![]() |
Ada 3.667 spesies tumbuhan kayu yang tersebar di seluruh Indonesia [ilustrasi} |
ini merupakan hasil kolaborasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).
“Secara
sederhana, AIKO adalah aplikasi mobile phone berbasis Android yang
mampu mengidentifikasi kayu melalui gambar foto penampang kayu,” jelas
peneliti Pusat Penelitian Informatika LIPI, Esa Prakasa, lewat
keterangan tertulis yang diterima media, Selasa (2/10/2018) dilansir detik.com.
secara manual yang memakan waktu hingga dua minggu. Sebab ada 163
karakter kayu yang mesti diamati.
KLHK mencatat ada 185.647 sampel varian kayu yang tersimpan di Xylarium
Bogoriense, Bogor. Dari jumlah itu, ada 3.667 spesies tumbuhan kayu yang
tersebar di seluruh Indonesia. Namun,
Untuk mengidentifikasi, cukup kirim foto penampang kayu yang diambil pakai smartphone ke server. Nantinya sistem akan menganalisis sesuai data identitas kayu yang tersimpan di Xylarium Bogoriense milik KLHK.
ilmiah, berat jenis, kelas kuat, kelas awet, klasifikasi perdagangan,
dan rekomendasi penggunaan,” ujar Esa.
Saat ini, untuk satu jenis
kayu terdapat sekitar 100 sampel gambar foto penampang kayu untuk
keperluan analisis. Proses analisis dilakukan melalui fasilitas
komputasi milik LIPI.
Inisiasi kolaborasi riset ini dimulai sejak 2017 dengan prototype
awal berupa aplikasi untuk PC. Saat ini pengambilan gambar dilakukan
lewat mikroskop digital. Menurutnya AIKO akan membantu upaya konservasi
dan pengembangan big data kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia,
terutama kekayaan tumbuhan kayu.
KLHK, Agus Justianto, keberadaan AIKO sangat membantu efisiensi dan
kemudahan proses identifikasi jenis kayu. Sebab identifikasi jenis kayu
merupakan hal penting karena menentukan kelompok kayu dan kompensasi
ekonomis yang harus dibayar.
“Identifikasi ini penting untuk
pengelompokan jenis kayu perdagangan, penyelesaian konflik penentuan
kayu, dan pemetaan potensi jenis kayu untuk kepentingan konservasi dan
pengembangan usaha,” tutur Agus.
[*]
Komentar