[Video] Kritik Buat Para Sarjana yang Kehilangan Daya Nalar Kritis atas Informasi di Media Sosial

32568 postingan video sindiran pada sarjana
Postingan video sindiran pada sarjana yang percaya pada media sosial.

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Dewasa ini, media sosial ibarat pisau bermata dua, memiliki
banyak manfaat, namun juga berbahaya bila tidak digunakan secara baik.
Jika disalahgunakan, media sosial malah dapat menjadi senjata makan
tuan.
Fenomena penyalahgunaan media sosial digambarkan secara cerdik oleh
sebuah akun Twitter dengan nama @IFnubia. Ia membuat sebuah video
singkat yang menggambarkan betapa mudahnya seorang netizen dapat tertipu
oleh sebuah berita palsu di media sosial. Padahal, banyak netizen yang
sudah mendapatkan gelar sarjana.
“Seorang sarjana butuh empat tahun untuk dinyatakan lulus. Ia
dianggap mampu melihat satu permasalahan dengan holistik yang diwakili
oleh skripsi yang terdiri dari judul, pandangan umum, uraian, dan
kesimpulan,” ujarnya dalam narasi video.
Ia kemudian melanjutkan bahwa proses berpikir saat pembuatan skripsi,
ternyata tidak terbawa pada saat kehidupan nyata. Menurutnya, kini
beberapa netizen yang notabene sudah sarjana, malah gampang terpancing
sebuah artikel hoax tanpa adanya proses mendalami lebih lanjut.
“Ketika membaca satu judul dari suatu berita, mentang-mentang
disampaikan tokoh terkenal jadi viral, diretweet ribuan orang tiba-tiba
jadi kesimpulan paripurna. Tanpa ada informasi pembanding, tanpa
menelaah, tanpa mencoba mendalami,” lanjutnya.
“Pertanyaanku adalah kemana kemampuan belajarmu selama 4 tahun ini
para sarjana? Melihat ini kesimpulan ku sederhana, what the f**k with
you guys,” ujarnya mengakhiri
Video sindiran @IFnubia ini cukup mendapatkan perhatian warganet
Indonesia. Hingga saat ini, video tersebut sudah mendapatkan lebih dari
300 retweeet dan lebih dari 150 likes.
“Hahanjir,” kata @ganda_88
“What the faaakkkk,” kata @nonotisme.
(gubr.ak/sr)
Spesial Untuk Mu :  Pelantikan DPC Garda Jokowi- Ma'ruf Amin dan Deklarasi Dukungan Jokowi-Makruf Amin di Kab. Banyuasin

Komentar