Trending Topic! Mobil Esemka Disebut Mobil China, Ini Penjelasan Direktur Esemka

esemka mobil china
Kolase foto; Esemka Bima (kiri) begitu mirip
dengan Changan Star, mobil buatan China (kanan).

SriwijayaAktual.com – Peresmian pabrik mobil Esemka oleh Presiden Jokowi, Jumat
(6/9/2019), menjadi topik bahasan yang cukup populer di media sosial.
Dari sejumlah pembahasan, salah satu isu yang buat
netizen penasaran, adalah desain mobil Esemka Bima yang sangat mirip
dengan mobil buatan China.

Nah, bagaimana penjelasan pihak Esemka?
Sebelum pabrik Esemka diresmikan
Jokowi, Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) Eddy
Wirajaya, sudah membantah rumor yang mengatakan Esemka merupakan rebadge dari mobil
China.
Bicara di depan wartawan di Jakarta, 13 Agustus 2019,
Eddy mengatakan kabar tersebut tidak benar.
Menurut Eddy, pabrik Esemka sudah memiliki ragam
fasilitas untuk memproduksi mobil.
“Tidak, tidak benar itu (rebadge).
Mobil yang ini kami produksi sendiri, tapi memang ada beberapa komponen yang
masih kami impor. Komponen itu dikirim terurai dan kami rakit sendiri di
pabrik,” kata Eddy, dikutip dari Kompas.com. 
Sebelumnya, saat pabrik Esemka selesai dibangun dan mulai
ada aktivitas, memang juga sudah timbul rumor bahwa Esemka hanya mendatangkan
mobil dari China dan mengganti emblemnya dengan Esemka.
Hal
ini lantaran adanya beberapa model Esemka yang dari segi desain dan bentuk
serupa dengan mobil-mobil asal China.
Kabar soal mengganti emblem juga
ditegaskan kembali oleh Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi Joko Sutrisno.
Menurut Joko, persepsi yang timbul
beberapa waktu lalu mengenai Esemka adalah mobil China cukup ekstrem. 
Namun, Joko mengakui memang ada
beberapa mobil dari luar yang menjadi inspirasi untuk dijadikan model produksi
Esemka di Indonesia.
Tapi bukan berarti benar-benar
diterapkan serupa dengan produk yang sudah ada.
 “Bila hanya mau ganti
emblem, buat apa kami sampai bangun pabrik dan menyediakan semua fasilitas
untuk produksi. Jadi memang ada inspirasi yang kita tiru, tapi kita juga
kembangkan lagi,”
“Artinya, di situ kita juga
ikut memproduksi dan ada transfer teknologi,” ucap Joko.
Ada di Argentina 
Esemka akhirnya resmi merilis mobil
mereka, setelah Presiden Jokowi, meresmikan pabrik mereka di Boyolali.
Nah, mobil perdana yang diluncurkan
oleh Esemka adalah Bima, mobil berjenis pick-up.
Jika melihat desainnya, sebagai pikap niaga
memang Esemka Bima ini tampak fresh lantaran di
Indonesia desain ini tak pernah mengaspal sebelumnya.
Terlihat area fascianya dibekali headlamp yang tampak
punya lensa proyektor, grill dengan dimensi yang cukup besar, juga foglamp
bahkan sudah disematkan di Esemka Bima.
Selain itu di pintunya juga terlihat ada desain tarikan
garis horizontal untuk mengejar kesan modern.
Meski jadi barang baru di Indonesia, namun ternyata di
dunia maya beredar gambar sebuah mobil buatan pabrikan China, yang desainnya
begitu mirip dengan Esemka Bima.
Mobil tersebut adalah Shineray T30.
Bila mencari di internet, mobil buatan China ini banyak
dijual di luar negeri.
Salah satunya, Argentina.
Di pasar Argentina, harga mobil Shineray T30 yang sangat
mirip Esemka Bima
ini cukup mahal.
Harganya sekitar Rp 170 juta.
Sementara di Indonesia, Esemka Bima
diklaim dipasarkan dengan harga Rp 120 juta.
Menurut Autoblog Argentina, Shineray dibuat oleh pabrikan
China, Brilliance.
Mobil ini pun disebut sangat laris di Argentina, karena
dikenal bandel, ditambah merupakan mobil termurah di kelasnya.
Selain Shineray T30, ada lagi merk mobil
yang memakai desain serupa.
Mobil itu adalah Changan Star.
Sama saja, Changan juga mobil produksi China.
Negara Asia Tenggara yang memakai mobil
ini adalah Filipina.
Harga Changan Star di Filipina, juga lebih mahal dari Esemka Bima,
yakni sekitar Rp 132 juta. (ts)

Berita Terkait: Sosok Dibalik Mobil Esemka, Sukiyat, Mengaku ‘Tak Diundang’ saat Peresmian oleh Presiden Jokowi

Sementara itu viral video youtube  M.Said Didu dengan judul: “Terciduk, Ini pabrik tempel merek. Bukan mobil Esemka”, seperti dibawah ini; 
Spesial Untuk Mu :  Ambisi Irasional Jokowi dan Bahaya Kegagalan Pemindahan Ibu Kota Negara

Komentar