 |
| Ketua DPD Irman Gusman (Net) |
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Anggota DPD Asri Anas menyatakan Ketua mereka Irman
Gusman telah menolak memenuhi permintaan pengusaha pemberi suap sebelum
KPK melakukan operasi tangkap tangan semalam.
Gusman telah menolak memenuhi permintaan pengusaha pemberi suap sebelum
KPK melakukan operasi tangkap tangan semalam.
Menurut Asri, upaya penyuapan ini berawal ketika dua pengusaha datang
bertamu ke rumah dinas Irman Gusma di Jalan Denpasar Raya Blok C III No
8, Kuningan, Jakarta Selatan. Saat itu, lanjut dia, keduanya meminta
pertolongan kepada Irman tentang sebuah proyek, tetapi ditolak Ketua
DPD.
bertamu ke rumah dinas Irman Gusma di Jalan Denpasar Raya Blok C III No
8, Kuningan, Jakarta Selatan. Saat itu, lanjut dia, keduanya meminta
pertolongan kepada Irman tentang sebuah proyek, tetapi ditolak Ketua
DPD.
“Saat pengusaha tadi keluar meninggalkan rumah masuklah penyidik KPK melakukan operasi tangkap tangan,” kata Asri, seperti dilansir Rimanews, Sabtu (17/9/2016).
Asri menambahkan saat penyidik masuk ke rumah dinas menemukan
‘bungkusan’ yang ditinggalkan kedua tamu Irman tadi di ruang tamu. Kata
dia, ‘bungkusan’ itu kini sudah disita KPK.
‘bungkusan’ yang ditinggalkan kedua tamu Irman tadi di ruang tamu. Kata
dia, ‘bungkusan’ itu kini sudah disita KPK.
Senator asal Sulawesi Barat itu mengungkapkan informasi yang
diperolehnya itu berdasarkan keterangan orang dalam KPK yang tahu persis
tentang kronologi OTT semalam. “Saya sudah tahu sejak subuh tadi dari
orang KPK bahwa KPK melakukan OTT terhadap sejumlah orang yang salah
satunya adalah Irman Gusman,” tandas Asri.
diperolehnya itu berdasarkan keterangan orang dalam KPK yang tahu persis
tentang kronologi OTT semalam. “Saya sudah tahu sejak subuh tadi dari
orang KPK bahwa KPK melakukan OTT terhadap sejumlah orang yang salah
satunya adalah Irman Gusman,” tandas Asri.
Baca juga; Selain Irman Gusman, KPK RI Juga Tetapkan Oknum Jaksa Sumbar Sebagai Tersangka
Sementara itu, Ketua DPD Irman Gusman sendiri belum merespons saat seperti Rimanews mencoba mengkonfirmasi tentang kasus dugaan suap anggota DPD ini. Namun usaha Rimanews beberapa kali menelepon Irman status ponselnya tidak aktif. Begitupula pesan singkat yang dikirim tidak ditanggapi. (*)
Komentar