
Bawaslu dan KPU tidak bisa mereka kendalikan, maka besar kemungkinan
mereka menghalalkan segala cara dengan aksi demo yang mereka sebut
people power. Terlihat jelas 02 ingin mengulang skenario Venezuela
dengan mobilisasi massa menentang Presiden terpilih dan selanjutnya
mengundang keterlibatan asing dalam masalah dalam negeri. Ini jelas
manuver berbahaya bagi kedaulatan nasional dan masa depan demokrasi di
negara kita. Indonesia bukan Venezuela. Pak Jokowi menang dalam versi
hitung cepat dengan sangat meyakinkan. Ini kemenangan atas hoax dan juga
kemenangan atas ancaman otoritarian hidup kembali. Jadi jangan bermimpi
Indonesia dibuat seperti Venezuela,” pungkas Ace. [tor ]