Long March ke Jakarta Ribuan Buruh Usung Prabowo Dihadang di Semarang

buruh%2BKSPI
Ilustrasi/Aksi Buruh

SriwijayaAktual.com – Ribuan buruh yang tergabung Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan long march
dari Surabaya ke Jakarta untuk mengantar Prabowo Subianto ke Gedung
Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun mereka diadang kepolisian di sekitar
Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Senin (6/8/2018).

Presiden
KSPI Said Iqbal menyatakan rombongan itu diadang oknum kepolsian saat
tengah menyantap sarapan pagi di sebuah warung makan sekitar Stasiun
Tawang, Semarang dengan alasan tak memiliki Surat Tanda Terima
Pemberitahuan (STTP).

“Setelah itu mereka berbincang-bincang
dan pada akhirnya melarang melanjutkan perjalanan dengan alasan tidak
memiliki STTP,” kata Said saat dikonfirmasi wartawan  CNNIndonesia.com pada Senin (6/8/2018). 

Melihat situasi itu, Said mengatakan pihaknya
tetap berkukuh ingin melanjutkan perjalanan hingga titik penyambutan
para buruh Jawa Tengah. Ia mengklaim pihaknya telah mengirimkan
pemberitahuan kepada pihak kepolisian sebelum aksi long march ini dilaksanakan.

“Ini sudah merampas kebebasan kami, mengapa orang jalan kaki dilarang dan harus membawa surat,” kata Said.

Meski begitu, Said mengatakan pihak kepolisian tetap menghalang-halangi aksi long march rombongan KSPI dan memaksa untuk naik mobil menuju kantor DPW FSPMI Jawa Tengah.

Saat ini rombongan aksi buruh KSPI masih tertahan di kantor DPW FSPMI Jawa Tengah.  

Ia lantas menyayangkan sikap oknum kepolisian
Jawa Tengah tersebut karena tak bersikap kooperatif dan cenderung
bersikap tak netral untuk mendukung aksi tersebut.

“Ada apa
dengan Jawa Tengah? Padahal aksi serupa yang biasa dilakukan para buruh
di Jawa Barat dan DKI Jakarta juga tidak pernah dilarang sedemikian
rupa,” ketus Said.

Meski begitu, Said menegaskan rombongan buruh yang diadang tetap berkomitmen melanjutkan aksi long march ke Jakarta guna mendampingi Prabowo mendaftar ke KPU yang akan direncanakan pada Sabtu (10/8/2018).

Spesial Untuk Mu :  DPR RI Tidak Permasalahkan BG Pernah Jadi Tersangka Dugaan Rekening Gendut

“Para buruh berkomitmen akan tetap melanjutkan long march
hingga Surabaya-Jakarta, untuk kemudian bergabung dengan 20 ribu buruh
yang akan mengantarkan Prabowo Subianto mendaftar sebagai capres di
KPU,” ungkapnya.

Prabowo14
foto/dok: Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi Presiden
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal saat menghadiri
deklarasi dukungan buruh kepada Prabowo sebagai Capres 2019 di Istora
Senayan, Jakarta, Selasa (1/5/8). KSPI resmi mendukung Prabowo Subianto
dalam Pilpres 2019. KSPI menyebut hanya Prabowo yang mau menandatangani
kontrak politik dengan menyetujui 10 tuntutan KSPI. AKTUAL/Tino
Oktaviano
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah
Komisaris Besar Agus Triatmaja mengaku belum mengetahui mengenai kabar
tersebut. Ia masih berkoordinasi dengan pihak terkait tentang polemik
tersebut.

“Kami belum tahu, nanti akan kita tanyakan, sedang dikoordinasikan dengan korlap terlebih dulu,” kata Agus saat dihubungi CNNIndonesia pada Senin (6/8/2018).

Berita Terkait: Ribuan Buruh Mulai Bergerak Merangsek ke Jakarta, Usung & Hantar Prabowo Sebagai Presiden RI 2019


Sebelumnya, KSPI mengklaim sekitar 20 ribu buruh akan mengantar Prabowo
Subianto ke Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta untuk
mendaftar sebagai calon presiden.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan rencana itu akan dimulai dengan long march buruh dari Surabaya ke Jakarta.

“Para buruh akan mendahului dengan melakukan long march
jalan kaki secara estafet dari Surabaya ke Jakarta yang direncanakan
akan berlangsung dari tanggal 4 hingga 10 Agustus 2018,” ucap Said dalam
keterangan tertulis, Kamis (2/8/2018) kemarin. 

Nantinya, kata Said, sambil long march para buruh akan menyuarakan berbagai permasalahan yang mendera rakyat Indonesia saat ini.

“Di antaranya adalah kenaikan harga-harga, permasalahan upah, PHK, pemagangan hingga outsourcing,” ucapnya.

Spesial Untuk Mu :  Diam-diam juga Polisi Sita Barang Bukti 'Buku Merah' dari KPK

Said berucap rencana ini merupakan kelanjutan dari kontrak politik KSPI
dengan Prabowo pada 1 Mei lalu di Istora Senayan, Jakarta. (*)

   

Komentar